Kesepakatan

5.1K 137 0
                                    


Disaat orang lain meremehkan gue, lo adalah satu-satunya orang yang selalu percaya bahwa gue bisa, hal yang sempurna untuk seorang manusia yang biasa

_*_

Vian PoV

Jam tangan yang melingkar manis dilengan kiri gue masih menunjukkan pukul 06:50 WIB. Matahari aja masih malu-malu menampakan sinarnya, dan gue? jangan ditanya, karena gue harus berlari menaiki tangga menuju ruang praktikum yang berada dilantai 8. Kampus ini memang dilengkapi lift, tapi lift tersebut seakan selalu kualahan untuk menampung mahasiswa yang hendak praktikum di gedung ini. 

Gue melihat sejanak jam tangan dan untunglah gue belum telat masuk praktikum ini. Praktikum Pemrograman Aplikasi Mobile membuat gue harus bangun setiap senin pagi, nyaingin anak-anak sekolah yang mau upacara. Andai saja gue lulus praktikum ini tahun kemarin, gue udah bisa santai nyusun skripsi dirumah sekarang.

Gue memasuki ruang praktikum, lalu mendekati meja asisten. 

"ini kak laporannya" setelah meletakkan laporan itu gue kembali ketempat duduk. 

Tumben cewe itu belum dateng, ah mungkin dia telat kejebak nunggu antrian lift, gue tersenyum senang membayangkan wajah kesalnya mengantri untuk menaiki lift. Gue akui dia cewe yang cukup smart, bisa gue liat dari cara dia berbicara tapi sikap dia yang sok tau waktu di makam dulu, yang masih bikin gue sebel sampai sekarang sama dia. Tau apa dia tentang kehidupan gue sehingga dia bisa seenaknya ngomong kaya gitu?

Suara pintu terbuka mengembalikan gue ke dunia nyata, cewe itu yang ternyata bernama Ivany, masuk dengan wajah lelahnya, bisa gue tebak dia pasti naik tangga sama kaya gue tadi.

"Nama saya ivany olivia, kalian bisa memanggil saya kak ivany" perkenalan cewe itu kembali terlintas dipikiran gue, ya.... Sejak saat itu otak gue auto nyimpen nama dia, bukan karena gue suka, tapi karena gue nggak suka dan nggak mau berurusan dengan cewe sok tau itu. 

Sebuah intrupsi membawa gue kembali ke ruang praktikum ini, intrupsi yang membuat semua praktikan merasa horror, apalagi kalau bukan kuis dadakan, dan gue belum belajar apapun selain nyusun laporan semalaman buat dikumpulin hari ini. 

'good boy vian, kenapa lo nggak belajar sih tadi malem'  gue meruntuki nasib gue hari ini yang kurang bersahabat. 

"buatlah sebuah aplikasi mobile yang dapat mengirimkan data dari satu halaman atau activity ke activity yang lain. Program tersebut harus bisa melakukan penghitungan matematik seperti tambah, kurang, bagi, kali dan modulus, dimana pengguna akan menginputkan nilai dan memilih button matematik di activity pertama, lalu hasilnya akan ditampilkan di activity kedua" Farel asisten sekaligus teman seangkatan gue yang sudah lulus tahun lalu menjelaskan soal kuis hari ini, sekatika ruangan hening, hanya tersisa suara dia yang memberi intrupsi. 

"untuk waktu pengerjaan dibatasi hanya 45 menit, tuliskan nama dan NPM kalian dinote pada komputer kalian msing-masing, jangan ada yang bekerjasama apalagi mencontek, karena bisa dipastikan bahwa kalian akan mendapat nilai 0 dikuis ini jika kalian melakukannya"sambung Ivany.

Entah kenapa waktu 45 menit, terasa seperti 5 menit bagi gue. Aplikasi yang gue buat masih kurang dari spesifikasi yang ditentukan. Setelah kuis itu praktikum kembali dilanjutkan dengan penyampaian materi. Penyampaian materi yang hanya memakan waktu 1 jam lebih, terasa seabad bagi gue, bikin ngantuk apalagi suasana hujan pagi-pagi gini. 

"sekian praktikum kali ini saya akhiri Assalamu'alaikum wr. wb" Farel mengakhiri praktikum hari ini. 

Gue dengan cepat berlalu mengikuti mahasiswa lainnya, sepertinya bukan gue aja yang ngantuk dan ingin segera keluar dari ruang praktikum ini, buktinya mereka lebih gesit untuk meninggalkan tempat ini dari pada gue.

Secret Marriage [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now