Prolog

192 13 6
                                    


Klik bintang dulu. (Ps: kalau suka:'))
.
.
.

"Hanya karena dia kau dapat tersenyum lebar, bukankah itu menyenangkan?"

...

Terlihat gadis sedang merapikan buku-buku yang tergeletak dilantai lalu menyimpannya kembali. Ini semua ulah kakaknya, jika saja tidak terburu-buru, ia tidak akan merusak barisan buku-buku yang indah itu.

Ia suka buku. 

Sejak seseorang masuk ke dalam kehidupan nya. Buku menjadi sesuatu yang indah. Setidaknya buku tak membiarkan Violyn larut dalam kesedihannya dan membiarkan ia larut dalam dunia baru nya.

Rahasia yang ia sembunyikan telah diketahui oleh sesorang. Inilah masalah yang akan dihadapi sosok Violyn, Violyn Shrikaa. Menghadapi masalah yang ia buat sendiri.


Sosok yang mengembalikan senyum Violyn, membawanya pada kehidupan yang lebih nyata.

"Kamu hanya perlu berdamai dengan dirimu sendiri!" ucapnya.

Itulah yang sering ia katakan. Orang yang membuat Violyn menikmati kehidupan nya kembali. Sesak, sunyi, telah ia hadapi yang seakan-akan telah terukir dalam sejarah Violyn.

Dua tahun yang lalu, sejak masalah itu tak dapat Violyn hadapi seorang diri.

Tatapan matanya seakan ingin memberitahu.

"Dia mengetahui nya" batin Violyn berusaha merakit kata-kata untuk ia keluarkan.

Tidak butuh waktu yang lama. Dia telah mengetahuinya. Hal yang aku sembunyikan.

"Lo nggak usah takut, gue tau. Gue bakalan bantu lo nyelesehin masalah yang buat lo sesak." ucap seseorang tanpa mengubah arah tatapannya.

"Kenapa mau bantuin?"

"Karena lo udah buat gue takjub."

Mata Violyn terbelalak.

Sejak saat itu Violyn merasakan kembali kehidupan yang nyata, kehidupan yang sebenarnya. Inilah takdir, takdir yang telah terukir jelas dalam kehidupan setiap orang.

"Aku bersyukur bisa berbicara, berbincang-bincang, dan bercanda gurau bersama mu. Karena jika tidak, aku tidak akan bisa tersenyum lagi."

Violyn Shrikaa.

The Secret Violyn [REVISI!]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ