8th

30 1 0
                                    

Selama perjalanan aku memikirkan betapa beruntungnya diriku memiliki Aaron. Pada akhirnya sampai di apartemen Aaron. Sungguh bahagianya diriku, akhirnya apa yang aku inginkan terjadi pada hari ini.

"Jane, kau sedari tadi aku perhatikan kau seperti melamun saja, ada apa Jane?" Pertanyaan Aaron membuat ku tersadar akan lamunanku, ternyata kami telah sampai di Apartemennya.
"Oh tidak apa-apa Aaron, aku rasa aku hari ini bahagia sekali" tuturku kepadanya, aku tertawa kecil. Dia pun mengusap lembut pipiku.

Jane dan Aaron pun memasuki apartementnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Jane pamit kepada Aaron untuk ke kamarnya, karna Jane tidak mau terjadi kejadian seperti malam itu, harus tidur di kamar Aaron.
Sayangnya Aaron menahan lengannya,

"Mau kemana, sayang?",

Jane's Pov
Apa? Apa aku tidak salah mendengar ya? Di akhir kalimatnya dia ucapkan apa? Sayang? Aku gugup. Aku tidak bergeming saat dia mengucapkan kalimat tanyanya padaku, hingga akhirnya...

Aaron menarik tubuh Jane supaya lebih dekat dengannya, dan meletakkan dagunya di bahu Jane, dan memeluk tubuh Jane dengan erat. "Mengapa kau diam saja Jane, kau mau kemana?"

"Uumm, aku, aku mau ke kamar" jawabku gelagapan sembari menunjuk kamar di sebelah kamarnya. Saat Jane akan berlalu darinya, dia menahan lengan Jane,

"Biar aku saja yang mengambilnya, kau butuh apa?"
"Baju ku, aku ingin mandi..." jawab Jane dengan pelan, sebelum aku selesai menjawab dirinya, Aaron berlalu ke kamar yang dimaksud Jane, dan mengambilkannya untuk Jane.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Saat Jane sudah selesai mandi aku melihat dirinya, Aaron pun ternyata sudah membersihkan dirinya.
"Di sini ada 2 kamar mandi ya? Kenapa kau tidak memberitahu ku? Kan aku bisa mandi di kamar mandi lain."
"Aku mandi di room sebelah ahahah". Jane mengernyitkan alisnya. Sebelum aku melanjutkan pertanyaanku,

"Apartement ini aku yang mengelolanya Jane" jawaban Aaron membuat Jane terkejut.
"Oh selain menjadi musisi kau seorang pengusaha juga ya." Jawab ku sambil tertawa kecil.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Jane ingin melangkahkan kakinya keluar dari kamar Aaron, namun Aaron memanggil dirinya,

"Disini saja Jane, kamarilah." Panggilan Aaron membuat Jane mengurungkan niatnya untuk menuju kamarnya yang seharusnya.

Jane membalikkan tubuhnya, dan berjalan kembali menuju Aaron, "Kau membutuhkan sesuatu kah Aaron?" Tanya Jane dengan wajah sedikit bingung. "Tidak ada Jane, aku hanya butuh dirimu disini, aku harap kau mengerti maksudku" Jawaban Aaron membuat dirinya tersedak.

"Hmm, yaa aku, paham Aaron" jawabku terbata-bata. Sehingga pada akhirnya Aaron meminta Jane untuk berbaring di ranjangnya. Jane pun menuruti permintaan Aaron, Aaron pun mengikuti Jane untuk naik ke ranjangnya.

Jane berbaring membelakangi tubuh Aaron, namun berbeda dengan Aaron yang tidur menghadap Jane. Jane merasa tubuh Aaron semakin mendekat kepadanya, dan perasaannya benar. Sungguh saat itu Jane merasa gugup, selama hidupnya belum pernah merasakan seperti ini.

Aaron merangkul pinggang Jane, memeluknya dari sisi samping tubuh Jane. Begitu terasa hawa nafasnya di samping telingaku, membuat diriku menggerakkan tubuhku. 

"Aku kira kau sudah tidur Jane". Jane pun menggelengkan kepalanya pelan. Aaron semakin mendekatkan wajahnya ke pipi kananku. Jane merasakan tangannya semakin erat, Jane secara reflek mengelus punggung tangannya, dengan lembut. Akhirnya kami pun terlelap dengan posisi tidur seperti itu.

Light Up The DarkWhere stories live. Discover now