BAB | 5

29.6K 3.9K 659
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!✨

****

Abytha melangkahkan kakinya menuju teras kamar yang disiapkan untuk pembantu keluarga Hussein. Tidak terlalu besar, tetapi cukup untuk menampungnya bersama Mbok Nur.

Abytha menguap lebar, "aduh...Nenek kemana sih? Udah jam sembilan malam kok belum masuk ke kamar." Bola mata gadis dengan piyama tidur beruang itu berpendar mencari-cari neneknya yang tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"Terserah deh, pokoknya aku ngantuk." Abytha melangkahkan kaki menuju kamar mereka dan menutup pintu. Baru saja ia hendak memasang selimut, ketukan pintu terdengar terburu-buru.

"By...by..."

Abytha menggagalkan niatnya untuk tidur, dia berjalan cepat menuju pintu lantas membukanya. "Kak Dewa ngapain malam-malam kesini?"

Aksadrian terlihat mengusap telapak tangan kedinginan. "Lo bisa buat minuman penghangat tubuh nggak? Gue kedinginan By."

Abytha menggeleng polos, "aku gak tau kak. Aku minta bantuan sama ne---"

"Eh, atau Lo nemenin gue beli ya?"

"Udah malam kak," gadis itu bercicit pelan. Keluar malam bersama lawan jenis adalah pantangan yang sudah diajarkan oleh Neneknya sejak dulu.

Aksadrian terlihat tidak perduli, diraihnya jemari Abytha dan menarik paksa. "Gue kedinginan lho, nggak kasihan banget." Gerutunya disela-sela perjalanan mereka.

"Kenapa kakak gak ngajak Bella aja? Rumah dia disamping kok." Tanpa sadar Abytha mengatakan hal yang mengganggu pikirannya.

Aksadrian tidak merespon, dia malah semakin mempercepat laju jalan mereka. "Naik motor ya? Biar cepet."

"Tapi...."

Aksadrian menatap Abytha dengan sebelah alis terangkat, "tapi apa, hm?"

"Enggak kak, lupain." Abytha cengengesan, "eh, tapi aku gak bawa jaket!" Dia menyentak pegangan Aksadrian dan hendak balik ke kamar, namun lagi-lagi lelaki itu menghalangi pergerakannya.

"Lo bisa peluk gue nanti."

****

"Tadi kakak bilang mau minuman yang hangat-hangat, kenapa jadi beli ice cream?!" Abytha menjerit sebal sambil menenteng keranjang supermarket yang berisi berbagai jenis ice cream.

Aksadrian tidak menoleh, langkahnya menelusuri rak peralatan alat tulis.

"Kakak mau beli perlengkapan sekolah?" Tanya Abytha sedikit bingung.

Aksadrian melirik sejenak kemudian mengambil pulpen faster berwarna hitam satu kotak. "Buat Lo."

"Hah?"

"Lo perlu pulpen 'kan? Anggap aja hadiah terimakasih gue karena udah mau nemenin,"

Abytha merengut, "pulpen ku udah banyak!"

"Iya tapi belum ada dari gue." Aksadrian menyodorkan kotak pulpen tersebut kehadapan Abytha, "ambil."

Abytha menggeleng tegas. "Gak!"

Aksadrian melotot. "Ambil!"

"Enggak mau Kak Dewa!"

"Ambil atau lo gue unboxing disini?"

"Apaan sih Kak Dewa?!"

"Jadi Lo melawan ya? Mau banget gue macam-macamin?"

Setengah kesal, Abytha meraih kotak pulpen tersebut dan menghempaskannya cukup kasar pada keranjang. "Puas?!"

Aksadrian tersenyum puas. "Hm,"

"Pulpen aja dipermasalahin," Abytha menggerutu dengan wajah tertekuk. Aksadrian begitu mendominasi dan dia tidak suka.

"Gue nggak bakalan sewot kalau Lo nurut," balas Aksadrian sembari berjalan menuju kasir.

"Ini aja Mas?" Tanya Mbak kasir sambil mengeluarkan isi keranjang.

Aksadrian hanya mengangguk.

"Kita lagi ada promo botol minum ambil dua cuman dua ratus tiga ribu Mas," Mbak Kasir menunjukkan botol minum bergambar Avengers.

Aksadrian menatap lekat botol minum tersebut, sedetik kemudian dia tersenyum. "Boleh Mbak, saya ambil dua."

Abytha hanya menatap kearah luar. Tentu saja dia tahu untuk siapa Aksadrian membelikan itu. Bella, gadis yang menyuruh Aksadrian untuk menjauhinya.

Setelah selesai membayar, Aksadrian meraih dua kantongan tersebut tanpa memberikannya kepada Abytha.

"By kok diem aja?"

Abytha memalingkan wajah cepat dan menyunggingkan senyum lebar. "Mikirin sesuatu tadi."

Aksadrian tidak menjawab. Entah dia malas ikut campur atau tidak ingin memperpanjang. "Ini buat Lo satu," lelaki dengan kaus putih itu menyerahkan kotak pulpen beserta botol minum tadi kepada Abytha.

Abytha menerimanya dengan nafas tertahan. "Makasih kak Dewa. Satu lagi buat siapa?"

"Buat gue, biar kita kelihatan pacaran. Besok pakai ke sekolah ya?"

Abytha tau. Mulai sekarang dia harus menjauhi Aksadrian jika tidak ingin mendapati dirinya suatu saat nanti menangis tersedu-sedu karena telah salah melempar harapan.

"By, Lo denger gue 'kan?"

Abytha menipiskan bibir. "Denger kak,"

"Hm. Ngomong-ngomong Bella sama gue nggak ada hubungan apapun selain teman kecil."

****
#PESANAUTHORUCUL

Noh, dengerin kata si aa. Bella itu ga ada apa apanya🥵🦋

spam next biar lanjut!

u can find me on Instagram : @yohanacancer

(KAMIS, 1 JULI 2021)

Tertanda,
Yohana Mendes ✨

HADES [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang