13

574 63 3
                                    

AUTHOR POV

Tidak perlu waktu lama untuk Kyra tertidur. Ia langsung saja terlelap tidur dengan tenang. Mingyu masih fokus menyetir sambil sesekali menoleh ke kaca spion saat ibu Kyra berbicara padanya.

"Kak Mingyu mau tau gimana mba Kyra waktu kecil ngga?" tanya Siska.

Mingyu melirik ke kaca spionnya.

"Masa kecil yang gimana?"

"Masa kecilnya mba Kyra. Dia kan dulu aneh banget pas masih kecil"

Mingyu sedikit terkekeh. "Ngga usah, Sis. Masa lalu biarin aja di simpen sendiri. Aku kan kenal Kyra di masa sekarang"

Jawaban Mingyu membuat ibu Kyra tersenyum. Ia merasa Mingyu bukan tipe lelaki yang senang membicarakan keburukan orang di belakang. Dan itu membuat ibu Kyra senang.

"Kyra sering cerita tentang kamu, Gyu. Katanya kamu itu selalu temenin dia kapanpun. Tante seneng dengernya" kata ibu Kyra.

Mingyu sedikit tersenyum. "Enggak juga tante. Saya emang kenal Kyra kan dari dulu, jadi mungkin saya lebih sering sama dia aja"

"Tante harap, kamu akan bersikap kaya gitu seterusnya ya Gyu" tambahnya.

"Saya akan berusaha tante" sahut Mingyu. "Sebenernya, saya juga mau serius tante. Tapi sejujurnya saya masih takut ada hal-hal yang buat Kyra masih ngga yakin sama saya. Memang saya belum siap menikah, saya ngga mau nantinya istri saya, harus ngerasain susahnya saya cari uang" katanya sembari tertawa kecil.

"Kamu sudah bicarain ini sama Kyra?"

Mingyu menggeleng. "Belum tante. Itu tadi, saya takut Kyra belum yakin sama saya. Apalagi belakangan ini, ada seseorang yang mungkin aja bisa bikin hati Kyra goyah"

"Siapa?"

"Ada tante. Temen kita juga"

"Menurut tante, lebih baik kamu bicarakan ini baik-baik sama Kyra. Kalian yang menjalankan, tentunya kalian juga harus rundingkan ini. Jodoh itu, ngga akan kemana Gyu"

Mingyu mengangguk setuju serta tersenyum. "Bener tante. Aku cum--"

"Yaang, lama banget sih?" obrolan Mingyu terhenti karena tiba-tiba, Kyra terbangun.

"Ini juga udah sampe. Parkirannya penuh, kita valley aja yah" kata Mingyu mengalihkan.

Mereka berempat turun bersama untuk berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan besar di Jakarta. Ibu Kyra, menyuruh Kyra dan Mingyu untuk menunggunya di foodcourt dekat sini. Ia tau bahwa anaknya dan juga kekasihnya ingin mengobrol berdua.

Setelah memesan makanan dan minuman, mereka berdua duduk di sebuah meja dengan empat kursi yang di peruntukan untuk ibu Kyra dan juga Siska nantinya.

"Tadi ngomongin apa sama mama dan Siska?" tanya Kyra.

"Ngga ngomongin apa-apa. Cuma sekedar tanya kuliah aja" dusta Mingyu.

"Kamu beneran ngga apa-apa anterin mama kaya gini kak?"

"Ngga apa-apa lah. Emang kenapa?"

"Enggak sih. Biasanya kan, ada laki-laki yang ngga suka kalo jam kencannya di rusak gitu"

"Siapa yang ngerusak coba? Ini kan sama aja kencan. Kencan keluarga. Ya 'kan?"

Kyra tersenyum senang dan mengangguk. "Makasih ya kak"

"Anything for you" kata Mingyu di sertai senyuman.

Saat tengah berbincang, tiba-tiba seseorang mendatangi mereka berdua.

First Love → DKTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon