AH-24

11.8K 559 10
                                    

AUTHOR POV

Pagi ini syifa bertekad untuk mencari informasi tentang duha, karena semalam setelah sholat istikharah dia mendapat petunjuk kalau duha masih selamat

"Assalamuallaikum mbak dherra, selamat siang" sapa syifa saat masuk kedalam ruangan dherra

"Waalaikumussalam eh mbak syifa, ayo duduk mbak" syifa pun duduk di sofa berwarna hitam abu-abu itu

"Udah lama gak ketemu, gimna kabarnya? Nambah kurus nih keliatannya?" Pertanyaan yang terakhir itu membuat syifa langsung melihat dirinya dari ujung kaki sampai ke perut

"Nambah gendut gini dibilang kurus, alhamdulillah sehat. Mbak dherra sehat kan?" Jawab dan tanya syifa

"Sehat mbak alhamdulillah. Ada apa nih dateng kesini, tumben tumbenan" tanya dherra sambil menuangkan segelas air putih ke gelas

"Gini mbak, aku mau nanya soal tragedi yang menimpa suami aku, apa udah ada perkembangan ? Soalnya udah 3 hari tapi aku belum dapet kabar apa-apa"

"Ok, gini mbak syifa. Tragedi yang menimpa bapak duha ini bukan tragedi biasa,masalahnya tragedi ini baru terjadi 1 kali dalam masa percobaan di jalan batu 5 ini mbak, dan naas nya mobil tersebut masuk kedalam jurang yang memang cukup dalam, kemaren kami dan tim sudah menghitung jarak dari daratan ke jurang itu kira-kira bisa sampai 10 meter mbak" mendegar penuturan dherra, air mata syifa kembali pecah. Tak bisa dibayangkan oleh dia, pernikahan yang sudah 1 bulan dijalaninya harus mengalami masalah yang seperti ini.

"Tapi mbak tidak perlu khawatir, kami akan selalu berusaha untuk mencari bapak duha dan temannya itu"

"Baik mbak terimakasih" syifa bangkit dari duduknya dan meraih tasnya, tapi tiba tiba sebuah benda berwarna hitam yang cukup tebal yang tergantung di sabuk kanan dherra berbunyi

"Bripda dherra, panggilan untuk bripda dherra"

"Iya saya bripda dherra,ganti"

"Kami dari lokasi batu 5 melaporkan, telah berhasil menemukan mobil berplat nomor B 571 FA"

"Apa itu benar mobil bapak duha?" Tanya dherra pada syifa yang sudah berlinang air mata

"Iya itu mobil saya" jawab syifa dengan bibir bergetar

"Baik kalau begitu, saya dan istri korban langsung menuju lokasi"  dherra dan syifa langsung menuju parkiran dimna mobil polisi yang sudah siap terparkir rapi

"Pakai sabuk pengamannya mbak, kali ini kita akan terbang diatas rata-rata" mendengar itu syifa menelan ludahnya takut kalau yang dikatan dherra itu benar dan langsung memasang sabuk pengamannya

"Bismillah ya allah, semoga petunjukmu yang kau berikan benar,amin" doa syifa dalam hati

SYIFA POV

Tak butuh waktu lama,kamipun sampai di lokasi batu 5 dimna telah ramai orang berkumpul mengelilingi bangkai mobil yang reok dan hangus

Dadaku terasa sesak saat melihat mobil yang ditumpangi oleh duha dan akmal hangus terbakar, pikiranku sudah kalut dan mataku sudah buram karena airmata.

"Mbak,mbak yang sabar" airmataku tak berhenti menetes

"Duha,kenapa kamu ninggalin aku" aku sudah tak sanggup menopang tubuhku sendiri hingga aku jatuh terduduk di tanah

"Mbak, mbak gak boleh kayak gini. Mbak harus tegar kasihan bapak duhanya nanti"

"Gak,aku gak nangis kok, buat apa aku nangisin orang yang ninggalin aku pas aku udah sayang udah cinta " kuhapus kasar airmataku lalu mencoba bangkit

"Duha, kamu tega hiks hiks" tapi sayang airmataku tak mampu tertahankan

"Duha,semalam kau datang padaku dalam mimpi dan sekarang kenapa kau meninggalkanku!!!" Dadaku sakit, sakit rasanya

"Mbak,mbak ayo bangun mbak. Saya antar mbak pulang ya,kasihan mbak kalau kayak gini"  akupun bangkit dan berjalan menuju mobil polisi yang dikendarai oleh mbak dherra, rasanya sangat sakit di bagian kepalaku

"Mbak kenapa? Sakit?" Aku menggeleng mencoba untuk menahan rasa sakit yang kurasa

"Mbak dher-ra" dan saat itu mataku mulai menggelap

________________________

AAAAA

AZWA YANG CANTIK UP LAGI WKWK

JAN LUPA VOTE AND COMMENT YA

MAAF KALAU MISALNYA GAK JELAS

WKWK DAN BANYAK TYPO

SEE YOU

ASSALAMUALLAIKUM HUMAIRAWhere stories live. Discover now