Part 25

747 32 9
                                    

Hati hati typo bertebaran
Janganupa votment ya:)

Hapapy reading:)

Setelah habis ari mulai membuka suara

" jago juga ya bibik masak sandwic nya " puji ati terhadap bekal yang dibawa aisyah

" enak aja bibi yang masak, itu gue kali yang masak, gini gini gue juga jago masak kali " sungut aisyah karna masakan nya diduga yang masak adalah bibi

" ohh elo yang masak gue kira lo cuman bisa ngomel ngomel mulu " ungkap ari

" enak aja lo " sinis aisyah

" dan gue mau lo bawain gue bekal tiap hati nggak ada penolakan titik!! " suruh ari

" lah kok gitu? " tanya aisyah

" karna kita bakal sama sama dapet keuntungan " jawab ari

" keuntungan? Yang ada gue kali yang rugi " bantah aisyah.

Coba aja kalian pikir gue selalu buatin dia bekal nah dia bisa apa coba dia mah untung gue bawain bekal tiap hari lah gue harus bangun pagi", bahan masakannya dari rumah gue, kotak bekal juga punya gue kan dan disini gue yang rugi lah

" keuntungan lo bisa nebeng ama gue baik pergi maupun pulang sekolah kali pake gratis syah kagak gue minta uang ngisi bensin,  kalo lu kan cuman buatin bekal " sanggah ari ke aisyah dan menjelaskan apa yang didapat oleh aisyah

Ari melirik ke arah aisyah sebentar " gimana deal? " tanya ari

" deal " sambung aisyah, ia menyetujuinya karna ia nggak bakal mikirin sama siapa ke sekolah

Mereka menjabat tangan sebagai tanda bahwa mereka setuju

" oh iya lo mau ngomong apaan tadi? " tanya ari

" ohh itu, apa yang buat sikap lo berubah sama gue dari tadi pagi? " jawab aisyah dan langsung menanya ari balik

" ya karna gue pengen bangkit, dan lo juga terus dukung gue ya walaupun gue nggak mau terbuka ama lo "  sambung ari lesu

" asikkk, berkat gue lu mau berubah ya walaupun gue belum tau apa yang buat lo berubah kaya gini " kata aisyah

" mungkin menurut lo menceritakan apa yang membuat lo kaya gini bakal jadi beban buat pendengar, tapi asal lo tau si pendengar tak pernah merasa terbebani, dan menurut gue lo harus mulai terbuka siapapun itu termasuk gue walaupun lo belum mau cerita ama gue " lanjutnya

Aisyah menghela nafas sebentar " dan gue juga mau cerita tentang masa lalu gue sama lo " tanpa pikir panjang aisyah menceritakan apa yang dialami dahulu

" sekitar 3 tahun yang lalu gue masih di makassar tepatnya rumah gue yang dulu, gue punya tetangga namanya aca, gue sama dia sahabatan dari kecil. Dia itu cowok yang humoris, ganteng, baik, kocak, dan yang paling penting dia selalu ada buat gue baik suka maupun duka " ari mendengarkan dengan baik

" bagi gue dia adalah laki" ketiga yang dikirim tuhan buat gue setelah papa sama bang iqbal, dia yang buat gue senyum kalo lagi sedih, dia yang nemanin gue kalo lagi sakit, dia yang marah marah kalo ada yang jahatin gue, dia yang ngomel" kalo gue main hujan, dia yang salalu dia yang buat gue ketawa pas lagi galau, dia sebagai bodyguard kalo gue di sekolah, dia seperti malaikat menurut gue, tapi semuanya sirna 3 tahun yang lalu tepatnya dia pergi ninggalin gue entah kemana? " ari bisa melihat jika mata aisyah sudah memerah sepertinya air mata aisyah akan jatuh, dan aisyah langsung menghapus air matanya dengan kasar

" sehari sebelum dia pergi, dia nanya kalo dia pergi dari hidup gue,  gue nggak harus bisa, gue nanya emang lo mau pergi kemana? Dia jawab kan cuman perumpamaan katanya enteng, dan gue juga berangggapan kalo dia lagi becanda, dia ngajak gue ke toko boneka depan kompleks, ngijinin gue main hujan setelah sekian lama, nganterin gue sampe depan rumah, dan esoknya gue dikasih kejutan, kejutan iya kejutan yang belum pernah gue pikirin dia ngasih boneka yang udah dibungkus rapi dan dia kasih surat " aisyah berhenti sejenak sedangkan ari masih menyimak cerita aisyah

Apakah ini cinta? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang