Dua Belas

8.2K 582 116
                                    

Wajib absen!

Wajib komen!

Wajib cek typo!

Wajib folow ig Etnilee 123

Wajib vote!

Yang enggak rules!

Sungguh terlalu 👿👿👿👿

***
Kami para lelaki tidak akan jadi iblis. Jika para perempuan itu sendiri tidak memancing kami.

***

Mahesa POV

Kadang aku bertanya, apa sih yang dikejar seorang perempuan dari laki-laki?

Ketampanannya kah?

Kekayaannya kah?

Kesetiaan?

Yang jelas jawabannya cuma mereka para perempuan yang tahu. Namun jika mereka mengejar ketiganya. Aku rasa semuanya ada pada diriku.

Aku tampan.

Aku kaya.

Dan aku juga setia. Yaaaaaaa ... Meski untuk sekarang aku masih punya skandal sana-sini. Maklum, lelaki dengan wajah tampan dan segala kepopuleran yang aku miliki. Wanita di pelosok manapun pasti mau menjadi pendampingku.

"Sayang, aku mau melihat si pianis tampan itu, boleh?"

Dia Alisya. Pacar baruku, lebih tepatnya pacar karena ada sangkut pautnya dengan bisnis. Ayahnya si Alisya ini memiliki peran penting di perusahaan. Dia memiliki seperempat nilai aset di Wijaya. Dan aku memang sedang mendekatinya untuk memperbesar nilai saham yang aku miliki.

Aku mengusap bahunya, "Tentu saja, aku dengar pianis itu akan bermain di Luxury. Kamu akan jadi tamu istimewa di sana."

Aku merengkuhnya ke dalam pelukanku. Sesekali mencium kepalanya seperti om-om mesum yang berpura-pura manis.

Huh, dasar laki-laki playboy!

Seketika aku seperti mendengarkan ocehan si Miss branded di telingaku. Padahal nyata-nyata dia tidak ada di sini. Ah, aku lupa. Aku memang meninggalkannya di rumah tadi. Dia tertidur setelah aku memarahinya habis-habisan. Dia membuatku cemas setengah mati.

Kakinya terkilir, dia lari-lari seperti anak kecil di kantornya. Lalu malah bertabrakan denganku. Eh, tapi kenapa aku sekhawatir ini? Ingin sekali aku menghubunginya. Tapi ...

"Sayang ..."

Rengekan Alisya di dadaku. Ia mencium pipiku nakal. Dia memang nakal. Dan aku hanya perlu meladeninya saja. Bagiku, perusahaan lebih penting dari apapun. Kalaupun aku menyerangnya di sini saat ini juga, toh ini bukan salahku. Dia sendiri yang memancing birahiku.

Bagi laki-laki, perempuan itu laksana ikan segar. Dan kami adalah para kucing garong yang siap menerkam. Jika ikan itu bebas dan tidak ada pemiliknya. Maka jangan salah kan kami. Jika kami melahapnya dengan nikmat tanpa dosa.

Ada yang bilang 'jangan dekati lelaki, karena lelaki punya sikap iblis di dalam dirinya. Ia bisa menyerang para wanita yang ia mau. Kemudian meninggalkannya begitu saja. Tapi harus kalian para perempuan pahami.

Kami para lelaki tidak akan jadi iblis. Jika para perempuan itu sendiri tidak memancing kami.

Dan tempat ini pun sepertinya akan terjadi hal gila itu. Aku dan Alisya mulai ingin menikmati satu sama lain. Aku memang sedang ingin menjamah para wanita. Karena si Miss Branded sama sekali tidak melayani aku beberapa hari ini. Dia memang sangat pelit!

Unimaginable (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now