Melihat kediaman Vano, tuan Wijaya kemudian berbicara lagi

"kalian sudah akan menjadi orang tua, ayah harap kalian bisa semakin dewasa dan memberi contoh yang baik untuk anak kalian, dan kamu Vano jangan terus menerus memandang kebelakang.. lanjutkan kehidupanmu dengan keluarga kecilmu. Jadilah kepala keluarga yang bertanggung jawab dan bisa menjadi teladan. Jangan menjadi orang tua yang gagal seperti ayah" ucapnya lirih

"ayah, tidak usah mengingat anak itu lagi,, biarkan saja dia mati kelaparan di luar sana.. dia sudah mempermalukan ayah dan keluarga kita.. jadi ayah tidak usah membahas dia lagi. nanti ayah banyak pikiran dan sakit." Ucap Intan

"vano dan tuan Wijaya hanya diam

aku mau ke kamar dulu, ngantuk" ucap Intan sambil berlalu....
==============&&&===============

Tidak terasa, hari terus berganti.. Anne sudah melahirkan anaknya ke dunia tepat 2 tahun yang lalu.. dan sejak saat itu pula, ia mengganti namanya menjadi Anna Putri Cantika

Seorang putera yang sangat tampan yang ia beri nama Aldrich David.. dan sekarang wisuda S2 Anna.. seperti biasa ia kembali maju ke depan karena perolehan nilai IPK tertinggi... ia maju sambil membawa sang anak dalam gendongannya

"selamat siang semuanya, ini merupakan suatu hadiah yang luar biasa yang tidak akan pernah bisa saya lupakan. Saya hanya ingin berterimakasih untuk semua yang telah mendukung saya, Gilbert dan semua teman-teman saya di kantor yang tak henti-hentinya mendukung saya dalam melanjutkan pendidikan, banyak hal yang saya korbankan untuk ini semua, termasuk anak saya ini.. tapi semua serasa terbayar hari ini. Nak, ini semua untuk kamu,, ucapnya sambil memeluk Al di gendongannya.. sekali lagi terimakasih banyak untuk semua ini" ucapnya lalu turun dari panggung

"congratulatin Anna, you are the best" ucap Gilbert

"terimakasih sir.. saya yang seharusnya berterimakasih kepada Anda, mau berkorban sejauh ini untuk saya dan Al"

"apapun untuk kebahagiaanmu Anna" ucapnya pelan

Anna langsung menegang ditempatnya.. ia sadar bahwa CEO nya itu menyukainya, tapi hatinya sudah mati akan cinta... ia bahkan sudah lupa rasanya mencintai dan dicintai oleh laki-laki lain. Yang ada di hidupnya hanyalah Al da kebahagiaan Al.. walaupun Anna tidak dapat menampik bahwa Gilbert sudah berkorban banyak demi melindungi Anna dan Al dari berita miring di kantor. Entah apa yang dilakukan laki-laki itu untuk melindungi Anna dan anaknya dari hujatan orang banyak.

Melihat respon Anna, Gilbert hanya menghela nafas, karena ia sudah menduga sebelumnya. Ia sudah mencintai Anna saat pertama kali bertemu di kantor. Anna dengan perut buncit dan wajah dinginnya. Ia butuh waktu 1 tahun hanya untuk bisa berbicara dan bertukar cerita seperti ini pada Anna.. Dia sudal menganggap Al sebagai anaknya sendiri..

************************************

Saat ini Tuan Wijaya sedang makan siang bersama rekan-rekannya di sebuah restoran

"lihatlah, itu berita wisuda di Oxford" ucap seseorang

"ya,, betapa beruntungnya mereka yang bisa berkuliah disana.. " timpal yang lain

"mereka pasti yang punya kecerdasan diatas rata-rata.. anakku selalu bercita-cita untuk bisa kuliah disana" ucap yang lain lagi

"yak kau benar,, mungkin harus punya kemampuan dengan puteri pak Wijaya itu baru bisa kuliah disana ucap yang lain

Tuan Wijaya hanya bisa diam tanpa memberi komentar apapun, sampai kemudian ia mendengar sebuah suara. Suara yang diam-diam ia rindukan selama lebih dari 2 tahun ini.. dengan segera ia melihat ke televisi yang menyiarkan berita itu

" anne?" ucapnya tidak percaya

Kemudian ia lebih memperhatikan lagi dengan seksama.. benar,, itu anaknya...

iya..!! yang berdiri diatas podium itu anaknya.. tak terasa setetes air matanya mengalir dari matanya.. sungguh orang tua mana yang tidak bangga saat annaknya berhasil mendapat predikat terbaik di salah satu Universitas terbaik di dunia... dia terus memperhatikan wajah puterinya itu. Dia sudah semakin dewasa.. dan lihatlah wajah cantik dan penuh wibawa itu... ia mendengar dan  menyimak   semua perkataannya,, dan apa katanya? A..anak??? ucapnya dalam hati.. tidak percaya... tapi kemudian disana ia melihat anaknya itu memeluk seorang anak laki-laki.... Bahkan sampai Anne turun dari podium dan menghampiri seorang laki-laki...

anaknya sudah menikah?... ia rasanya sangat ingin menangis... ia bahkan tidak tahu bahwa anaknya sudah menikah dan punya anak.. lalu siapa yang mengantarkan anaknya itu ke Altar? Siapa yang menjadi wali anaknya itu? Kenapa Anne tidak memberitahu apapun kepada mereka? Bodoh! Rutuknya dalam hati.. dia yang mengusir anaknya itu.. dia yang membuang seorang anak yang sangat luar biasa... is hanya bisa menangis dalam diam.. dan disatu sisi ia bersyukur setidaknya anaknya hidup dengan baik, bukan jauh lebih baik tanpa adanya mereka. Kemudian ia mengalihkan pandangannya kearah televisi radi, tapi ia tidak bisa menemukan wajah puterinya itu disana lagi, ya acaranya sudah selesai..

PELANGI SEHABIS HUJAN (Revisi)Where stories live. Discover now