My (ex) Husband 2019 : Jungkook-Eunha

My (ex) Husband - 16

Lagu Pendukung >> Wendy of Red Velvet - Let You Know

Mobil ambulance tiba di lokasi yang masih sama dengan lokasi semalam. Terlihat reruntuhan bangunan dari lantai atas berserak di jalanan.
Asap hitam juga masih terlihat walau samar-samar. Semalam telah terjadi peledakan bom dilantai lima, setengah jam setelah Eunha kembali ke rumah sakit.

Eunha turun dari ambulance dengan rekan kerja lainnya. Ia melihat police-line membatasi wilayah sekitar gedung mall.

Tim investigasi pun sedang sibuk dengan tugas, terlihat juga dokter dari rumah sakit lain melakukan tindakan.

Dengan pakaian rapi seperti biasa, Eunha berjalan menghampiri petugas yang menjaga police-line.

"Aku ingin masuk."

Petugas menggelengkan kepala, "Maaf, anda tidak bisa masuk. Hanya petugas yang boleh."

Tetap saja Eunha ingin masuk dan mengabaikan petugas itu, petugas pun mencoba menghalangi Eunha.

"Lepaskan aku! Atau aku akan menyuntikmu dengan racun sampai kau mati!"

Mendengar omelan Eunha, petugas itu pun terjatuh ke belakang. Eunha lanjut berjalan masuk ke dalam.

Tatapan mata Eunha menjadi sedikit berbeda saat melihat suasana dalam. Lampu dalam mall tak semuanya menyala, pikiran Eunha sedikit kacau.

Bagaimana jika ada zombie? Pikirnya lalu menggelengkan kepala berkali-kali.

Ia pun melangkah lagi, sembari mencari seseorang. Sejak semalam Jungkook tak kembali ke rumah, ia tentu khawatir dengan Jungkook.
Diluar gedung juga tidak ada mobil kedua tim.

Eunha memberanikan diri naik ke atas, beberapa tim sedang melakukan penyelidikan kasus yang terjadi.

***

Sudah lima belas menit Eunha berada di dalam gedung, ia pun memilih keluar dari gedung yang tak utuh lagi.

Ekspresi wajahnya sangat sedih, ia berjalan pelan dan melangkahi police-line. Ia tak melihat sisi kanannya yang cukup ramai karena anggota NTS dan NIS yang baru saja tiba dilokasi.

"Eunha!" Suara itu langsung membuat Eunha menoleh. Ia melihat sang suami yang duduk diatas kap mobil.

"Jung-kook?" Dia berlari menuju Jungkook tapi ia tak melihat jalan dan dia pun tersandung batu, "Aw!" Eunha tentu jatuh dan terasa sakit pada lututnya walau tak berdarah.

Jungkook pun beranjak dan menghampiri Eunha.

"Kau baik-baik saja?" Jungkook menyentuh bahu Eunha, "Kenapa kau ada disini?"

Eunha menatapnya, lalu ia memeluk tubuh pria tersebut, "Aku takut... ku kira kau akan terluka atau meninggalkanku. Aku tak ingin kita berpisah lagi, Jungkook!"

Mendengar itu Jungkook tersenyum tipis lalu mengelus kepala Eunha, "Aku tadi baru selesai mendiskusikan masalah kematian gubernur."

Eunha menjauhkan kepalanya, "Apa ada masalah lagi?" Eunha menjadi lebih takut lagi jika harus mengetahui Jungkook dalam masalah.

"Tidak, semuanya baik-baik saja."

"Kau tak bohong padaku?" tanya Eunha yang tak yakin dengan ucapan Jungkook.

Jungkook menyentuh kedua sisi pipi Eunha dan mendekatkan ujung hidungnya dengan hidung Eunha, lalu ia tatap kedua mata Eunha, "Jika kau tak percaya padaku, maka aku tak akan pernah melindungi dan menjaga dirimu. Tapi kenyataannya aku selalu melindungi dan menjagamu walau status kita saat itu-"