Kebahagiaan lain

1.4K 137 0
                                    

Willy mengusap puncak kepala Nad yang tertidur. Dia baru saja menjemput Nad kerumah lama mereka. Nad menangis tersedu-sedu saat harus pulang dan berpisah dengan Panji. Entah kenapa Nad terlalu bergantung pada Panji.

"Papa sayang Nad. Jangan pernah mencoba mengingat apapun lagi sayang. "Bisik Willy dan meninggalkan Nad sendiri. Trauma masa lalunya harus Nad lupakan dan tak seorangpun yang boleh membuat Nad mengingatnya.

...

Halo Nad saya Ardi dari divisi marketing. Boleh berkenalan?

Nad menghembuskan nafasnya kasar. Dia meletakkan handphonenya kembali.

"Siapa lagi Nad? "Tanya Selia tanpa menoleh dari komputernya.

"Tau enggak kenal juga. "Jawab Nad tak peduli. Vira hanya tersenyum tipis.

"Yailah Nad terima aja napa sih. "Ujar Vira usil.

"Malesin ah paling juga brengs*k. "Jawab Nad dan berjalan kearah Bayu.

"Bay nih kerjaan gue udah selesai. "Ucap Nad seraya menyerahkan map pada Bayu.

"Pinter amat sih lu. "Puji Bayu. Nad hanya tersenyum.

"Eh lo semua dateng gak ke acara pernikahannya Carla? "Tanya Narendra membuat semuanya menoleh.

"Carla sekretaris pak bos? "Tanya Vira memastikan.

"Iya undangan udah disebar dari minggu lalu lo. "Jawab Narendra seraya menunjuk tumpukan undangan disudut ruangan.

"Kapan acaranya? "Kali ini Bayu yang bersuara.

"Besok malem jam 7 di hotel xxx. "Jawab Selia yang sudah membaca undangan.

"Abis kondangan nongkrong yuk. "Ajak Nad membuat semua sedikit kaget.

"Tumben tumbenan lo Nad? "Celetuk Narendra. Nad tersenyum.

"Males aja gue. Gimana? "Tawar Nad lagi dan langsung diiyakan semua orang.
Nongkrong is our life, begitu kata Vira.

...

"Naaad udah ah jangan soda terus. "Kata Selia mengingatkan. Nad masih acuh dan menuang soda ke gelasnya.

"Naaaad lo kenapa sih? "Tanya Narendra penasaran. Nad menggeleng.

Bayu merebut gelas Nad.

"Udah Nad. Cukup. "Ujar Bayu sedikit tegas. Nad menatap tak suka.

"Oh iya lo berdua ngeh gak sama Pak Dharma? Client baru itu. "Ucap Vira memulai pembicaraan.

"Iya, gue beberapa kali ketemu dia. "Jawab Bayu sedikit heran.

"Dia ternyata tajir melintir cuy. Udah gitu ternyataaaa mamihnya temen mami Selia. "Jelas Vira.

"Lah gue yang anaknya gak tau. Kok lo tau? "Tanya Selia.

"Yah kemarin kan gue diajak mama arisan nah gue ketemu sama mami lo. Eh kata mama gue mami lo deket banget sama mami Pak Dharma itu. "Jelas Vira lagi membuat mereka mengangguk.

"Pantesan duit mami gue cepet abis. Bergaulnya sama sosialita kakap. "Celetuk Selia membuat semua tergelak.

"Biasanya sih nurun gitu itu. "Canda Nad menatap Bayu.

"Emang iya? "Tanya Bayu dan menatap Selia.

"Enggak. Aku mah hemat anaknya. Santai aja kali. "Jawab Selia meyakinkan Bayu.

"Lagian lu Bay. Lu kan crazy rich ribet amat. "Celetuk Narendra.

Mereka berkumpul hingga pukul 11 malam. Semenjak kejadian itu, Bayu selalu mengantar Nad pulang ke apartemen setelah mengantar Selia. Mengingat apartemen mereka juga gedungnya bersebelahan.

...

Pagi ini Nad harus ke kantor Dharma membicarakan kerjasama mereka.

Sayangnya geng superheroesnya tak ada yang menemani karena semua harus lembur.

"Selamat pagi ibu, dari Adistya ya? Ibu sudah ditunggu Pak Dharma didalam. "Itu sambutan dari sekretaris Dharma. Cindy namanya.

"Ehm iya terimakasih. "Jawab Nad sedikit kaku karena keramahan Cindy.
Nad masuk ruangan dan disambut oleh Dharma.

"Selamat datang Nandhira AlShara Smith. "Ucap Dharma membuat Nad sedikit heran. Darimana Dharma tau nama panjangnya.

"Pagi pak. "Jawab Nad dan duduk didepan Dharma setelah dipersilahkan.

Nad memulai percakapan tentang kerjasama mereka. Dharma hanya sesekali menyela ataupun menambahi.

"Baik pak terimakasih atas waktunya. Saya harap kerjasama kita berjalan lancar. "Pungkas Nandhira.

"Ya saya harap juga begitu. Oh iya mau makan siang? "Tawar Dharma. Tak ada salahnya bukan? Nad mengganggukkan kepalanya dan mengiyakan ajakan Dharma.

Dharma beranjak dari kursinya diikuti Nad.

...

Nad menyesap kopinya. Sudah setengah jam Bayu belum juga sampai. Bayu berjanji akan menjemputnya setelah ada acara keluarga. Nad sendiri sedang menikmati kafe baru sendirian. Vira dan Narendra sibuk berkencan sementara Selia masih sakit flu.

"Nad! "Panggil Bayu. Dia baru saja masuk cafe.

"Lu mau pesen dulu? "Tanya Nad. Bayu mengangguk dan duduk disofa sebelah Nad.

Seorang remaja melintasi meja mereka.

"Kak Nad. "Sapanya ragu. Nad dan Bayu menoleh. Dia Keisha, adik Nad dari mamanya dan Andri.

Nad hanya tersenyum tipis.

"Sama siapa? "Tanya Nad.

"Ehm sama temen kak. "Jawab Keisha sedikit kaku.

"Gabung sekalian Kei? "Tawar Bayu seraya tersenyum ramah.

Kei menggeleng.

"Enggak usah kak. Temen aku udah nunggu disana. Aku duluan ya kakak kakak. "Pamit Keisha. Nad hanya mengangguk.

Bayu menoleh kearah Nad.

"Gue baik baik aja Bay. "Lirih Nad seraya menyesap kopinya.

"Lo harus inget, ada gue, ada papa dan ada Panji. "Ujar Bayu menguatkan Nad. Nad mengangguk serays tersenyum manis. Bayu mengusap punggungnya dan tersenyum.

...

"Nad ada paket. "Ujar Vira setelah dia ke pantry. Nad mengangguk dan membukanya.

Kakak sayang Nad.

Hanya satu kalimat dan sebatang coklat. Air mata Nad mengalir deras. Tak mudah untuk Panji melakukan ini.

Mendengar isakan Nad geng superheroes menoleh. Selia dan Vira memeluk Nad. Nad semakin menangis.

Nad juga sayang kakak

"Kita semua sayang sama lo Nad. Jangan sedih lagi ya. "Hibur Vira. Nad mengangguk.

"Mungkin saat ini Panji memang gak ada disamping lo. Tapi ada gue, ada Selia, ada Narendra, ada Vira. Keep being strong baby girl. "Ucap Bayu menguatkan Nad.

Kebahagian ditengah keluarga memang tak terganti. Namun bersama teman yang tulus terdapat kebahagian yang dapat sedikit mengobati rindu Nad dengan kehangatan keluarga yang selalu dia impikan.

NandhiraWhere stories live. Discover now