62.

3.2K 239 12
                                    

"Mom.... jangan begini .... Al baik-baik saja mom... Al tidak apa-apa, selama ada mommy di sisi Al, al akan selalu baik-baik saja mom." Ucapnya juga menangis

Mereka semua juga ikut menangis mendengar pengakuan Anna... menangis dan menyesal... tepatnya..
Intan sendiri juga mematung mendengar pengakuan adiknya.. selama ini selalu merasa bahwa ia yang paling menderita... ternyata adiknya jauh lebih menderita, dan itu semua akibat perbuatannya...
Sekarang ia sakit seperti ini, ini adalah teguran Tuhan untuk dirinya.. Dan ia memang pants mendapatkan itu semua.

"Tenangkan dirimu sayang...." ucap Bryan terus memeluk Anna

"Menurutmu apa yang harus aku lakukan Intan.?" Ucap Anna lagi
"Bagaimana aku harus bersikap sekarang... logikaku selalu memaksaku untuk membalasmu dan bahkan tertawa dengan keadaanmu sekarang....tapi, hati kecilku melarang aku melakukannya kak... apa yang harus aku lakukan.?? Aku merasa tidak ada bedanya denganmu jika aku membalasmu.. apa??" Ucapnya sambil terisak di pelukan Bryan

"Tante" ucap sebuah suara mengalihkan perhatiannya
"Maafkan mama tante... maafkan mama atas semua yang mama lakukan pada tante.. Daniel minta maaf, karena kehadiran Daniel, anak tante tidak merasakan kasih sayang dari ayahnya..
Sekali lagi maafkan mama dan juga Daniel tante.." ucapnya terisak dan berlutut di hadapan Anna
Sontak Anna langsung duduk dan memeluk Daniel
"Hei.. jangan seperti ini nak.. jangan salahkan dirimu atas semua ini.. hiks.. tante tahu Daniel juga menderita selama ini.. jadi Daniel dengar baik-baik.. kehadiran Daniel ke dunia adalah Kado terindah dari  Tuhan buat mama dan juga semua yang disini.. jangan pernah berkata seperti itu lagi.  Semua terjadi karena kehendak Tuhan sayang.. dan tante sudah memaafkan mamamu nak.. tante dan Al sudah memaafkan mamamu atas semua kesalahannya.. sekarang tante minta, Daniel merawat mama dengan baik,jangan membuat mama sedih... biar mama cepat pulih seperti semula.." ucapnya lembut
"Terimakasih tante" ucapnya memeluk Anna...  dan tiba-tiba saja
" stop it " ucap Al, Alfian dan Aleya bersamaan dengan nada dingin
Sontak Anna dan Bryan tertawa kecil pelan  mengerti sifat cemburuan ketiga anaknya.. sedangkan yang lain sudah takut ketiga anak Anna itu marah lagi..
"My triple possesive" ucap Anna sambil memeluk ketiga anaknya yang sudah memasang wajah datar..

Daniel hanya  tersenyum melihat hal itu, kemudian ia kembali ke hadapan mamanya
"Terimakasih nak.. Anne benar, kamu adalah kado terindah yang Tuhan berikan untuk mama.. terimakasih sudah mau memaafkan mama setelah semua yang mama lakukan.." ucapnya dalan hati dan memandang Anaknya dalam

Seakan mengerti, Daniel langsung memeluk mamanya itu erat...

Vano yang menyaksikan hal itu, juga tak kuasa menahan haru..

================================

Setelah semua siap, Hari ini mereka akan kembali ke New York
"Apa kamu yakin membawa ayah kesana nak?" Tanya Vano saat Al mengangkat dirinya menuju kursi roda

"Kan Al udah bilang sama ayah, apapun akan Al lakuin untuk buat ayah sembuh. Al nggak akan biarin ayah duduk disini selamanya." Balasnya
"Tapi nak, kau tahu biayanya pasti tidaklah murah, ayah tidak apa-apa duduk disini selamanya.," ucapnya pelan
"Sudah, ayah tidak perlu memikirkan biaya.. kan ayah tahu daddy dan mommynya Al kan orang kaya.. " ucapnya bercanda
"Ayah dengar ya, Al sayang sama ayah. Al nggak mau ayah menderita seperti ini terus. Jadi sebisa mungkin. Al akan bantu untuk kesembuhan ayah"

"Terimakasih anakku.." ucapnya haru

"It's okay yah." Balasnya sambil memeluk ayahnya kemudian mendorong kursi roda Vano menuju mobil. Karena mereka akan segera berangkat ke bandara..

===================>============>
"Jaga diri baik-baik nak. Jangan lupa menghubungi kami semua yang disini .." ucap  Ny. Gracia

"Al, aku titip papa ya.." ucap Daniel pelan saat mengantar mereka ke bandara

"Hm" hanya itu saja balasan Al..

Sedangkan Alfian dan Aleya sudah lebih dulu masuk ke jet pribadi daddy mereka itu karena tidak suka melihat drama katanyaa

"Tolong jaga Vano ya nak" ucap imelda pada Al..

"Tentu" ucapnya singkat
Imelda yang melihat itu hanya tersenyum kecut, ingin sekali rasanya ia memeluk cucu kandungnya itu, tapi cucunya itu bahkan enggan menatap dirinya.. Dan ia mengerti itu.

Sedangkan Anna dan Bryan hanya menunggui Al dan Vano pamit pada yang lain, karena mereka sudah lebih dulu..

Setelah selesai, mereka semua menuju pesawat dan segera berangkat..

================================

Beberapa bulan kemudian

"Bagaimana keadaan kaki ayah saya dok?" Tanya Al

"Pasien sudah bisa berdiri dan melangkah walau hanya beberapa langkah. Ini merupakan suatu kemajuan yang pesat. Saya yakin sebentar lagi pasien akan bisa berjalan normal kembali"

"Terimakasih banyak dokter"
"Sama-sama"

Perlahan lahan, kondisi Vano semakin membaik.. ia sudah bisa berjalan sendiri walau masih belum sepenuhnya pulih.. dan tentu saja hal itu membuat Al dan semuanya sangat bahagia..

"Son" panggil Bryan pada Al
"Dad"
"Ada sesuatu yang kamu sembunyikan?" Tanya Bryan melihat anaknya duduk termenung di dekat kolam renang
"Apa Al salah jika Al minta papa tinggal disini bersama kita dad?" Tanyanya pelan

"Al tidak mau ya pisah sama papa?" Tanyanya balik
"Al sayang sama papa dad.. Al masih ingin bersama papa disini"
"Kalau sama Daddy?"
"Al juga sangat sayang sama daddy.."
"Nak, kamu tidak salah jika tidak ingin berpisah dengan papamu.. tapi kamu harus ingat, papamu juga punya tanggung jawab disana. Ia masih punya isteri dan anak yang menjadi tanggung jawabnya.. tapi jika Al tidak mau berpisah, Al juga bisa ikut sama papa untuk sementara" terangnya

"Apa kita nggak bisa pindah ke Indonesia aja Dad.?" Tanyanya

"Bisa son, tapi itu butuh waktu yang sangat lama.. kamu tahu seperti apa perusahaan kita, jadi jika ingin pindah itu bukanlah perkara yang mudah. Banyak hal yang harus kita pertimbangkan nak, bukan hanya tentang kepentingan kita pribadi, tapi juga menyangkut kepentingan seluruh karyawan kita. Kamu mengerti kan?"

"Ya, Daddy benar. Maafkan aku yang tidak berfikir sampai kesana"

"Daddy paham nak. Tapi kita akan tetap bisa kok berhubungan dengan papamu atau keluarga yang ada disana.. kita akan sering berkunjung kesana, atau mereka yang kesini"

"Terimakasih Dad. Mungkin daddy sudah bosan mendengar Al berterimakasih, tapi Al benar-benar besyukur mengenal Daddy.. seseorang yang sangat luar biasa.. aku bangga sama daddy, Al juga sangat sayang sama daddy.. terimakasih sudah menjadi ayah terbaik untukku selama ini, terimakasih sudah menyayangi Al  seperti Alvian dan Aleya.. mengajari Al tentang banyak hal.. untuk semuanya, terimakasih Dad"
Bryan sangat terharu mendengar ucapan Al itu..
Begitu juga dengan sosok Vano yang berdiri tidak jauh dari mereka.. ia mendengar semua itu dengan sangat jelas.. ia bahkan tidak tahu harus berkata apa-apa lagi.. ia tidak cemburu melihat Al lebih menyayangi Bryan.. ia justru bersyukur Bryan menjadi sosok yang luar biasa untuk putranya, dimana ia yakin jika tidak akan mampu diposisi itu..

💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟💟

PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang