25

5.4K 186 5
                                    

Ruang keluarga di rumah Nadia terlihat hening, padahal ada empat orang yang duduk disana saling memandang.

"Kamu sudah memantapkan hati mu? " tanya Papa nya Nadia pada Bara.

Bara mengangguk mantap, "saya yakin, pah.. "

"Saya akan memberi mu kesempatan kedua, tapi saya akan tetap mengawasi kamu.. " ucap papa nya Nadia.

"Ya nggak bisa gitu dong, pah.. " mama nya Nadia menyela.

Pasalnya mama nya Nadia tidak terima dengan perilaku Bara yang menyuruh Nadia pulang sendiri di waktu hujan pada waktu itu. Ia masih belum mengetahui faktanya.

"Kenapa, mah?? " tanya papa nya Nadia.

"Aku gak terima, masa anak kita diajak kencan disuruh pulang sendiri... " sungut nya kesal.

Bara mengernyitkan dahi nya bingung, berarti orang tua nya Nadia belum mengetahui fakta nya.

"Maaf, mah. Sebenarnya kejadian nya itu Nadia marah sama saya terus langsung pulang, saya udah ngejar dalam keadaan hujan tapi Nadia nya gak ketemu. Waktu ketemu, Nadia malah naik mobil nya bang Satria. Saya kejar tapi gak sampai karena hujan nya deras. " ucap Bara tanpa menjelaskan kenapa Nadia marah.

"Bener itu Nadia? " tanya papa nya Nadia.

Nadia mengendikkan bahu nya acuh dan menatap ke arah lain.

"Ya sudah, kamu tetap saya beri kesempatan. Ingat! Jangan sia-sia kan kesempatan ini.. " papa nya Nadia menatap tajam Bara.

Bara mengangguk, "makasih pa.. Makasih ma.. "

Mama nya Nadia hanya menghela nafas nya dan mengangguk. Sedangkan papa nya Nadia hanya diam.

"Hanya tinggal maaf dari Nadia saja yang dapat menyelesaikan masalah ini.." ucap mama nya Nadia.

Mereka semua menatap ke arah Nadia yang terlihat diam.

"Kenapa? " tanya Nadia biasa saja.

"Kamu maafin aku gak? " tanya Bara.

"Gak tau.. Liat nanti aja gimana.. " Nadia pun bergegas ke kamar nya.

Bara menghela nafas nya pelan.

"Ya udah kalo gitu, ma, pa.. Saya pamit pulang karena besok saya berangkat agak pagi.. " pamit Bara lalu mencium punggung tangan kedua nya.

"Hati-hati.. "

💐💐💐

Nadia menghempaskan tubuh nya di ranjang nya. Ia menghela nafas nya pelan.

"Kenapa gak di cerita in aja sih pas gue marah nya kenapa?"

Nadia menutup mata nya. Suara notifikasi line di handphone nya membuat ia mencebikkan bibir nya.

Nadia mengambil handphone nya di nakas.

Line

BaraPradip
Night Nadia 😘

NadiaA
Night too

BaraPradip
Maafin aku ya 😣

NadiaA
Hmm😪

BaraPradip
Sayang.. 😚

NadiaA
Apa? 😒

BaraPradip
Maafin aku ya.. 😭

NadiaA
Gak usah nangis, muka mu pasti jelek kalo nangis 😌

BOYFRIEND [END] ✅Where stories live. Discover now