Pertengkaran

380 11 0
                                    

"S...s....sy....syafiq." Ujar Bella gugup.

Mendengar perkataan yang dikeluarkan dari mulut gadis itu, Harry langsung melihat ke arah motornya.

"Oh, jadi begini kata nya pulang sama Putri." Ujar Syafiq sambil senyum sinis.

"F..Fiq, de..dengerin pen..penjelasan Bella dulu." Kata Bella melangkah ke arah Syafiq dan menjatuhkan boneka yang di pegang nya.

"Stop! Jangan mendekat!" Kata Syafiq berdiri dari motor Harry.

"Syafiq, Bella mohon. Dengerin Bella dulu, Bella tu sebenarnya hanya...." Kata Bella terhenti nggak bisa bicara.

Mata Bella berkaca-kaca, Bella berusaha menahan agar air mata nya nggak keluar. Namun, tanpa disadari air mata itu mengalir di pipi nya.

"Kenapa diam? Hanya apa? Hanya ingin jalan bareng mantan? Lo tega bohongi gue. Gue kecewa sama lo." Ujar Syafiq membalikkan badan dan menuju motornya.

"Oh ya satu lagi, have fun wanita murahan yang mudah keliaran dengan cowok lain." Lanjutnya.

Bella terdiam mematung nggak bisa berkata apapun, kaki Bella melemah hingga ia pun terjatuh dan terus menangis.

"Bel, apa yang lo lakukan? Kenapa lo membohongi Syafiq? Lo bilang pulang sama Putri tapi kok sama mantan lo dan kok kalian seperti bahagia." Kata Rizki menghampiri Bella.

"Hikss..hikkss... Bel..Bella, se..sebenarnya n..nggak bermaksud begini. S..s..syafiq salah paham. Hikss hikss." Ujar Bella tersedu-sedu.

"Woi kadal, nggak mau pulang apa? Udah biarin dia bahagia dengan yang lama." Ujar Syafiq teriak.

Rizki hanya menggelengkan kepala melihat situasi ini, Rizki merasa bingung harus berbuat apa. Disisi lain Harry berdiri mematung dan terdapat senyum diwajahnya.

"Bella, gue pamit dulu. Lo tenangkan diri lo. Besok lo ceritakan semua nya ke Syafiq, minggu besok lo datang aja kerumahnya. Rumah Syafiq dijalan Jendral Sudirman no 421, warna putih." Jelas Rizki berdiri dan meninggalkan Bella.

Motor Syafiq berjalan sangat laju. Bella nggak henti-henti nya menangis. Disekeliling toko orang-orang memperhatikan Bella.

"Bel, pulang yuk. Udah jangan nangis lagi, maafin gue." Kata Harry berusaha menenangkan Bella.

"I..inii salah Bella, seharusnya Bella nggak pulang sama Harry. Hikkss, hikks."

"Ini nggak salah lo, cowok bangsat itu aja yang terlalu posesif. Udah jangan nangis, ayo pulang. Gue bantu lo berdiri." Kata Harry sambil mengelus rambut Bella.

Bella pun menanggukkan kepala, Bella berdiri dibantu oleh Harry. Mereka berjalan ke arah motor, Harry mengambil boneka yang dijatuhkan Bella.

Mereka pun bergerak pulang. Harry nggak membawa Bella langsung pulang.

"Mau kemana kita Har?" Kata Bella masih tetap menangis.

"Gue nggak mungkin bawa anak gadis orang pulang dalam keadaan seperti ini."

"Kita kemana?" Tanya Bella berusaha menghentikan air mata nya yang terus mengalir.

"Lo lapar?"

"Hmm.."

"Mau makan?"

"Nggak! Bella mau pulang sekarang." Bentak Bella.

"Tapi ada syaratnya." Ujar Harry sambil melihat wajah Bella di kaca spion.

"Apaan?"

"Berhentilah menangis, gue nggak mau bidadari meneteskan air matanya."

Bella pun terdiam, seketika air mata ny berhenti mengalir. Mereka pun pulang kerumah.

Sesampainya didepan rumah Bella, Bella turun dari motor Harry dan memegang dua kantong besar yang berisi boneka panda.

"Terima kasih Harry, Bella masuk dulu." Kata Bella tersenyum kaku.

"Maafin gue."

"Harry nggak salah, Bella yang salah. Bella duluan." Gadis itu membalikkan badannya dan meninggalkan Harry.

Setelah nggak ada tanda-tanda gadis itu diluar rumah, Harry pun pergi untuk pulang.

****

Dikamar, Bella meletakkan 10 boneka panda di kasur dan ia berbaring. Bella mengambil handphone dan berusaha menelfon Syafiq.

Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan.

Syafiq, kenapa handphone nya mati sih. Bella mencoba terus menghubungi kekasihnya itu. Namun hasilnya tetap sama.

Seketika air mata Bella mengalir lagi dipipinya. Gadis itu menutup wajahnya dengan bantal dan menangis gak henti-hentinya.

****

Malam pun tiba, Bella pergi kehalaman rumahnya dan menatap bintang di langit. Bella tersenyum dan juga sambil memikirkan Syafiq.

Setengah hari, pria itu nggak mengaktifkan handphone nya. Bella sangat khawatir dan sangat merasa bersalah.

Bella ingin kerumah Syafiq, namun hari udah malam. Nggak mungkin dia keluar sendirian. Besok Bella akan pergi kerumah Syafiq, Rizki sudah memberitahu arah rumah Syafiq.

Bella tetap memengang handphone ditangannya. Bella sangat berharap Syafiq menghubunginya.

Drrrr....

Handphone Bella berbunyi, Bella berharap itu pesan dari Syafiq. Namun, harapan Bella nggak nyata, ternyata itu dari Harry.

 Namun, harapan Bella nggak nyata, ternyata itu dari Harry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bella nggak membalas pesan dari Harry. Bella merasa Harry merusak hubungannya dan Syafiq. Ingin sekali rasanya Bella marah dan bentak Harry, namun nggak semudah itu. Harry udah baik kepadanya.

Fiq, Bella rindu.. kata Bella ngomong sendirian sambil melihat ke arah bintang.

Bintang dilangit, sampaikan pada nya bahwa aku sangat merindukannya.

****

Sudah Terlambat ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang