Prom

898 41 3
                                    

Sudah seminggu berlalu yang artinya adalah masa masa puncak ujian dari 3 tahun di SMA kini telah berakhir. Namun tidak dengan perasaan Sheryl , lega memang ujian yang paling memberatkan itu kini telah usai namun bagaimana kabar lelaki itu? Ia rindu saat saat mereka bercanda tawa menghabiskan waktu senja di Càfe Louise , iya cafe dengan penuh kenangan yang mereka buat selama 2 tahun. Apakah lelaki itu merasakan hal yang sama? Atau karena posisi Sheryl yang kini telah tergantikan oleh Olivia? Entah kita sama sama tidak tahu , biarlah waktu yang menjawabnya.

"Rey ? Gue kangen . Maaf ya gak seharusnya gue bilang gini tapi gue berharap lo tau itu" katanya seraya duduk di rooftop Cafe , iya tempat dimana sebulan yang lalu lelaki itu membawa bucket bunga dengan senyum manisnya. Namun sekarang mungkin ia tengah bahagia dengan kekasih barunya.

Lalu tiba tiba ada sosok lelaki dengan tubuh yang tinggi dan bentuk tubuh yang sedikit kurus menghampiri gadis itu.

"Sheryl? Lo gak papa?" Tanyanya panik ketika melihat gadis itu yang sesekali menyeka air matanya.

"Eh kak? Iya gue.. gak papa"

"Sher , lo boleh cerita apa aja sama gue ya walaupun sepenuhnya gue gak bisa bantu tapi seenggaknya beban lo akan sedikit berkurang" Deva tersenyum hangat pada gadis itu.

Deg..

"... ya mungkin gue gak akan bisa bantu apa apa , tapi percayalah beban lo akan sedikit berkurang Sher" pinta Reyvand

Iya kata katanya yang sangat mengingatkan lelaki itu , seperti dejavu . Dulu saat ia memiliki masalah dengan Alex , Reyvand menjadi tempat curahan hatinya dan sekarang ketika ia memiliki masalah dengan Reyvand , ada Deva yang siap menjadi tempat Curahan hatinya lagi.

"Sher ? Lo serius gak papa? Kenapa malah diem?" Tanya Deva lagi

"Ah iya kak , gue gak papa kok" Sheryl memaksakan senyumnya

"Lo boleh cerita apa aja kok Sher"

"Gue gak papa kak serius deh"

Iya , Sheryl tidak mau jika harus mengalami hal yang sama terus menerus , maka dari itu ia mengambil keputusan untuk tidak menceritakan masalahnya kepada orang lain lagian ia juga tidak mau melibatkan orang yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah ini.

"Kak maaf ya gue duluan" Sheryl segera bangkit dari tempat duduknya seraya pamit dengan lelaki itu.

...

"Baik , kini kami akan mengumumkan siapa yang akan lolos mendapatkan beasiswa" kata Pak Didi , kepala sekolah SMA Terang Kasih yang kini tengah berdiri dengan wajahnya yang cukup serius.

"Duh gue masuk gak ya" ujar Sheryl pelan , kini semua murid kelas 12 tengah berkumpul di aula sembari mendengar pengumuman kelulusan dan beasiswa.

"Semoga lo lolos ya Sherr" Kezia menyemangati sahabatnya yang tepat duduk bersebelahan dengannya

"Amin" batin Sheryl

"Hanya ada 3 orang yang lolos mendapatkan beasiswa yang juga sekaligus pemilik nilai UN tertinggi ...
Yang pertama Reyvand Xaviera" ujarnya dengan suara yang lantang , kini semua murid bertepuk tangan

"Yang kedua adalah...
Nina Saputri "
Iya tinggal 1 nama lagi tersisa , kini Sheryl tidak mau berharap banyak , pasrah saja memang jika ia tidak mendapat beasiswa.

"Ketiga adalah.....
Sheryl Nathalie"

"GILAAAA TEMEN GUE KULIAH DI AUSSIEEE" begitu teriak Kezia seraya mendorong pundak gadis itu. Sheryl tersenyum bahagia entah ia tidak pernah menyangka dirinya akan dipanggil untuk mendapat beasiswa. Kini ketiga murid tersebut maju kedepan untuk mendapat selamat dari kepala sekolah dan juga para guru.

Love Stories ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang