52. Rencana Yang Tetap Berlanjut (Part 1)

1.3K 101 2
                                    

ANDRA yang baru pulang sekolah keheranan melihat Lauren yang menuruni tangga dengan terburu-buru. Bahkan Lauren masih mengenakan rok kuliah.

"Kakak mau kemana?" tanya Andra takut-takut.

"Mau ngelanjutin rencana." Jawab Lauren sambil bersiul riang.

"Dadaahhh!" Lambaian Lauren menghilang dibalik pintu.

Perasaan gue gak enak, beneran gak enak!  Batin Andra.


***


Reja dan Niko duduk berdampingan di kursi, tepat diluar ruangan tempat Naja sedang dirias. Sesekali mereka berbisik saling memaki, terkadang juga bertukar jotos.

Niko cemberut, sementara Reja cengar cengir sambil ngecengin cewek-cewek cantik yang sesekali lewat. Mereka persis banget kayak anak SD yang abis berantem.

"Gue penasaran, sobat gue ntar gimana cantiknya." Kali ini Reja membuka percakapan sambil tertawa riang, kepalanya menengadah keatas dan membayangkan sesuatu yang indah.

"Yang jelas gak kayak elo, bulukan!" Cibir Niko super duper pedas.

"Mak lo dulu ngidam boncabe apa nelen biji cabe?" ledek Reja.

Niko mendecak sebal, ia bangkit dari duduknya.

"Mau kemana lo?" tanya Reja.

"Ke toilet, mau ikut juga?"

Reja terkekeh, "Gak! Sana gih, hus hus!"


***


"Eh, mbak? Kok disini? Masih pake rok kuliah pula." Adi, penata kamera yang kebetulan berasal dari perusahaan Pak Yosa, menyapa Lauren.

"Saya memang ada perlu sama Mas Adi." Lauren berbicara dengan hati-hati.

Kebetulan lokasi pemotretan sedang sepi karena masing-masing model masih ditempat rias.

"Perlu apa, Mbak?" tanya Adi.

Lauren mendekat ke telinga Adi dan membisikkan sesuatu.


***


"Mana lagi nih toilet?" gerutu Niko, sambil ngomel-ngomel tu cowok menyusur lokasi. Kebetulan lokasi pemotretan mereka terletak di gedung tua tak terpakai.

Dan sudah disulap dengan adanya sekat-sekat khusus peserta lomba.

Niko menyusuri deretan sekat ruangan, sambil sesekali memegang bagian depan celananya.

"Kampret. Udah kebelet!"

Wajah Niko berubah cerah ketika melihat diujung sana terdapat pintu dengan simbol toilet. Syukur!


***


Niko yang sibuk mengipas-ngipas pakaiannya karena basah, berhenti ketika mendengar suara orang yang sedang berdebat di dalam salah satu sekat yang ia lewati.

"Pokoknya Mas harus lakuin itu! Saya gak mau tau!"

"Tapi, Mbak, itu berbahaya-"

"Gak bakal sampe buta! Lakuin aja, atau Mas lebih suka anak istri Mas ga makan?"

Tu cewek tajem banget mulutnya! Batin Niko.

Tanpa sadar, Niko tertarik mendengarkan lebih banyak, dicondongkan tubuhnya melekat pada dinding sekat.

Me & Fat BurnerWhere stories live. Discover now