10.1K 1.2K 160
                                    

"Nggak mau! Pokoknya aku nggak mau tinggal dirumah Om Wuxian!" Jin Ling, 16 tahun bersikukuh.

Sang ibu, Jiang Yanli, tersenyum lembut. "Kenapa nggak mau? Suaminya Om Wuxian punya peternakan kelinci, lucu tau."

Jin Ling agak tergoda dengan embel-embel 'peternakan kelinci', tapi segera sadar. "Nggak mau! Kalo mau, aku maunya dirumah Om Cheng aja!"

Memang sih, sejak kecil Jin Ling dekat dengan pamannya yang masih jomblo sampai sekarang itu. Padahal Jiang Cheng lumayan sangar dan galak.

"Om Cheng lagi ada dinas diluar kota. Kalau kamu tinggal dirumahnya, sama aja kamu ditinggal sendiri dong," kata Yanli sabar.

"Nggak papa! Aku 'kan udah 16 tahun! Aku bisa jaga diri!" Jin Ling membuat raut wajah serius. "Kata Papa, aku punya bakat jadi pembunuh!"

Yanli menghela nafas. "Itu karena kamu pernah buat Papa kamu sekarat pas latihan panahan...."

Jin Ling masih ngeyel.

"Kamu udah lama nggak ketemu Om Wuxian 'kan? Dia punya anak, lho. Namanya Lan Sizhui, kalau gak salah seumuran sama kamu. Anaknya baik lagi. Kalau kamu dirumah Om Wuxian, kamu nggak bakalan bosen main sama dia," rayu Yanli masih dengan senyum lembutnya.

"... Dia jago panahan gak?"

Oke, anaknya tertarik! Yanli bersorak.

"Daripada panah, kayaknya dia lebih jago pedang deh," jawab Yanli sambil mengingat-ingat.

"Oh ...." Jin Ling kemudian pergi tanpa mengatakan apapun.

"Eh, A-Ling! Kamu mau kemana? Kita belum selesai bicara!" Panggil Yanli buru-buru.

"Papa sama Mama honeymoon aja. Aku mau dirumahnya Om Wuxian."

"...." Terkadang, Yanli tidak bisa membaca apa yang dipikirkan anaknya.

Sepupuan [ hiatus ]Onde histórias criam vida. Descubra agora