Kelulusan

293 8 1
                                    

Beberapa hari mengikuti UN, akhirnya ujian pun selesai. Ini yang sangat dinantikan oleh anak kelas 12 yaitu pengumuman kelulusan.

Hari ini, Bella dan temannya bukan lagi anak SMA Garuda. Hari ini, mereka telah resmi lulus dari SMA Garuda.

"Bel, gue bahagia banget, gue lulus 100%." Ucap Nanda sambil teriak histeris.

"Yeahh, tapi kita bakal pisah." Ujar Rizka.

Mendengar perkataan Rizka, Nanda langsung menghentikan teriakannya dan menatap sahabatnya.

"Gue nggak mau pisah sama kalian." Ujar Nanda yang langsung memeluk ketiga sahabatnya.

Mereka pun saling berpelukan satu sama lain.

"Yuk ah, liat hasil nilai ujian kita." Kata Dina sambil tersenyum manis.

Mereka setuju dengan perkataan Dina dan berjalan menuju mading ingin melihat hasil nilai nya.

"Wihhh, nilai gue tinggi." Ucap Rizka bangga dengan nilai nya.

"Ehem, tapi lebih tinggi nilai gue." Ucap Dina sambil melirik ke arah Rizka.

"Nilai gue yang paling tinggi!!" Kata Nanda sambil menatap kedua sahabatnya merasa sangat bangga.

Nanda, Dina dan Rizka pun menatap Bella.

"Nilai lo berapa?" Tanya mereka bersamaan.

Bella hanya terdiam dan kemudian memberikan senyum manis nya.

Mereka pun langsung melihat nilai Bella.

"OMG!!!" Ucap Nanda kaget.
"Pemecah rekor." Ujarnya lagi.

Mereka bertiga kembali menatap Bella dengan tatapan bangga.

"Congratulation Bella atas keberhasilan nilai lo yang sangat tinggi." Ujar mereka bersamaan.

Yaa, Bella berhasil meraih nilai tertinggi dalam ujian dengan rata-rata 98,9.

"Terima kasih." Jawab Bella sambil tersenyum.

Diberitahukan kepada seluruh anak kelas 12 SMA Garuda harap berkumpul di lapangan sekarang. Ujar Pak Arianda melalui microfon.

"Yuk ahh kita ke lapangan." Ucap Nanda penuh semangat.

"Let's go!!"

****

Dilapangan...

Kerumunan anak kelas 12 telah berada disana dan berbaris dengan rapi.

"Baiklah anak-anak ku, inilah akhir dari perjuangan kalian selama di SMA Garuda. Selamat, semua nya 100% lulus. Selamat melanjutkan ke universitas yang lebih bagus. Semoga kalian sukses selalu." Ucap pak Arianda.

"Sebelumnya, bapak mau memberitahu. Untuk acara perpisahan kalian diadakan di gedung sekolah minggu depan. Semua diharapkan hadir, untuk acara perpisahan kalian akan diurus oleh pengurus osis sekolah." Lanjutnya.

"Siap pak." Jawab kami bersamaan.

"Baiklah, sekarang kalian boleh pulang kerumah masing-masing, sampai bertemu minggu depan di acara perpisahan."

Semua pun membubarkan diri masing-masing.

"Eh guys, gimana kalo kita berempat beli baju dengan warna yang sama." Ucap Dina.

"Gue setuju, kapan kita beli?" Tanya Nanda penuh semangat.

"Sekarang!!"

Bella, Dina, Nanda dan Rizka pun pergi ke toko baju untuk membeli baju perpisahannya.

Banyak hal yang terjadi, ini adalah moment terindah bagi mereka berempat sebelum mereka berpisah.

Setelah 1 jam memilih warna dan model pakaiannya, akhirnya mereka berempat setuju memilih baju berwarna maron dengan model gaun.

"Ehh guys, makan yuk.. laper." Ucap Bella membujuk temannya.

"Ayuk.." jawab mereka bersamaan.

Mereka pun masuk ke sebuah restaurant yang berada di depan toko baju yang mereka singgah tadi.

"Mau makan apa?" Tanya Bella menatap ketiga sahabatnya.

"Spaggeti ekstra pedas dan cappucino." Ujar ketiga sahabatnya bersamaan.

"Okey."

Sambil menunggu makanan, Bella dan temannya bercerita sambil bercanda dan tertawa.

"Bella."

Semua orang menoleh melihat ke arah sumber suara yang memanggil nama Bella.

"Eh Harry."

"Boleh gue gabung disini?" Tanya seorang laki-laki yang tak lain adalah Harry, mantan kekasih Bella.

"Tentu." Jawab Bella dengan senang hati.

Harry pun ikut bergabung bersama Bella dan sahabatnya. Terjadi keheningan setelah kedatangan Harry, yang sedari tadi ribut dengan canda tawa, kini diam seperti kuburan.

"Ntar lo kuliah mana?" Tanya Harry yang memulai pembicaraan.

Bella nggak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Harry. Bella masih merahasiakan dimana dia bakal melanjutkan pendidikannya.

"Lo keluar negeri aja Bel, lagian lo kan pinter bahasa Inggris." Ucap Dina menyarankan.

"NGGAK!!" Teriak Nanda dan Rizka bersamaan.

"Gue nggak setuju, Bella harus tetap kuliah disini." Cetus Nanda yang sepertinya tidak ingin kehilangan sosok sahabat seperti Bella.

"Ya kan gue hanya memberi saran doang. Lagian Bella minatnya jalan keluar negeri sih." Ujar Dina.

Harry menatap Bella, sebenarnya Harry tahu Bella sangat ingin melanjutkan pendidikannya ke luar negeri.

"Jika lo mau keluar negeri, keluar aja Bel." Ucap Harry secara tiba-tiba.

Bella menatap Harry. Harry memberikan senyuman yang indah. Harry mendekatkan wajahnya ketelinga Bella.

"Gue tahu, dari smp lo pengen keluar negeri." Bisik Harry.

Bella terdiam dan tersenyum, ternyata Harry masih mengingatkan. Yaaa, Bella sangat ingin kuliah di Universitas yang berada di America.

"Bel, jangan keluar dong. Kuliah disini aja, ntar kita bisa jalan dan ngumpul bareng." Cetus Nanda dengan suara manja dan penuh harap.

"Hmm." Gumam Bella.

Ternyata ini resiko setelah lulus SMA, memikirkan tempat untuk melanjutkan pendidikan nggak semudah yang gue pikir. Batin Bella.

****

Sudah Terlambat ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang