炎炎炎炎炎炎炎炎

Sesampainya di rumah jinyoung tidak melihat bundanya ataupun jihoon itu membuatnya bingung dan setelah menanyakannya pada maidnya ternyata luhan tengah berada di rumah sakit. Karena tadi jihoon pingsan karena penyakitnya kambuh.

Dan tak lama sebuah panggilan dari luhan masuknke ponsel jinyoung

"Yeoboseo"

"Datanglah ke rumah sakit bae"

Jinyoung sudah menebaknya, ia mematikan ponselnya begitu saja dan pergi ke rumah sakit.

"Kau lihat jihoon? Penyakitnya semakin parah. Tidakkah kau ingin mewujudkan keinginannya? Mungkin saja ini keinginan terakhirnya?"

"Apa bunda?"

"Bantu jihoon untuk bisa bersama guanlin. Hanya itu yang bisa membuat jihoon semangat untuk hidup"

Jinyoung terkekeh mendengar ucapan bundanya.

"Aku tau sekarang bagaimana cara bunda menyayangiku"

"Jinyoung! Kau tidak mengerti! Ini demi nyawa jihoon!"

"Kenapa bunda sangat takut kehilangan jihoon tapi tidak takut kehilanganku? Bagaimaa jika aku yang mati lebih dulu daripada jihoon?"

"Jinyoung!"
Luhan menampar jinyoung.
"Jangab sebarang bicara! Ka tau betapa takutnya bunda kehilangan kalian?"

"Bunda menamparku! Baiklah!"

"Jinyoung! Maafkan bunda! Tapi kau membuat bunda tidak bisa mengontrol emosi bunda"

Jinyoung mencova tersenyum dan pergi menjauh.

炎炎炎炎炎炎炎炎

*tok tok tok*

Guanlin yang sedang asik menonton televisi difanggu oleh suara ketukan pintu. Ia pun dengan malas membukakan pintu itu.

"Bae"
Guanlin terkejut melihat siapa yang datang. Dia jinyoung.

"Hai guan"

"Ada apa? Ayo masuk!"

"Tidak perlu!"

"Lalu ada apa kau datang kemari"

"Aku hanya ingin mengatakan maaf padamu"

"Maaf untuk apa?"

"Maaf,,, maafkan aku! Aku bukan deep! Aku hany mengaku-ngaku"

"Apa?"
Guanlin terkejut dan kesal mendengar pengakuan jinyoung.

"Jihoon adalah deep. Dan dia sedang membutuhkanmu. Dia sakit dan hanya mau berobat jika kau menemaninya"

"Aku tidak percaya kau melakukan ini bae! Aku berbohong?"

"Ma-maaf"

"Sekarang dimana jihoon"

"Di-dia di rawat di rumah sakit"

Guanlin menatap jinyoung dingin dan membuat jinyoung tidak nyaman.

"A-aku pergi dulu"
Jinyoung berlari pergi sambil mengusap air matanya yang menetes.

Setelah kejadian itu guanlin benar2 kembali dan menemani jihoon di rumah sakit dan membuat jihoon mau melakukan kemo therapy.

Jinyoung yang tau hal itu tidak bisa melakukan apapun. Bagaimanapun ia tidak punya hak apa2. Dia hanya teman masa lalu guan saat guanlin masih buta.

"Terima kasih sudah menemaniku di saat aku seperti ini!"
Ucap jihoon saat guanlin kembali menjenguknya hari ini.

"Bukankah kau juga melakuka hal yang sama dulu padaku"

Pan Meet Deep✔️Where stories live. Discover now