Orang dari masa lalu

3.1K 101 0
                                    


Terkadang yang lalu cukup untuk sekadar menjadi kenangan, tak akan indah saat  kembali diulang

_*_

Pagi yang sejuk di kota kembang, Bandung. Ivany yang hari ini tidak ada kelas untuk kuliah memilih untuk sibuk menyiapkan makanan untuk sang suami, sementara Vian sedang bersiap-siap untuk pergi ke kampus, karena jadwal kelasnya hari ini cukup pagi, pukul 08:30 WIB. Dengan telaten Ivany menata setiap hidangan yang telah ia masak di meja makan. 

"beres"Ivany tersenyum menatap hidangan yang telah rapi ditatanya, ia bergegas memanggil Vian, mengajaknya untuk makan bersama. 

"Vi, makanan udah siap"Ivany membuka pintu kamar mereka. 

Terlihat vian yang sudah rapi mengenakan kaos putih dan jeans biru sedang menyisir rambutnya. 

"bentar, tinggal pakek parfum" Vian menyemprotkan parfum ketubuhnya, membuat kamar itu dipenuhi wangi parfumnya. 

"Udah nggak usah banyak-banyak, udah ganteng kok" Ivany yang sedari tadi menunggu bersender dipintu kamarnya berkomentar melihat suaminya. 

"ya kan hari pertama masuk kuliah, jadi harus memberikan kesan yang bagus, bener nggak istriku ?" Vian mncubit pelan kedua pipi istrinya. 

"nyari kesan yang bagus atau nyari cewe baru nih," sindir Ivany. 

"ngapain nyari yang lain, kalo yang didepan aku aja nggak abis-abis"

"Hahaha, dikira apaan nggak abis-abis, udah yuk makan, laper nih" ajak Ivany yang dibalas anggukan dari Vian.

***

Vian duduk bersebrangan dengan sang istri. 

"wah enak nih" pandangannya menyapu seluruh isi meja makan. 

"bisa aja mujinya" Ivany mengambil piring dan mengambilkan nasi untuk Vian. 

"Segini?" tanyanya. 

"Iya, segitu aja"

"Lauknya mau apa?"

"semua juga boleh hehehe" Ivany tersenyum, setelah mengisi piring Vian barulah Ia mengisi piringnya. 

"gimana kemarin kuliahnya?" tanya Vian sebelum mulai makan. 

"Alhamdulillah lancar, mahasiswanya baik-baik"

"Syukur deh, bagus kalo gitu"

Setelah itu keheningan terasa diantara keduanya, hanya menyisakan dentingan sendok garpu dan piring yang menyelimuti kediaman keduanya.

"Yaudah aku berangkat dulu ya, ntar kesiangan lagi" 

Vian beranjak dari duduknya setelah keduanya menghabiskan makanan dipiring masing-masing. Ivany mengekor dibelakang Vian, mengantarnya sampai depan pintu. 

"Hati-hati vi" Ivany mencium tangan Vian, membuat lelaki itu menarik kedua ujung bibirnya membentuk senyuman, entah kenapa setiap hal kecil yang dilakukan oleh dirinya dan Ivany mampu membuat hatinya bahagia. 

"Iya, Assalamu'alaikum" pamit Vian setelah mengecup singkat kening istrinya.

"Wa'alaikumsalam," balas Ivany seraya melambaikan tangan, dengan senyum dibibirnya belum juga sirna.

***

Vian berjalan santai melewati koridor kampus, seraya mengingat-ingat letak ruang kelasnya. Bukan Vian jika ia mudah mengingat hal baru, penyakit pelupanya seakan mendominasi keadaan, sehingga membuat dirinya tak mengingat letak ruang kelasnya, padahal kemarin ia sudah mengamati suasan dan berkeliling kampus untuk mencari letak kelasnya. 

Secret Marriage [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now