Status tanpa status

3K 87 2
                                    

Kita dekat namun bersekat, kita bersama dan nyata tapi seakan tak ada, jadi sebenarnya kita ini apa ?

***

Author PoV

Vian berjalan beriringan dengan Inez, keduanya telah menyelesaikan kelas terakhir untuk hari ini.

"Yan masih suka main basket nggak ?" tanya Inez

"masih dong, emang kenapa?"

"main yuk, mumpung masih sore nih," ajak Inez

"main dimana ? Kalau jauh-jauh males ah Nez"

"main dilapangan sana aja, disana" Inez menunjuk lapangan basket yang tak jauh dari mereka.

"boleh juga, lagian udah lama kan kita nggak main basket bareng lagi, yuk" Vian berjalan mendahului Inez

"gimana kalau nanti yang kalah harus traktir yang menang ?" Inez melepas tasnya disudut lapangan basket.

"deal, liat aja, lo pasti kalah sama gue" Vian berlari men-dribble bola ketengah lapangan.

"eh, gue nggak pernah kalah dari lo ya sejak SMP" Inez menghampiri Vian.

"yaudah, kita buktiin aja siapa nanti yang bakal menang"

"Ok"

Keduanya melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum bertanding basket. Setelah merasa cukup, keduanya mulai bertanding. Vian mendapatkan bola lebih dulu, berlenggak-lenggok mencoba menghindari Inez yang menghalanginya, namun usahanya sia-sia, Inez berhasil merebut bola dari pria itu. Kini giliran Vian yang mencoba menghalangi Inez saat dia akan memasukan bola. Bola itu melesat melewati ring, point pertama didapatkan oleh Inez, Inez menjulurkan lidah, mengolok-olok lawannya itu.

Sementara diluar lapangan Ivany memperhatikan dua orang yang sedang bermain basket itu. Vian terlihat begitu senang disana. Sebuah rasa sakit muncul mengusik perempuan itu, saat melihat Vian tertawa riang seusai memasukan bola. 

Ivany memasuki lapangan itu, dan duduk dikursi yang disediakan dipinggir lapangan. Sepertinya Vian masih belum menyadari keberadaannya saat ini.

"lo udah ketinggalan jauh dari gue, udah nyerah aja," ejek Inez

"nggak mungkin gue kalah sama cewe" Vian memasukan bola basket lagi ke ring, dan berhasil mencetak 2 point tambahan untuknya. Vian berbalik arah, baru menyadari bahwa Ivany telah duduk dipinggir lapangan. Ia tersenyum lalu melambaikan tangan dan dibalas hal yang sama oleh Ivany.

1 jam berlalu, dan akhirnya pertandingan dimenangkan oleh Inez dengan poin 45:62.

"tuh kan, apa gue bilang lo pasti kalah," ucap Inez yang berjalan beriringan dengan Vian menuju tempat duduk di pinggir lapangan

"berisik, gue tuh cuma ngalah ya, bukan kalah"

"huuuu... masih ngeles aja, pokoknya lo harus nepatin hukuman lo, traktir gue"

"iya-iya, bawel deh lo"

"haus ?" tanya Ivany saat Vian sudah sampai didepannya.

Vian tersenyum simpul dan mengangguk. Ivany mengeluarkan air minum di dalam tasnya dan memberikannya ke Vian, lalu Vian menerima dan meminum air tersebut.

"kalian pacaran ya?" tanya Inez menatap heran interaksi kedua manusia di depannya. Vian terbatuk-batuk mendengar hal itu.

"pelan-pelan dong minumnya Yan"Ucap Inez.

Ivany dan Inez mengeluarkan tisu dari tas mereka dan sama-sama memberikannya ke Vian. Sementara Vian masih terbatuk-batuk dengan beberapa air membasahi bajunya.

Secret Marriage [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now