Choice

846 50 2
                                    

"Maksud.. lo ?" Reyvand kini bingung . Jelas hubungan mereka baik baik saja dan bahkan mereka semakin dekat namun mengapa Sheryl tiba tiba minta dirinya untuk harus menjaga jarak

"Maaf, maafin gue Rey " Sheryl meneteskan air matanya

"Sher , lo kenapa? " Reyvand memegang lembut tangan Sheryl , namun secara spontan Sheryl langsung menarik tangannya

"Rey , kita gak bisa bareng terus , gue minta maaf gue gak pernah bermaksud mau datang dan ninggalin lo gitu aja tapi... keadaan yang bikin gue harus kayak gini . Maafin gue Rey . Mulai sekarang gue akan ngejauh dari lo" Sheryl langsung beranjak dari kursinya . Ia bergegas keluar dari Càfe

"Sheryl!! "Teriak Reyvand ia langsung mengejar gadis itu dan ia langsung menarik tangannya

"Sher gue sayang sama lo , kenapa lo mau ngejauh dari gue ?? Please Sher jangan tinggalin gue , gue bener bener sayang sama lo" ucap Reyvand tulus

Mendengar pernyataan Reyvand , ia tak mampu menyembunyikan air matanya . Ia menangis di depan lelaki itu . Jujur dirinya juga sangat sayang dengan Reyvand namun ia juga harus menerima kenyataan bahwa sahabat terdekatnya juga mencintai lelaki itu.

"Maaf.. maafin gue Rey " Sheryl bergegas menaiki taxi dan pergi meninggalkan Reyvand dengan raut wajah yang bingung dan sedih karena dirinya

Setelah sampai di rumah Shery langsung memasuki kamarnya

"Clar , gue mau lo bahagia dan gue gak mau jadi penghalangnya. Rey gue sayang sama lo tapi gue juga mau lo bahagia sama Clara. Maaf kalo selama ini gue jadi penghalang buat kalian" Sheryl kembali meneteskan air matanya. Dan ia menutup wajahnya dengan bantal.

Disaat yang sama Reyvand memasuki kamarnya. Ia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur

"Sher , lo kenapa? Gue sayang sama lo dan please jangan ninggalin gue disaat gue lagi sayang sayangnya sama lo . Gue juga gak mau ditinggal orang yang gue sayang untuk yang kedua kalinya" Ucap Reyvand lirih , ia memberantaki rambutnya dan mengusap kasar wajahnya. Sesekali ia meneteskan air matanya. Sakit itulah yang ia rasakan saat Sheryl berkata bahwa ia akan menjauh dari dirinya. Rasanya ia ingin berteriak sekarang.

Keesokan harinya Reyvand tidak masuk sekolah. Entah dirinya menghilang tanpa kabar.

"Sher lo tau Reyvand kemana? Ini udah mau bel masuk tapi dia blom dateng juga" sahut Jims pada Sheryl yang kini duduk sendirian di belakang

"Nggak tau" jawab Sheryl singkat

"Lo lagi berantem? " tanya Michael

"Nggak" jawabnya lagi

"Terus? " tanya Michael

"Ya gak ada terusnya, lo kenapa jadi nanya mulu deh udah sono jangan nanya mulu!" sahut Sheryl ketus

"Buset itu bocah ngapa dah " bisik Michael pelan

"Lagi bulannya cewe kali" ujar Jims

"Ooh ya mungkin" ucap Michael

Pelajaran berlangsung seperti biasa , namun Clara dan Sheryl tetap canggung , mereka juga tidak ngobrol sama sekali hanya saling tatap yang membuat hubungan mereka semakin awkward. Namun saat pulang sekolah , Clara memberanikan diri untuk menghampiri Sheryl

"Sher " sapa Clara

"hm?" Sahutnya

"Gue mau ngomong boleh?" Pinta Clara

"Iya , ngomong aja"

"Lo sama Reyvand hubungannya masih baik baik aja kan? Lo gak lagi berantem kan?" Tanya Clara

"Gue udah ngelepasin Reyvand buat lo Clar , please jangan sakitin dia atau ngecewain dia. Lo janji ya sama gue kalo lo sama Rey harus bahagia terus" Ujar Sheryl

"Sher... " ucap Clara lirih

"Gue balik dulu , bye" kata Sheryl seraya meninggalkan kelas

Jujur Sheryl kini merasa ada yang aneh dengan dirinya. Ia merasa bahwa kini seperti ada yang hilang dan belum lagi Reyvand yang kini tidak masuk sekolah entah kemana. Bahkan tanpa kabar. Namun ia selalu menepis perasaannya dan menyadarkan dirinya sendiri bahwa kini ia telah merelakan Rey dengan Clara.

"Gak , gue gak boleh gini . Pokoknya gue harus move on ! " kata Sheryl seraya menggelengkan kepalanya. Kini ia tengah berada di taman dekat rumahnya. Dan ia tiba tiba teringat kejadian 2 bulan yang lalu saat ia memeluk Reyvand untuk yang pertama kalinya. Lagi , jika ia mengingat momennya bersama lelaki itu ia pasti selalu meneteskan air matanya karena kini ia menyadari bahwa dirinya kini sudah tidak bisa lagi bersama lelaki itu.

Reyvand menatap sendu gadis yang kini duduk di taman itu. Gadis yang dulu selalu ada bersamanya kini terasa sangat jauh.

Melihat matahari yang kini mulai terbenam Sheryl bergegas untuk pulang ke rumah , namun Reyvand tetap berada disitu menemani Sheryl dari jauh dan ia ingin memastikan bahwa gadis itu pulang dengan selamat.

"Selamat istirahat Sheryl " ujar lelaki itu yang menatap Sheryl dari jauh

...

"Sher, kamu udah pulang ? Kok gak ada suara motor Rey? " tanya mama Sheryl yang kini tengah sibuk menyiapkan makan malam

"Aku gak pulang sama Rey ma , yaudah aku ke kamar dulu ya" sahut Sheryl

"Kalo udah selesai mandi langsung keluar ya Sher , ini udah mau siap makanannya" ujar mama Sheryl

"Rey kemana ya? " Sheryl bertanya tanya dalam batinnya

"Apa gue telpon? Tapi .. yakali kan gue yang bilang kalo gue bakal ngejauh dari dia masa gue makan omongan sendiri sih? Tapi gue khawatir kalo dia sakit gimana? Kan di rumah dia sepi duh gimana ya" Sheryl kini pusing dengan pikirannya sendiri. Ia menggaruk kepalanya sendiri yang tidak gatal.

Selesai makan malam dengan mamanya kini ia langsung memutuskan untuk beristirahat, namun terlihat notif pesan

Reyvand Xaviera
Sher, udah tidur ya?

Melihat notif pesan dari Rey ia langsung duduk dan terlihat senyum di bibirnya . Namun ia kembali sadar bahwa kini ia tidak boleh bersikap seperti itu. Ia memutuskan untuk membiarkan pesan itu.

Reyvand Xaviera
Maaf ya ganggu , good night and sweet dream Sher

Ia melihat notif pesan lagi dari Rey. Sungguh rasanya ia ingin membalas pesan dari lelaki itu namun rasanya seperti perasaan yang terus bergejolak. Hatinya memilih untuk tetap dengan Rey sedangkan kenyataan menyuruhnya untuk menjauhi lelaki itu. Ia harus pilih yang mana? Kenyataan atau hatinya?




Gimana nih , kalian tim Clara Reyvand atau Sheryl Reyvand?


Salam Author💖

Love Stories ( COMPLETED )Where stories live. Discover now