45 (End)

5K 124 10
                                    

Maafin author yang tiba-tiba datang menamatkan cerita tak bermutu ini. Tapi mungkin nanti akan ada epilog beserta extra part kok, tenang, selow, kuasai. Oke , author kebanyakan bacot hmm.
Silahkan menikmatiiiii!!
Happy reading

💐💐💐

Nadia menahan tawa saat melihat ekspresi Bara yang sepertinya menahan untuk buang air kecil. Sudah bolak-balik dari kamar mandi sebanyak dua kali untuk buang air kecil.

Jangan salahkan Bara, salahkan mie pedas buatan mama nya. Jangan salahkan mama nya, ia hanya menuruti Nadia. Jangan salahkan Nadia, Nadia hanya ingin memenuhi keinginan dedek bayi. Jangan salahkan dedek bayi, ia hanya ingin mie pedas. Jadi, silahkan salahkan mie pedasnya.

Setelah acara di dapur tadi, Nadia dan Bara yang berciuman. Bara mengusir semua temannya dengan tak elit. Yang pasti Bara sedang sebal. Dan berakhir sekarang Nadia dan Bara berada di kamar hendak tidur.

"Huh, bolak-balik ke kamar mandi juga butuh tenaga.. dan aku udah capek.. " keluh Bara pada Nadia yang sedang duduk bersandar pada kepala ranjang mereka berdua.

"Maaf, seandainya kamu gak makan mie pedas tadi pasti gak kayak gini.. " Nadia mengelus sayang rambut suaminya itu.

"Iya, yang salah itu mie pedasnya.. " cebik Bara kesal.

Nadia menahan senyumnya. Ayolah, ekspresi Bara saat ini itu benar-benar imut membuat Nadia gemas sendiri.

"Yaudah yuk, kita tidur.. " Bara mendekap Nadia sayang, ia benar-benar lelah bolak-balik kamar mandi. Mungkin tengah malam nanti ia akan bangun dan kembali buang air kecil.

Semoga saja tak sering.

💐💐💐

"Rensaa, kamu mau kemana? Jangan tinggalin aku dong.. " Fero membuntuti Rensa yang sedang marah.

Bagaimana tak marah, ia hampir ditinggal tadi saat dirumah Bara. Gara-gara Bara mengusir mereka dan Fero yang takut Bara mengamuk, jadinya terburu-buru naik mobil dan meninggalkan Rensa.

Untungnya Fero sadar dan kembali ke rumah Bara.

"Mau kemana? Ya jelas aku mau pulang lah. Mau kemana lagi?" ketus Rensa pada Fero.

"Sayang, kan katanya kamu mau kerumah aku, sekarang udah di rumah aku malah kamu mau pulang.. " Fero menahan lengan Rensa.

"Ish, aku kesell.. mau pulang. " Rensa menghentakkan tangan Fero yang menahan lengan nya.

"Sayang, aku anterin kalo gitu ya.. " pinta Fero pada Rensa.

Rensa diam, menatap malas Fero.

"Sayang.. " panggil Fero.

Rensa mengangguk malas. Percuma menolak, yang ada Fero semakin menyebalkan.

"Yaudah ayo masuk mobil.. " Fero masuk duluan ke dalam mobil. Rensa mencebikkan bibirnya kesal. Seharusnya kan ia dibuka kan pintu.

Rensa dengan sebal membuka pintu mobil dan segera duduk.

Tapi saat Rensa hendak marah pada Fero, ia malah dikejutkan dengan Fero yang membawa cincin padanya. Dengan senyuman merekah sempurna menambah kadar ketampanan Fero.

Rensa membuka mulutnya tak percaya, ia terlalu shok dengan keadaan ini.

"Aku tau ini terlalu cepat, tapi apa salahnya jika aku ingin mengikat kamu dengan hubungan yang tak main-main lagi. Aku tau, aku banyak kekurangan. Aku tau, aku tak romantis. Aku tau, kamu ingin menikah disaat kamu sudah mantap dengan hubungan kita. Tapi, aku takut kamu berpaling. Aku ingin kamu selamanya disampingku. Sayang, will you marry me?" Fero menatap mata Rensa penuh harap.

Rensa terdiam, tak menjawab. Ia merasa bingung.

Fero masih setia menunggu Rensa untuk menjawab lamarannya.

"Yes.. " jawab Rensa.

"Yes apa?" Fero tak sabar.

"Yes, I will.. " jawab Rensa tersenyum.

Fero memekik senang dan segera memeluk Rensa sangat erat. Rensa menangis, ia terharu. Hubungan mereka baru saja terjalin, tapi dengan gentle nya Fero ingin hubungan yang serius.

"I love you, Laurensa.. "

"I love you too.. "

💐💐💐

Andre menatap Prisca kesal. Dan Prisca tanpa merasa bersalah malah memainkan handphone nya.

"Priscaa.. " panggil Andre jengah.

Pasalnya sekarang ini Andre sedang menahan marah karena Prisca tadi jalan bersama seorang lelaki. Dan Prisca tak merasa bersalah akan hal itu.

"Apa sih, Andre.. " jengah akan kelakuan Andre, Prisca sama sekali tak menatap Andre.

Siapa yang tak kesal, hanya berjalan bersama teman lama apa salahnya? Tentu salahnya adalah Andre yang pencemburu.

"Kamu gitu, ish.. kesel aku.. " Andre menumpukan kepalanya di tangan yang ia lipat diatas meja cafe.

"Kamu terlalu cemburu.. aku sama dia cuman temen lama aja.. " Prisca mengelus rambut Andre sayang.

Andre mendongak menatap Prisca, "siapa yang gak cemburu? Kamu banyak senyum sama dia. Nanti kalo dia suka sama kamu gimana?"

Prisca tersenyum, "uuuuu, sayang.. kan udah ada kamu, masak aku mau sama yang lain juga? Emang aku cewek apaan?"

Andre mencebikkan bibirnya, "Priscaaaa... " Andre memanggilnya dengan manja.

"Yaudah iyaa.. bawel.. pencemburu lagi.. " Prisca memanyunkan bibirnya.

Andre menggenggam tangan Prisca lembut, "sayang, cemburu itu tanda sayang. Jadi wajar kalo aku cemburu. Apa salahnya aku cemburu? Kamu kan pasangan aku.. " Andre tersenyum.

Prisca mau tak mau juga ikut tersenyum.

"Yaudah, sekarang kita makan.. " ajak Andre.

💐💐💐

Andi menatap Nadin penuh cinta, menggenggam erat tangan Nadin syarat akan ketulusan hatinya.

"Nadin.. " panggil Andi

Nadin menatap mata Andi dalam, meresapi setiap kenyamanan yang hanya ia dapat dari Andi.

"Tunangan yukk.. " ajak Andi tanpa merasa bersalah.

Nadin mengubah raut wajahnya menjadi datar, "gak mau.. "

Penolakan Nadin membuat Andi kesal, "ayo lah.. "

Nadin menggelengkan kepalanya.

"Kenapa?" tanya Andi masih menggenggam erat tangan Nadin.

"Gak mau tunangan, maunya kayak gini aja, kalo ntar nikah ya tinggal nikah.. kan ujung-ujungnya sama aja kita bakalan nikah.. " jelas Nadin membuat Andi paham.

"Iya sih.. " Andi mengangguk kan kepalanya paham.

Nadin tersenyum dan mengajak Andi untuk masuk kedalam rumahnya.

"Ah, mending tadi gausah sok-sok an romantis aku nya.. "

Nadin menatap Andi tajam, "yaudah gausah.. " ketus Nadin.

Andi tertawa dan merangkul bahu Nadin dengan erat.

Ya, se-simpel ini kehidupan. Tetapi bukan semua kehidupan hanya tentang cinta. Hidup ini adalah perjuangan, dimana kamu mau berjuang maka kamu akan mendapatkan apa yang kamu mau. Dimana kamu berusaha maka akan ada hasil. Tuhan memberikan kita yang terbaik. Tuhan tau apa yang sangat kita butuhkan. Bukan semata-mata hanya untuk kesenangan belaka, hidup ini untuk mencari berkah hidup dari Tuhan.

Dan mungkin, kehidupan Barna cukup aku ceritakan disini, yang baik dapat menjadi contoh, tetapi yang buruk hendaknya menjadi pelajaran.

Sekian dari saya :)
Terimakasih sudah mau membaca ;)
I love you all <3

BOYFRIEND [END] ✅Where stories live. Discover now