Sesakit itu

1.1K 106 1
                                    

Aku hanya diam. Bayu juga. Bayu mengemudikan mobilnya kembali kerumah.

"Nad lo gak papa? "Lirih Bayu dan menoleh kearahku. Aku menggeleng.

"Lo yang kuat ya Bay. "Ujarku. Bayu mengenggam tanganku.

"Lo juga. "

Dirumah Bayu menghempaskan badannya di sofa. Aku duduk didepannya.

"Tuan, non mau minum? "Tanya pelayan rumah yang kutahu namanya Bu Anna.

"Teh hangat ya bu. "Pintaku. Bu Anna mengangguk dan pergi ke dapur.

Handphone Bayu berdering. Selia.

"Hadepin dulu Bay. "Pintaku. Bayu menggeleng.

"Gue butuh waktu. "Aku mengangguk.

Aku mengecek ponsel yang kumatikan dari kemarin. Pesan Andha dan panggilan tak terjawab dari Andha sudah puluhan. Ada juga dari Selia.

Aku menghapus semua pesan dan panggilan Andha dan memblokir nomornya. Aku ingin sendiri.

Nad.... Gue gatau harus ngomong apa sama lo. Gue minta maaf gak bisa nolak perjodohan ini. Gue gak tau kita harus gimana. Gue ngaku gue deket sama Dharma Nad sebelum lo sama dia deket. Tapi gue juga tau apa yang lo lakuin sama Bayu. Lo tenang dulu Nad. Nanti kita ketemu. Jaga Bayu.

Aku terdiam.
Sampai mana Selia tahu tentang aku dan Bayu?

"Minumnya non, tuan. "Bu Anna membuyarkan lamunanku.

"Makasih bu. "Itu suara Bayu. Aku menoleh.

"Bay ganti baju dulu. "Pintaku. Bayu tersenyum.

"Makasih ya Nad. "Aku mengangguk.

"Nad abis ini movie marathon yuk? "Ajak Bayu saat aku akan masuk kamar.

"Iya, gue hapus makeup dulu sama ganti baju. Gerah. "Jawabku dan masuk kamar.

Kami menghabiskan hari dengan menonton film komedi.

Film lama dari Thailand Crazy little thing called love menjadi penutup.

"Bayyyy lapeeer. Gue mau masak"Ujarku dan menarik ujung kaos Bayu.

"Lo gak capek apa? "Tanya Bayu dan berbaring di pangkuanku. Bayu sangat kehilangan.

"Gue mau masak Bayu. Udah deh lo tidur sana. "Pintaku. Bayu memejamkan matanya.

"Bentar ya Nad. "

Aku diam. Tanganku memainkan rambut Bayu.

"Sakit ya Nad rasanya. "Gumam Bayu.

Aku mengangguk. Tak terlalu sakit saat tak bisa bersama Andha tapi teramat sakit dengan alasan dibalik itu.

"Kenapa harus Selia? Kenapa harus masa lalu mama? "Lirihku. Bayu mengenggam tanganku.

"Lo gak sendiri Nad. Ada gue. "Air mataku menetes.

"Emang kalo mama gue kayak gitu gue gak berhak bahagia ya Bay? Emang kalo mama gue selingkuh gue gak berhak nikah ya? Emang gue gak pantes disayang? "Bayu memelukku.

"Ssstttt lo berhak bahagia Nad. Sangat berhak. Lo nikah. Lo bisa nikah kok Nad. Gue sayang sama lo Nandhira. Lo gak boleh ngomong gitu. Gue sayang banget sama lo. "Ucap Bayu seraya mengelus rambutku.

Aku tergugu. Tangis yang harusnya pecah dari tadi pecah sudah.

Kami berpelukan sampai senja datang.

"Nad ke balkon atas yuk. "Aku menoleh. Mata Bayu juga sembab. Kami tertawa menertawakan muka sembab kami.

"Yuk keatas. Ganti suasana. "Ajak Bayu. Aku mengangguk.

NandhiraWhere stories live. Discover now