1. Awal Cerita

97 5 3
                                    



SMA 73, 19 Maret 2018.

Keadaan sekeliling lapangan basket begitu ramai dengan sorak-sorai para penonton. Beberapa siswa memegangi spanduk-spanduk random dan menggoyang-goyangkannya, berharap seseorang yang berada di tengah lapangan melihat spanduk mereka dengan takjub. Teriakan para pendukung sebelah kanan kian mendominasi saat salah satu pemain kebanggaan berhasil memasukkan bola ke dalam ring. "SMATUGA SEMANGAT!"

Disamping hiruk-pikuk pertandingan basket di lapangan yang tepat berada di tengah-tengah sekolah, ada acara tersendiri yang dilakukan oleh beberapa siswi yang sekarang sedang menuntun salah seorang temannya ke taman samping sekolah.

"Selamat Ulang Tahun, Bianca!!!"

Mata Bianca yang sedari tadi di tutup oleh temannya akhirnya terbuka. Memperlihatkan teman-temannya yang memakai topi kerucut dan seorang siswi yang bertekuk lutut dengan kedua tangannya di pegang erat. "Kejutan!"

"Kalian apa-apaan sih?! Lepasin!" Siswi dengan name tag bertuliskan Freya Amanda itu berusaha memberontak. Sayangnya dengan kedua tangan di tahan oleh yang lainnya, ia kesulitan untuk melepaskan diri. "Tunggu bentar, Bi. Belum selesai,  ada kado spesial untuk lo. Vi, tolong videoin ya buat kenang-kenangan gitu."

"Langkah pertama, tuangkan air comberan." Oca menyiramkan air keruh yang ada di dalam botol ke atas kepala Freya. "Ewh!" Vivi yang tadinya sibuk merekam close-up hampir saja terkena air yang ditumpahkan. Oca tertawa terbahak-bahak ketika melihat rambut Freya lepek basah.

"Langkah kedua, tambahkan susu basi." Ersa menuangkan perlahan cairan putih itu di bahu kanan Freya. Bianca memundurkan badannya menghindari cipratan.

"Dan langkah terakhir, pecahkan telur busuk." Oca dan Ersa melemparkan telur hingga pecah tepat di kepala Freya. "Tadaa... Kado spesial selesai!"

Tetesan air menitik dari pucuk kepala Freya. Bau menyengat mulai tercium di masing-masing indra pencium. Bianca melipat tangannya di dada sambil memandang sinis lama ke arah Freya yang tertunduk. "Sayang sekali, gue ga suka yang haram dan menjijikkan seperti ini."

"Tapi..."

"Terima Kasih ya! Gue sayang banget sama kalian!" Bianca saling berpelukan dengan teman-temannya, berbicara dengan asyik. Freya mengepalkan tangannya yang penuh pasir. Bajunya yang basah menempel sempurna di tubuhnya.

"Happy Birthday, Bianca!!!"

Rekaman dihentikan. Sebuah video telah diabadikan.



-Satu Detik-


SMA Nusa, 19 Maret 2019.

"Freya! Tolong lemparin bolanya dong."

Perempuan yang sekarang menyampirkan tasnya agar tidak terjatuh saat membungkuk untuk mengambil bola itu bernama Freya Amanda. Ia melemparkan kembali bola ke dalam lapangan. "Makasih, Frey!"

Freya tersenyum sambil menggosok-gosokkan kedua tangannya yang penuh akan pasir karena mengambil bola basket tadi. Ia melihat jam tangannya dan jam sudah menunjukkan pukul 18.00. Freya menghela napas panjang.

Sehabis jam pelajaran sekolah, ia terpaksa mengikuti kegiatan teater terlebih dahulu selaku ketua ekskutrakurikuler tersebut. Ia harus mengurus beberapa keperluan untuk penampilan ekskul mereka di perpisahan kakak kelas sebentar lagi.

Dering telepon berbunyi. Freya menatap lama gawainya yang menampilkan panggilan dari Mama. Ia berdecih pelan lantas mematikan panggilan. Gawainya berdering lagi, tetapi Freya memilih untuk mematikannya.

Satu detikWhere stories live. Discover now