04.결혼

45 9 2
                                        


Cinta datang karna terbiasa

Disinilah aku

Menyalami ribuan orang

Dan harus menampilkan senyum terbaik yang kupunya.

Pada akhirnya Aku menikah dengan Choi Jaemin

Tanpa cinta.

" Selamat ya atas pernikahan kalian yang sangat 'Wow' ini " kulihat mantan sahabat ku  Jae-in datang menyalami ku,  dan jangan lupakan senyum ejekan nya,  seperti nya dia yang paling berbahagia atas pernikahanku ini,  karena dengan aku menikah,  maka ia bisa bersama Chan, Dasar wanita ular! Dan ternyata orang yang dijodohkan dengan Chan adalah Jae-in, sungguh malang nasib mantanku itu.

" Ne, gomawo " ucap ku malas,  sambil menatapi kuku jari ku seolah tidak perduli.
Dan kulihat ia tetap menampilkan senyum setannya dan pergi dari hadapanku.

" Vee... " seketika perasaan kesal ku tergantikan dengan debaran jantungku yang sangat kencang. Chan datang ke pernikahanku ini? Apakah itu tidak menyakiti nya? Ataukah memang ia tidak mencintaiku makanya ia biasa saja?

" Selamat atas pernikahan mu dengan Jaemin,  kuharap kalian dapat berbahagia selamanya " ucap Chan dengan nada ya bisa dibilang ogah ogahan, kulihat Jaemin mengucapkan terimakasih pada Chan.  Dan tiba tiba Chan memelukku,  dan berbisik " aku akan selalu mencintaimu Vee" 

Aku tidak tahan lagi,  mengapa Chan mengucapkan kata kata yang sangat menyakitiku,  disaat aku sudah mencoba untuk melepaskannya,  ia datang dan mengatakan Cinta padaku.  Aku ingin ia melupakanku,  biarlah ia berbahagia bersama calon istrinya Jae-in dan lagipula mereka akan menikah Bulan depan. 

Lalu ku tatap Jaemin,  dari tatapan mata ku,  aku mengatakan bahwa aku ingin menenangkan diri, dan Jaemin seolah mengerti lalu menganggukkan kepala tanda mengijinkan.

Aku masuk kedalam kamar pengantin yang telah disediakan untukku dan juga Jaemin,  aku menangis sepuasnya disini, dan maaf saja untuk kalian,  aku tidak bisa menceritakan lebih rinci pernikahan ini.  Semuanya terasa hambar,  tidak ada sedikitpun kesan didalam benakku ini.  Yang aku inginkan hanyalah tidur dan berharap esok pagi aku terbangun menjadi Vee yang ceria


🎀

🎀

Tok..

Tok..

Tok..

Siapa yang mengetuk pintu sepagi ini? 
Tidak tahukah bahwa aku sangat mengantuk.
Lalu benda apa yang aku peluk ini? Besar sekali seperti teddy bear. 

Nyawa ku belum sepenuh nya menyatu,  lantas kudorong benda gendut yang sedang ku peluk itu. Tapi yang terjadi adalah

Aku terjatuh

Saat aku mendorong nya dari ranjang.

" Awhhh " sakit sekali,  kurasa badan ku remuk,  aku tidak kuat untuk berdiri.

" Vee,  kamu ngapain duduk disitu " ucap Jaemin sambil mengucek kedua matanya.

" Ini gara gara kamu tau gak! Punya badan kok besar banget " ucap ku sewot.

" siapa suruh kamu mendorongku,  jadi terpental kan " Jaemin sialan,  bukan nya membantuku ia malah tertawa sambil melihatku.

" Jaemin, cepat bantu aku berdiri! " ucapku sambil mengangkat kedua tanganku agar ia bisa menariknya.
Kulihat ia hanya tersenyum,  sambil menggelengkan kepala, maksudnya apa?! Apa ia ingin membuat aku darah tinggi!

" panggil aku Oppa,  dan belajar lah mengucapkan kata tolong dan aku akan membantu mu "  apa apaan manusia ini , dia pikir dia siapa sampai mengancam ku?

Dia suami mu bodoh!

Ah mengingat bahwa ia adalah suamiku saja Sudah membuatku muak.

" aku tidak perlu bantuan mu,  aku akan berdiri sendiri "

" baiklah " dasar manusia gendut menjengkelkan. Bukannya membantuku ia malah melenggang pergi ke kamar mandi sementara aku terjatuh disini, suami macam apa itu.

Berkali kali aku mencoba untuk bangun,  tapi sangat sulit,  tubuh ku terpental begitu keras, seluruh tubuhku rasanya nyeri .
Aku ingin menangis...

" Apa susah nya memanggilku Oppa? Bukankah saat kecil dulu, kau juga memanggilku Oppa? " Tiba tiba ia datang dan Jaemin langsung menggendong ku ala bridal style,  bukannya menurunkanku keranjang, ia malah membawa ku turun kearah ruang makan hotel. Aku yang masih shock hanya bisa diam dan tidak bisa menyuruh Jaemin menurunkanku , disana banyak sekali keluargaku dan keluarga Jaemin yang menatap kami sambil tersenyum menggoda.

" Selamat pagi " ucap Jaemin sambil menurunkanku di kursi makan, aku malu sekali, wajahku pasti sudah memerah seperti cabe busuk.

" apakah kemarin malam kau menindih nya terlalu keras hingga membuat Vee tidak bisa berjalan? " Ucap seorang lelaki yang aku ketahui adalah sepupu Jaemin,  Namyeon.

Seketika semua orang yang ada di ruang makan tersebut tertawa dan menatap kami makin menggoda, Walaupun yang diucapkan Namyeon tidak  benar tapi ntah mengapa pipi ku memanas saat mendengar nya,  begitupun dengan Jaemin.  Pipi tembem nya sudah berubah menjadi merah.

" Seneng banget ya Pa liatnya,  kalau mereka seperti ini terus, kita akan cepat memiliki cucu " Ucap eomma Jaemin yang pada akhirnya harus ku panggil Eomma,  sama seperti Jaemin yang memanggil ibuku dengan sebutan eomma.

" sudahlah, kasihan Vee. Dia sangat malu, lihat wajahnya,  seperti kepiting rebus " ucap bibiku,  yang akhirnya menyelamatkan ku dari godaan yang selalu mereka lontarkan pada ku. Lop yu bibi

" Jadi karna kalian telah menikah ,kalian harus hidup mandiri,  maka dari itu appa memberikan hadiah sebuah penthouse dikawasan Gangnam.  appa harap kalian berdua menyukainya " ucapan Appa Jaemin membuat ku shock,  jadi aku akan tinggal bersama galon air ini?

Sungguh sulit dipercaya.


Pendek yaa?
Hehe iyaa
Sengaja
*ditimpukin readers

Vote and koment ya gais
Caranya gampang kok
Tinggal pencet Bintang disebelah kiri bawah aja kok 💜💜
Gomawo

My Big Husband  •내 뚱뚱한 남편•Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ