AH-33

9.3K 395 25
                                    



"Berapa lama kamu akan cuti,duha ?" Grace menghentikan aktivitas jarinya yang sedang mengetik,menunggu jawaban dari orang yang bersangkutan.

"3 hari mom" dia mengangguk lalu jarinya kembali menekan keyboard dengan lincah

Dia berhenti kembali dan ingin menanyakan alasannya, seakan tau tatapan dari wanita tua itu duha pun menyebutkan alasan dia mengambil cuti. Sudah pasti acara keluarga,tak mungkin dia bilang kalau dia ingin menjemput istrinya yang sedang merajuk.

"Baiklah,ini surat pegangan anda dan yang ini arsip kelas dan arsip tatausaha. Silahkan berikan ini kepada mom siti untuk mendapatkan verifikasi lalu anda bisa mendapatkan izin" duha mengangguk lalu bergegas menuju ruang tatausaha,karena dia tak mau ketinggalan penerbangannya hari ini.

"Duha ? Apesal kau ambek cuti ?" Langkah duha terhenti,dia sudah jengah mendengar suara wanita itu. Dia tak mau gara-gara wanita itu rumahtangganya dengan syifa kandas.

"Urusan keluarga" duha menutup pintu tatausaha lalu bergegas menuju parkiran sekolah.

Duha mengusap kasar wajahnya,bisa-bisanya dia membiarkan syifa kabur sampai ke semarang. Dia tak mengira jika hormon ibu hamil bisa sampai separah itu, hanya karena salah paham dia sampai kabur ber-ratus-ratus kilometer darinya.

"AGHHHH!!" Duha memukul stir mobilnya,kepalanya serasa dipukul menggunakan sapu,sakit.

"45 menit menuju boarding" pandangan duha berpaling kearah layar monitor didashboard mobil

"Sial" duha menginjak pedal gas,meluncur secepat mungkin.

***

"Syifaaaaa"  syifa yang sedang menonton televisi merasa terganggu dengan suara seseorang yang terus terussan memanggil namanya itu.

"Ndok,kae loh konco cilik mu dateng ngajak dolan" teman kecil ? Syifa mencoba mengingat siapa teman kecilnya, maklum sejak kecil dia sudah masuk kepondok pesantren, dan melanjutkan sekolah formal ketika smp dan sma

"Alah lali mesti cah iki." Syifa mengangguk,lebih baik dia jujur saja kalau dia lupa siapa teman masa kecilnya itu

"Ituloh si azzam,masa kamu lupa ?" Syifa melihat kearah mamanya yang sedang merapikan meja makan.

"Azzam siapa sih ?" Jujur saja syifa lupa semua kenangan masa kecilnya,karena saat umur 5 tahun dia mengalami kecelakaan saat bermain ayunan ditaman depan rumahnya

"Azzam anaknya bu rosid" mata syifa membulat sempurna,kali ini dia ingat siapa itu azzam.

"AHMED ZAMZAM ?" Tanya syifa dengan wajah keterkejutan,bagaimana bisa dia berteman dengan ahmed zamzam yang terkenal itu.

"Loh kok ahmed zamzam ki loh ? Azzam syahputra toh ndok,pie toh! Kono metu o temui kancamu" syifa sudah kepalang malu dibuatnya, ya kali ahmed zamzam.

Syifa berjalan menuju teras rumah,tapi sebelumnya dia mengintip sedikit dari balik celah jendela ruang tamu, disana ada seorang pria berpakaian casual sedang duduk dikursi teras.

'Samperin gak ya ?' Syifa berpikir ulang,apakah dia akan menemui temannya itu atau tidak

'Gw samperin aja deh' syifa berjalan menuju terasnya dengan tangan kanan mengelus perut buncitnya.

"Assalamuallaikum,azzam ya ?" Laki-laki itu nampak terkejut sampai-sampai dia terlompat dari kursinya

"Maaf-maaf"

"Eh waalaikumussalam,iya aku azzam. Kamu pasti syifa ?" Syifa mengangguk dan betapa tak percayanya syifa,laki-laki itu nampak tersenyum bahagia.

"Ya Allah udah 14 tahun kita gak ketemu,sekalinya ketemu kamu udah beranak satu aja" syifa tersenyum gagu,sebenarnya dia masih canggung dengan orang ini,tapi apa bener dia sahabat kecilnya ?.

ASSALAMUALLAIKUM HUMAIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang