32.

3.3K 187 8
                                    

"Baiklah, kita lihat saja kedepannya sayang. Yang penting kita pulang, kita jenguk ibu dan kita doakan dia. Setelah itu, kita kembali kesini ". Putus Bryan pada akhirnya.

Keesokan harinya

"Anak-anak, daddy dan mommy berangkat dulu ya, kalian baik-baiklah di rumah. Ingat jangan lakukan hal-hal yang tidak-tidak. Jangan lupakan tugas dan kewajiban kalian" ucap Anna pada anak-anaknya

"Dengar kata mommy kalian, selain itu Al daddy kasih kamu amanah untuk memegang perusahaan selama daddy pergi, untuk waktunya kami juga tidak tahu karena itu kondisi nenek kalian. Jaga adik-adikmu ya Al. Daddy percaya samamu anakku."

"Baik mom, dad. Kita janji kita bertiga akan baik-baik saja disini, lagipula ada Jesseline yang menjaga kami disini."  Ucap Al

"Baiklah, kalau begitu kami pamit dulu.. we love you kids.. see you soon" ucap mereka berdua setelah itu mereka segera memasuki mobil..

Tak butuh waktu yang lama mereka segera berangkat ke Indonesia menggunakan pesawat pribadi milik mereka..

Indonesia

"Sayang, bangun.. hei.. bangun.. kita sudah sampai" ucap Bryan membangunkan isterinya itu..

"Emmmm,, kita sudah sampai ya..
Maaf sayang, aku ketiduran.." sesalnya

"Tak apa-apa sayangku,, aku juga maklum jika kamu pasti kelelahan. Lagi pula aku lebih tenang melihatmu seperti itu daripada kamu gelisah memikirkan kondisi ibu." Akunya jujur

Mendengar ucapan suaminya,  Anna kembali memikirkan kondisi ibunya saat ini. Mereka tidak menanyakan kabar apapun dari Mark maupun Yonathan kondisi ibunya, alasannya tudak lain adalah Anna tidak mau tersakiti untuk yang ketiga kali. Ia datang untuk menjenguk ibunya sebagai abdinya pada sang ibunda yang melahirkan dia, dan merawat dia hingga dewasa. Walaupun hal yang dia alami menyakitkan, ia tidak pernah menyalahkan atau membenci wanita itu, karena ia tahu bahwa ibunya sangatlah mencintai dan menyayangi dia. Ia yakin akan hal itu, dan walaupun seandainya ibunya menolak keberadaannya sekali lagi, ia berjanji bahwa ini adalah kepulangannya yang terakhir ke tanah kelahirannya itu.

"Sayang,  hari ini kita istirahat dulu ya. Besok baru kita menjenguk ibu, nanti aku akan menyuruh orang mencari rumah sakitnya." Ujar Bryan

"Iya kak, lalu kita menginap di hotel kita yang mana sayang?"

"Hotel? No. No. No sayang, kita akan ke rumah kita. Aku sudah menyiapkan rumah kita disini, jadi kita tidak perlu ke hotel untuk menginap." Jawan Bryan

"Hah? Rumah?. Astaga, buat apa sayang. Kita bisa kok menginap di salah satu cabang hotel kita yang ada disini. Jangan buang-buang duit dong kak." Omel Anna

"Ini itu gak seberapa sayang, lagian kita juga perlu punya rumah disini karena suatu saat kita pasti akan memerluka ini kembali." Ucap Bryan yakin

"Bukankah ini terakhir kalinya kita kesini lagi kak? Kamu sudah janji loh sayang."

"Kita tidak tahu bagaimana kedepannya sayang, jadi kita lihat saja dan biar waktu yang menjawab." Ucapnya lagi.

Sementara itu di RS

"Bagaiman keadaan ibu Mark?" Tanya Yonathan yang baru masuk

"Makin parah, bahkan ibu hanya bisa berbaring di tempat tidur." Ucapnya pelan.

"Maafin aku bang, aku nggak bisa membawa kak Anne kembali kesini. Aku sudah mencarinya ke mansionnya tapi mereka benar-benar sudah pindah." Tuturnya

"Sudahlah dek, ini mungkin sudah takdir kita. Mungkin Ka Anne benar-benar tidak mau berhubungan dengan keluarga kita lagi, kita sudah terlalu sering melukai perasaannya. "

"Iya bang, ini semua salah kita. Kita bertindak saat kita emosi akhirnya berakhir seperti ini. Bahkan kita membuat kak Anne semakin jauh lagi. Aku tidak yakin bisa bertemu kembali dengannya. Bahkan Jesseline pun tidak mau memberitahu apapun padaku bang, dia justru menyuruh kita untuk tidak mengganggu Anne lagi." Ucap Yonathan

"Ya, kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi sekarang dek. Kita berdoa saja untuk kesembuhan ibu."

Rumah Intan/Devano

Tut....tut...tut....

"Arghhhhh, kamu kemana sih Vano. Sudah hampir seminggu kamu tidak pulang, sebenarnya kamu dimana?"
Ucap Intan dalam hatinya frustasi

"Bagaimana ma, apa sudah ada kabar dari papa?" Tanya Daniel pada ibundanya

"Belum sayang, mama sudah hubungi berulang kali akan tetapi tidak bisa tersambung." Jawabnya

"Sudahlah ma,mama tenang ya. Papa pasti baik-baik saja. Papa pasti akan kembali kok ma."

"Iya sayang. Terimakasih untuk selalu ada disamping mama ya nak. Mama menyayangimu".

"Daniel juga sayang mama dan papa. Walaupun papa tidak pernah menganggap kehadiran Daniel, tapi Daniel tidak marah kok ma."

"Sayang, apa maksudmu berbicara seperti itu?"

"Mama nggak usah bohong, papa nggak suka dengan kehadiran Daniel kan, buktinya sewaktu kecil papa bahkan tidak pernah menggendong Daniel ma, papa tidak pernah mengajak Daniel bermain seperti orang tua lainnya, bahkan sampai Daniel berumur 21 tahun sekarang ini bisa dihitung berapa kali papa berbicara pada Daniel. Apa papa sebenci itu pada aku ya ma? Apa papa tidak suka dengan kehadiran Daniel ma? Apa karena aku tidak sepintar papa atau anak-anak tante Anne itu?" Ucap Daniel mengeluarkan semua yang ia pendam pada sang mama.

"Nak... hikss..hikss..
Papa sangat menyayangimu  nak, mungkin papa tidak menunjukkannya secara langsung, tapi percayalah papamu sangat menyayangimu nak."

"Dulu aku berfikir bahwa  papa nggak mau nemanin aku karna  aku bodoh, nilai-nalaiku  jelek-jelek semua maka dari itu Daniel terus belajar dan belajar dengan ambisi kalau nilai Daniel tinggi papa pasti akan bangga dan sayang sama Daniel, tapi apa sikap papa tetap bersikap dingin sama Daniel, hingga akhirnya Daniel nyerah ma, Aku udah menyerah ma. Tapi yang paling membuat Daniel sakit hati ialah saat kedatangan tante Anne dan suaminya itu, sikapnya langsung berubah. Bahkan ketika anak-anaknya itu sedang menunggu di luar, papa langsung membelikan minum pada mereka karena saat itu memang terik, bahkan tatapannya sangat hangat pada mereka. Padahal untuk Daniel  sendiri, papa selalu menampilkan wajah dingin dan tanpa ekspresi, papa juga tidak pernah mengambilkan minum..
Tapi,, Sudahlah ma, mungkin papa memang tidak suka sama kita. Mama tidak usah bohong sama Daniel. Aku udah besar ma, aku juga tahu bagaimana sikap papa sama mama.. tapi biarlah ma, yang penting Daniel selalu bareng sama mama, Daniel bahagia kok." Ucapnya sambil memeluk ibunya

"Maafkan mama Daniel, maafkan mama. Ini salah mama.. mama yang jahat... ini salah mama sayang..." ucapnya dalam hati...

Akan tetapi sisi iblisnya muncul kembali..
"Puas kamu Anne, puas kamu.. tidak cukupkah kamu merebut semuanya dari aku? Aku janji akan membuatmu membayar semuanya ini.. anakku juga menderita karena kamu ucapnya dalam hati.








PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)Där berättelser lever. Upptäck nu