BAB | 42

15.2K 2.3K 231
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!🦋

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohana

PROMOSIIN CERITA INI KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

****

Aksadrian mengencangkan laju sepeda motornya membelah jalanan asing yang baru pertamakali ia datangi. Ketika mendengar suara lemah dan isak tangis Abytha tadi, hal pertama yang langsung terlintas dibenaknya adalah pergi dan selamatkan gadisnya.

Aksadrian menyipitkan mata ketika melihat seorang gadis yang tampak familier didalam penglihatannya, ya, itu Abythanya.

Lelaki dengan pakaian basket yang sama sekali belum ditanggalkan tersebut menghentikan kuda besinya didekat posko yang ditempati oleh Abytha.

Aksadrian berjalan cepat menghampiri Abytha. "By..."

Abytha mendongak, kedua bola matanya berpendar lega ketika menemukan Aksadrian lah yang kini berdiri dihadapannya. "Kak Dewa..." Abytha berlari kencang dan memeluk Aksadrian seerat mungkin.

Aksadrian membalas pelukan Abytha tak kalah eratnya. "Lo nggak diapa-apain 'kan sama mereka?"

Abytha menggelengkan kepala didalam dada cowoknya, namun isak tangis yang terdengar sudah cukup membuktikan bahwa Aksadrian harus menutup mulut untuk sementara waktu.

Abytha meremas ujung pakaian Aksadrian, kilasan akan wajah supir angkot dan temannya tadi berputar bagai kaset. "Kak Dewa aku takut." Lirih Abytha dengan suara bergetar.

Aksadrian mengeratkan pelukan, menepuk-nepuk punggung Abytha menenangkan. "Gue udah disini By, nggak usah takut."

"Tadi mereka mau bawa aku pergi jauh,"

"Mereka?" Tanya Aksadrian dengan alis berkerut dalam. Tanpa sadar emosi terpendamnya naik keatas permukaan hingga membentuk sebuah lembah tak kasat mata.

"I-iya Kak, aku gak mau sendirian lagi."

"Lo bakal selalu bareng gue, By." Aksadrian menangkup wajah Abytha menghapus air mata yang tidak henti-hentinya mengalir. "Jangan nangis By, gue jadi merasa bersalah."

"Kak Dewa jangan tinggalin aku ya.."

"Nggak akan pernah By. Gue gak sanggup menjalani hari tanpa lo, sekarang berhenti nangis ya?" Bujuk Aksadrian pada Abytha yang berangsur-angsur mulai tenang.

Kalau saja Aksadrian bisa menemukan pelaku yang nyaris melakukan hal aneh-aneh pada Abytha tadi, sudah bisa dipastikan ia akan merobek kulit mereka dan mematahkan tulang-tulangnya, kemudian memberikannya pada anjing tetangga.

Sayangnya bertanya pada Abytha bukan pilihan yang tepat, gadis itu pasti masih takut hanya untuk sekedar membayangkan wajah si pelaku, dan Aksadrian tidak ingin gadisnya tertekan.

"Kita pulang dulu biar lo bisa lebih tenang." Aksadrian meraih tas Abytha dan memakainya didepan. "Ayo By," dia membantu Abytha untuk naik keatas sepeda motor.

Abytha menurut tanpa membantah. Baginya, Aksadrian memang pantas mempunyai nama tengah 'Dewa'.

Lelaki itu bukan hanya Kak Dewanya, tetapi juga Dewa penyelamatnya.

****

"Kok bisa gitu bang?!" Liam berteriak sedikit panik ketika Aksadrian menjelaskan seluruh kejadian yang menimpa Abytha hari itu.

Kedua orangtua mereka bereaksi terkejut. Pasalnya mereka tahu bahwa Abytha tidak sekuat itu.

"Aby belum mau cerita?" Sheila bertanya diikuti gerakan gusarnya menepuk-nepuk paha Liam khawatir.

Aksadrian menggeleng, menatap pada pintu kamar Abytha yang tertutup rapat.

Dia dan kedua orangtuanya berdiri didepan kamar Abytha, takut sewaktu-waktu gadis lugu itu membutuhkan sesuatu dan mereka tidak bisa secepatnya datang membantu.

"Kalau nanti Kak Aby udah baikan pasti cerita Bun, sabar ya..." Liam merangkul Sheila menenangkan.

"Sekarang Bunda makan malam dulu, nanti sakit. Ayo," Liam membawa Sheila keluar dari radar Aksadrian, meninggalkan anak pertama mereka tersebut sendirian berdiri didepan kamar.

Aksadrian menoleh pelan ke kanan dan kiri memastikan apakah ada orang lain disekitarnya. Setelah merasa aman dengan perlahan ia membuka pintu kamar Abytha dan menemukan gadisnya kini sedang tertidur lemah diatas kasur. Wajah pucat itu membuat darah Aksadrian mendidih hebat.

"Brengsek."

Berani sekali mereka membuat gadisnya seperti itu!

****
#PESANAUTHORUCUL

Rencana buat aa dewa cuman 50 chapter aja sih. Udah mau masuk konflik yang di prolog.

Masih ingat 'kan?

spam next biar lanjut!

AYO SCREENSHOT BAGIAN KESUKAAN KALIAN TERUS MASUKIN INSTASTORY JANGAN LUPA TAG AKUN @yohanacancer DAN @ceritayohana YA!

(MINGGU, 25 JULI 2021)

Tertanda,
Yohana Mendes ✨

HADES [TERBIT]Where stories live. Discover now