Ujian Sang Dewi Taweret

61 4 0
                                    

  Ujian Sang Dewi Taweret  
By icebreaker20

🦂🦂🦂

Musim kemarau panjang telah terjadi di seluruh penjuru Mesir, semua berawal saat sungai Nil mendadak surut dan kering setelah tidak diterpa hujan selama 3 bulan penuh. Hal itu tentu saja membuat bencana bagi seluruh negeri Mesir.

Agar peristiwa seperti ini segera berakhir, maka Firaun memerintahkan kedua orang yang dianggap suci untuk berdialog dengan dewi Taweret sang Dewi kehamilan, kesuburan, juga penguasa air berwujud kuda nil betina berkaki dua dengan, tungkai dan cakar singa, dan punggung serta ekor buaya Nil.

Sesuai arahan dari Firaun, sang Dewi dapat ditemui di piramid yang berada di muara sungai Nil, akhirnya dengan petunjuk yang diberikan kedua orang suci bernama Oman dan Samsi bergegas memulai petualangannya menuju piramid tersebut.

"Pernah berpikir gak kalau kita nanti gagal, apa yang akan dilakukan tuan Firaun?" tanya Samsi yang terlihat lebih muda dari Oman, mendengar itu Oman yang lebih tua dan bijak hanya tertawa lalu menatap pemuda itu tenang.

"Yang penting kita sudah menjalankan perintah beliau, gagal atau tidak itu urusan nanti," jawab Oman bijak seraya melanjutkan jalannya.

Perjalanan panjang yang mereka tempuh selama 6 hari 5 malam akhirnya mencapai titik terang begitu melihat sebuah piramid di muara sungai Nil yang berdekatan dengan laut tengah.

"Akhirnya perjalanan kita menemui akhir!" Ucap Samsi senang, sembari berjalan bersama Oman yang menghela nafas pelan dan bergegas menuju ke dalam piramid untuk bisa berdialog dengan Dewi Taweret.

"Ngomong-ngomong, apa kita sudah membawa persembahan tuan Oman?" Tanya Samsi pada Oman yang tersenyum menatap Samsi seraya berdiri di depannya.

"Tentunya, tuan Firaun tidak mungkin menyuruh kita pergi tanpa adanya persiapan seperti persembahan bukan?" Tanya Oman seraya mengambil sesuatu di jubahnya.

"Apa yang kau lakukan tuan Oman?" Tanya Samsi penasaran melihat Oman yang merogoh sesuatu di balik jubahnya, namun alangkah terkejutnya Samsi saat mengetahui apa yang dibawa oleh Oman adalah sebuah pedang khopesh berukuran kecil.

"Apa maksudmu tuan Oman!" Samsi terhenyak dan terjatuh melihat Oman berjalan mendekatinya, ia tak percaya bahwa untuk mengembalikan hujan ia harus mengorbankan nyawa, tampak Samsi yang ketakutan segera berusaha bangkit namun tubuhnya terlalu lemas karena terkejut atas apa yang ia alami.

Dia tidak ingin mati, ia masih harus merawat ibunya yang renta, namun tentu saja orang suci di hadapannya ini tidak ingin mereka pulang dengan tangan kosong, juga menambah penderitaan seluruh rakyat Mesir.

Samsi terlihat gemetar, keringat mengalir di dahinya seiring mendekatnya Oman semakin membuat Samsi ketakutan.

"Sepertinya inilah akhir dariku," ucapnya yang memejamkan mata mencoba pasrah menerima nasibnya, namun beberapa menit setelahnya ia tidak merasakan apa-apa.

Perlahan pria itu membuka mata dan terkejut melihat Oman yang mengulurkan pedangnya miliknya pada Samsi, terlihat senyum terukir di wajahnya.

"Korbankan aku Samsi," ucap Oman dengan tatapan tajam pada Samsi yang terkejut melihat itu.

"Tuan Oman...." gumam Samsi pelan tidak percaya dengan apa yang dilakukan orang suci di hadapannya itu, melihat keraguan di hati Samsi, Oman dengan tatapan tajam segera mengarahkan tangan pemuda itu untuk memegang pedang Khopesh miliknya.

"Tidak ada cara lain! Lakukan atau bangsa kita semakin terpuruk dalam bencana!" Hardik Oman lantang pada Samsi yang bergetar memegang pedang itu.

"Pasti ada cara lain! Tuan Oman! Kita harus berdialog dulu dengan Dewi Taweret!" Terlihat Samsi mencoba menolak permintaan Oman yang geram dan menarik kerah baju Samsi.

"Kau mencoba meragukan perintah Yang Mulia Firaun?! Hah!" Geram Oman pada Samsi yang melepaskan pedang itu dan menggeleng.

"Tapi saya tidak mau melakukan hal seperti itu! Pasti ada cara lain! Aku akan mencoba berdialog dengan Dewi!" Kata Samsi lantang seraya mencoba berjalan menuju altar di dalam piramid itu.

"Percuma! Dewi tidak menjawab! Aku sudah melakukannya sejak kita masuk ke dalam!" Jawab Oman kesal, sembari menatap Samsi yang terlihat tidak percaya dengan apa yang diucapkan olehnya, namun saat itu Oman segera menepuk pundak pria itu mencoba menenangkan dia.

"Ini satu-satunya cara, aku sudah cukup lama tinggal di dunia ini berbeda denganmu, jalanmu masih panjang, ayo segera lakukan, demi rakyat Mesir!" Ucap Oman pada Samsi yang menggeleng namun ia segera mengeratkan pegangan pedangnya.

"Dewi! Tolong aku!" Teriak Samsi sesaat sebelum mengangkat pedangnya dan akan menebas Oman akan tetapi terlihat suara rombongan kuda Nil terdengar dari luar, disusul pedang Samsi yang mengenai benda keras hingga membuatnya terlempar.

"Apa yang terjadi?!" Gumam keduanya dan saat membuka mata Oman nampak berubah menjadi sosok patung emas berwujud kuda Nil yang membuat Samsi menjatuhkan pedangnya.

"Samsi... Kembalilah rakyat Mesir tidak akan kehausan lagi karena memiliki pemuda berhati bersih seperti dirimu," ucap sebuah suara yang berasal dari Dewi Taweret sang Dewi penguasa air.

"Lalu bagaimana dengan tuan Oman?!" Tanya Samsi pada suara tersebut yang tertawa kecil mendengar pertanyaan itu.

"Oman masih berada di pertengahan jalan, aku memberinya tidur yang nyenyak karena aku ingin menguji dirimu Samsi, rupanya kau adalah pemuda yang rendah hati, bawalah patung emas itu, gunakan untuk merawat ibumu," jawab Dewi Taweret sebelum akhirnya menampakkan wujud aslinya di hadapan Samsi.

Dewi berwujud kuda nil betina berkaki dua dengan, tungkai dan cakar singa, dan punggung serta ekor buaya Nil itu terlihat berdiri di depan altar sembari mengarahkan tangannya pada patung itu.

Secara mengejutkan patung tersebut mengecil seukuran genggaman Samsi yang segera mengambil lalu menyimpan di saku jubahnya, setelah itu tampak Samsi segera bersujud pada sang Dewi sebelum akhirnya pergi meninggalkan piramid itu.

Sesaat ia terkagum melihat keindahan di luar tampak air sungai Nil kembali mengalir disertai sekelompok kuda Nil yang tampak bermain di pinggiran sungai, terlihat pemuda itu tertunduk lemas.

Kemarau panjang di Mesir akhirnya berakhir semua berkat kerendahan hatinya...


End

Jurusan Fantasi The WWGΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα