Awal Pertemuan

7.8K 153 3
                                    


apa saya salah jika saya teramat takut kehilangan kamu?

Kamu yang bisa merubah hidup saya menjadi hidup yang sebenarnya.

_*_


Hari beranjak sore, langit orange senja menghiasi halaman depan rumah Vian. Rumah minimalis yang sederhana namun terkesan mewah. Vian menatap lurus, perlahan ingatannya kembali mengingat kejadian satu tahun yang lalu, saat dimana ia terpuruk kehilangan sang mama dan saat dimana ia pertama kali bertemu Ivany. 

Disebuah pemakaman elit Jakarta, di depan makan mamanya vian terus terusan menangisi kepergian sang mama. 

"Tuhan kenapa Engkau mengambilnya begitu cepat? Kenapa tidak kau ambil aku juga, kenapa engkau setega itu?" ucap vian disela tangisnya. 

"Tuhan pasti punya maksud tersendiri dibalik semua ini kok mas, mas yang sabar ya"ucapan seorang gadis membuat Vian beralih memandangnya. 

"lo siapa ha?ngapain lo sok sok an bijak disini"vian menatap tajam kea rah gadis itu. 

"saya Ivany mas, saya disuruh nganterin bunga kemakam ini, maaf kalau saya sudah mengganggu mas" gadis itu beranjak hendak meletakkan bunga yang dibawanya. 

"eh eh itu bunga dari siapa main diletakin ke makam mama gue aja?" Vian menghalangi gadis itu. 

"saya kurang tau mas, yang pasti tadi bapak-bapak beli bunga ditoko orang tua saya, terus katanya tolong anterin ke makam ini soalnya bapak itu ada urusan mendadak, kalau saya nggak salah denger bapak itu bilang yang dimakam ini istrinya" papar gadis itu. 

"papah"vian bergumam pelan. 

"yaudah cepet taro terus lo pergi"

Ivany meletakan bunga tersebut lalu beranjak pergi, namun sesaat langkahnya terhenti dan berbalik menatap vian. 

"oh iya mas maaf sebelumnya, nggak baik sedih berlarut-larut, kasian sama ibu mas, dia pasti sedih disana liat mas kaya gini, percaya aja Tuhan punya rencana yang indah buat mas" Ivany tersenyum simpul lalu melanjutkan langkahnya.

***

"Assalamu'alaikum" Ivany melangkah mendekati vian. 

"Assalamu'alaikum Vian" Ivany berdiri didepan suaminya yang tengah duduk ditaman depan rumah. 

"eh walaikumsalam, oh kamu Van, ngagetin aja"

"kamu kenapa hem?aku ngucap salam dari tadi nggak direspon loh" Ivany duduk disamping Vian. 

"Wa'alaikumsalam, iya maaf, maaf aku jadi kelupaan jemput kamu ya, kamu pulang naik apa hem?" Vian menatap lembut. 

"aku naik angkot tadi, kamu mikirin apa sih sampe ngelamun gitu?"

"ah engga apa apa kok, yaudah yuk masuk udah mulai gelap" Vian menggandeng mesra tangan Ivany. 

"oh iya, aku punya kado buat kamu loh, pokoknya malam harus dipakai" 

"kado apa vi?"

"ada deh tunggu aja dikamar"

"ah kamu mah, suka bikin penasaran"

"iya dong siapa dulu, Vian.... hahaha"

***

Malam hari ini begitu indah bintang-bintang bersinar terang dilangit, dilengkapi semilir angin yang menambah dinginnya suasana kota Bandung. 

Secret Marriage [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now