61.

3.1K 234 11
                                    

Keesokan harinya..
Saat ini dokter sedang memeriksa keadaann Vano.. mereka semua sedang berkumpul disana.. dan suasana disini tidak sedingin hari sebelumnya.. walaupun semua masih terasa canggung
    Orang tua Vano selalu ingin berusaha dekat dengan cucu kandungnya itu, tetapi memang dasarnya Al adalah orang yang tertutup sehingga mereka sangat enggan bahkan untuk menyapa Al, walau pada hakikatnya mereka ingin sekali memeluk cucunya itu.
      Bahkan ny. Gracia  dan yang lain juga berusaha untuk dekat dengan anak-anak Anna, tapi karena mereka sedang dalam tahap  belajar menerima sehingga mereka masih sangat canggung.
      Al juga sangat sibuk walau di ruang perawatan Vano.. pekerjaannya yang terus mengantri membuatnya tidak punya banyak waktu luang menemani sang ayah. Ia sibuk bekerja bersama daddynya, di rumah juga sama. Anna juga terkadang ikut turun tangan jika mereka berdua harus lembur bekerja
      "Gue penasaran, kak Anne dan keluarganya makan apa ya, sehingga semua bisa punya otak profesor gitu..?"  Tanya Ivan pada mereka semua saat  menunggu dokter memeriksa Vano, yang mengeluh sakit di kakinya tadi pagi.
       "Memang udah dasarnya kak Anne pintar Van, ditambah lagi bang Bryan.. ya nggak heran anaknya jenius semua. Kalau Al sih aku yakin 100% itu turunan dari kak Anne semua, secara bang Vano kan nggak pintar-pintar amat orangnya." Jawab Yonathan saambil tertawa
      "Hahahah" mereka berdua masih terus membicarakan keluarga jenius itu sampai dokter keluar.
" bagaimana dok?" Tanya Imelda
 
"Begini bu, setelah kami lakukan pemeriksaan, hal yang Mr. Byan takutkan memang betul-betul terjadi.  Pasien bisa selamat dari kecelakaan tragis itu sudah suatu keajaiban pak, bu. Dan seperti yang saya katakan sebelumnya, dengan berat hati saya mengatakan bapak Devano akan mengalami kelumpuhan."

Deg

"Lum...lumpuh dok.?" Tanya imelda getir

"Iya bu, tapi ini tidak akan bersifat permanent. Nanti saya akan jelaskan lebih lanjut." Ucapnya dan pamit undur diri

Mereka semua terpukul dengan kejadian ini. Al sendiri juga merasa kasihan dengan ayahnya itu.. ditambah lagi tantenya Intan atau isteri Vano itu sekarang menderita stroke.

Setelah pingsan semalam, Intan segera di periksa.. dan saat sadar mendadak tubuhnya kaku dam bahkan tidak bisa digerakkan. Menurut dokter hal ini karena pasien mengalami stress dan merasa tertekan. Dan tentu saja hal itu karena dia yang tidak dianggap oleh suaminya selama 21 tahun ini, dan fakta baru yang baru diketahuinya.
....

Vano yang mendengar kabar itu hanya bisa pasrah. Ia sadar dan menerima itu semua dan mencoba ikhlas.
"Aku Ikhlas, Tuhan sedang menghukumku atas dosa-dosaku selama ini" jawabnya saat mereka bertanya bagaimana perasaannya.

"Kami harus kembali ke New York." Ucap Bryan siang itu
"Tidak bisakah kalian tinggal disini saja nak.?" Tanya Ny. Gracia
"Maaf bu, tapi perusahaan membutuhkan kami disana. Kami berjanji akan sering berkunjung." Ucap Anna lembut
"Baiklah nak.. jaga diri kalian baik-baik.." ucapnya menahan tangis karena harus berpisah dengan anaknya lagi

"Anne, maafkan kami nak. Kami sadar ini semua kesalahan kami. Kami yang salah mendidik Intan sehingga dia seperti itu.. kami iri karena kamu selalu lebih dibandingkan dia.. maafkan kami nak." Ucap tante Ani dan suaminy
"Sudahlah tan, aku sudah memaafkan kalian  semua. Aku hanya ingin kalian  belajar dari semua ini. Dan tidak melakukan hal yang sama." Ucapnya lembut

"Kak, kami minta maaf  untuk semuanya. Kami tidak bisa melindungi kakak.. kami tidak bisa mewujudkan keinginan kakak.. bahkan ayah." Ucap Mark dan Yonathan
"Kalian akan selalu menjadi adik yang terbaik yang kakak punya. Kalian  tidak pernah mengecewakan siapapun" jawabnya sambil memeluk mereka bergantian

"Masalah perusahaan kalian, saya akan mengembalikan semuanya pada kalian lagi. Saya harap Mark dan Yonathan bisa mengolahnya dan memimpinnya lebih baik lagi." Ucap Bryan
" maksud kakak?" Tanya Anna

"Sebenarnya saya yang membeli perusahaan keluarga Wijaya itu, maafkan saya, tapi saya melakukan demi kebaikan kalian. Dan saya akan segera mengembalikan sepunuhnya itu menjadi milik kalian lagi."  Ucapnya
"Ja...jadi../? Ucap paman Rendra terbata

"Iya tuan, saat itu, hanya itu yang bisa saya lakukan untuk membantu kalian, setelah Mr. Wijaya meninggal."

"Terimakasih bang. Setelah apa yang keluarga kami perbuat, abang masih tetap mau membantu. Terimakasih." Ucap Mark juga diikuti yang lain

"Kapan kalian akan berangkat  kak?" Tanya Ivan
"Besok, kami sudah berangkat." Jawab  Bryan

"Emang tiketnya dan yang lain udah diurus bang.?" Tanya Ivan kaget
"Kami menggunakan pesawat pribadi, karena  saya akan membawa ayah untuk pengobatan disana." Jawab Al tiba-tiba
" oh iya, kalian kan orang kaya." Cengir Ivan

"Saya minta izin untuk membawa ayah kesana untuk sementara waktu, paling tidak sampai kakinya bisa berjalan dengan normal kembali." Ucap Al

"Apa kamu yakin nak? Sebenarnya daddy tidak masalah.. tapi  biar bagaimanapun masih ada yang bisa merawat Vano disii." Ucapnya lembut takut melukai hati Al.

"Tidak dad, Al yakin... ini satu-satunya yang bisa Al lakuin untuk ayah kandung Al. Lagipula Ayah hanya sementara disana, bukan untuk selamanya."

"Baiklah nak.. kami setuju dengan keinginanmu itu." Ucap Orang tua Vano

"I'm very proud of you my son.. Tuhan memberkati hidupmu nak." Ucap Anna

"Amin. Thank you mom. Ini semua adalah didikan yang Al dapatkan dari mommy dan juga Daddy." Ucapnya sambil memeluk kedua orang itu erat.

......
Kemudian Anna berjalan menuju kakaknya Intan yang duduk di kursi roda yang didorong oleh Daniel

"Kak, kau tahu.. aku sangat menyayangimu.. aku tidak pernah membencimu.. saat pertama aku tahu tentangmu, aku bersyukur ternyata aku punya saudara perempuan.. punya kakak yang bisa aku ajak bermain, dan tempatku bercerita selain pada ibu. Tapi kenyataan tidak selalu sesuai dengan yang kita harapkan. Kakak justru memilih tinggal dengan tante Ani..  kakak bahkan mengabaikan ayah yang terus memohon agar kakak tidak pergi.. tapi setelah beberapa tahun, kakak kembali.. tapi tidak seperti yang aku bayangkan sebelumnya.. aku  selalu berusaha dekat denganmu tapi kamu selalu menjauh. Kau menganggapku saingan.. kau tahu kak... sikapmu yang seperti itu membuatku menyerah dan memilih bersikap acuh padamu. Walau aku menentang keinginan hatiku, tapi aku tetap memilih diam dan tidak peduli apapun tentangmu.. semula aku fikir semua akan tetap berjalan begitu saja, tetapi rasa iri yang mendominasi pikiranmu, mampu mengubahmu menjadi manusia yang tidak punya hati kak.. kau tega melakukan cara kotor sekalipun untuk menjatuhkan aku.. setelah semua yang terjadi, sebenarnya aku sangat ingin membuatmu menderita kak..  kau tahu betapa hancurnya hatiku saat aku menjadi korban rencana busukmu, aku kehilangan semuanya.. lalu apa kau tahu hancurnya hatiku saat ayah dari anak yang kukandung tidak mau menerima dan bahkan meragukannya.? Kau tahu betapa sakitnya kau dibuang dari keluargamu sendiri?  Bagaimana kecewanya aku ketika orang tuaku lebih percaya pada selembar foto daripada anak yang sudah dirawat selama 20 tahun? kau tidak tahu bagaimana sakitnya aku ketika harus mengandung selama 9 bulan tanpa ditemani siapapun... tidak ada yang bisa aku mintai tolong ketika aku menginginkan sesuatu.. tidak ada yang bisa menenangkan bayiku ketika ia merindukan ayahnya.. bagimana perasaanku saat aku harus berjuang sendiri melahirkan anakku tanpa ada yang memberi  semangat dari keluarga.? Justru orang lain yang tidak aku kenal yang mendampingiku... kau tahu bagaimana sakitnya aku melihat anakku tumbuh sampai 4 tahun tanpa adanya sosok ayah disampingnya.... betapa hancurnya perasaanku melihat tatapan puteraku kepada teman-temannya yang bermain dengan ayahnya hiksssss... aku harus berbohong dengan mengatakan bahwa ayahnya sedang bekerja jauh  diluar negeri... setiap hari , tiada hari kulewati tanpa air mata... anak kecil yang seharusnya bermain di rumah, hiksss.... hidup dengan penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya, tapi anakku tidak mendapat itu.. anakku harus ikut bekerja... bahkan menjadi pribadi yang tertutup... dan itu semua... kau penyebabnya kak.. kau yang menyebabkannya.. hikssss...hiksss..
Tangis Anna seketika pecah, Bryan langsung memeluk isterinya.. ia juga sakit mendengar pengakuan isterinya tadi.. selama ini isterinya selalu menyembunyikan itu semua seorang diri...

PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang