8

740 80 4
                                    

Gue dan kak Mingyu hari ini janjian buat ke toko buku bareng. Kak Dikey hari ini izin lagi buat anter mamanya kontrol jahitan. Untung banget guru disekolah ngertiin posisi kak Dikey yang sendirian urus mamanya. Jadi dia dibolehin buat izin terus.

"Queen, makan dulu yuk. Laper banget gue" kata kak Mingyu.

"Yaudah ayo. Mau makan dimana?" tanya gue.

"Lo mau makan apa?"

"Pengen ice cream" jawab gue polos.

"Jangan ice cream lah. Lo belom makan dari siang"

"Ngga laper gue. Lo mau makan apa? Gue temenin"

"Enggak ah. Kalo lo ngga makan, gue juga ngga makan"

"Yaudah yaudah gue makan deh. Mau makan apa?"

"Gitu dong" sahutnya. "Makan apa ya? Pengen katsu deh"

"Yaudah ayo. Disini ada resto katsu yang enak kebetulan" kata gue.

Kita berdua langsung pergi menuju resto Katsu yang berada didalam mall ini. Resto ini cukup terkenal, terbukti saat kita kesini suasana restonya rame banget.

Hanya butuh sepuluh menit untuk makanan datang ke meja kita setelah kita selesai memesan. Mungkin ini juga yang bikin resto ini ramai. Pelayanannya yang cepet ngebuat orang yang lagi kelaperan puas banget buat kesini.

"Kak, gue boleh nanya ngga?" tanya gue di sela makan.

"Apa?"

"Pacar lo siapa sih?"

"Pacar?" dia menggeleng. "Ngga ada" jawabnya.

"Boong banget. Lo kan dikenal playboy. Masa iya ngga punya pacar?"

"Serius. Gue di cap kaya gitu, karena gue orangnya ngga tegaan sama cewek. Jadi setiap ada cewek minta anterin gue, minta pulang bareng atau apapun, gue selalu mau"

"Kenapa gitu?"

"Karena perempuan itu hatinya lembut. Bayangin deh, misalkan lo minta gue buat pulang bareng. Terus gue nolak. Pasti lo sedih dan malu kan? Nah, gue ngga mau itu dirasain sama cewek-cewek itu"

"Gue ngga nyangka lo bakal jawab kaya gitu kak"

Dia terkekeh. "Seneng ya? Hati-hati lo entar naksir gue lagi" candanya.

"PD banget lo" sahut gue. "Ngomong-ngomong kalian kan udah kelas dua belas nih, lo rencana mau lanjutin kuliah dimana?"

"Di Jakarta lah. Gue mau coba SNMPTN. Bisa nangis fans gue kalo gue lanjutin diluar Jakarta" jawabnya yang ngebuat gue tertawa.

"Andaikan kak Dikey juga berfikiran kaya lo gitu"

Dia menatap gue. "Maksudnya?"

"Dia pernah bilang kalo dia pengen lanjutin di Bandung"

"Dia juga bilang ke gue" sahutnya. "Jakarta-Bandung mah deket, Queen" sambungnya.

"Tapi ngga untuk berhubungan kak. Sejujurnya gue mau omongin ini sama kak Dikey, tapi gue belom sanggup" ucap gue.

"Santai aja. Lo jalanin aja dulu. Toh masih lama kita lulusnya" kata kak Mingyu yang gue angguki.

"Eh iya kak. Entar kalo udah bantuin gue kerjain PR ya. Lo kan terkenal pinter tuh, walaupun masih pinteran kak Dikey sih" kata gue.

"Eeeehh, Dikey sama gue pinteran gue. Dia aja suka nyontek"

"Apapun itu, pokoknya bantuin gue ya"

"Bayarannya apa?"

"Ih kok matre? Yaudah ngga jadi"

Dia terkekeh. "Becanda" katanya mengacak rambut gue.

First Love → DKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang