BAB | 17

20.6K 2.7K 226
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!🦋

****

Nasi goreng pesanan Abytha dan Aksadrian tiba tepat setelah gadis itu mengatakan memaafkan lelaki yang kini berstatus sebagai kekasihnya tersebut.

"Ini Mas nasi gorengnya dua," bapak penjual memberikan nasi goreng ke tangan masing-masing mereka, disusul dengan dua gelas air hangat pula.

Namun Aksadrian menghentikan pergerakan bapak penjual tersebut ketika ingin kembali menuju gerobak.

"Pak bentar, air minumnya satu aja." Ia memberikan gelas miliknya kearah si penjual yang terlihat mengernyitkan dahi, tetapi tak pelak menerimanya.

"Kak Dewa enggak minum?" Tanya Abytha begitu pak penjual nasi goreng berlalu.

"Minum." Aksadrian mengambil suapan pertama lalu diarahkannya menuju mulut Abytha, "makan cepat. Gue suap."

Abytha melongo. "Aku 'kan punya nasi goreng sendiri kak."

"Katanya nggak bisa makan kalau gak pakai meja. Yaudah gue suap aja," pungkas Aksadrian masih dengan menyodorkan sendok yang berisi nasi goreng tersebut.

"Tapi..." Abytha terperangah begitu melihat Aksadrian menarik kembali sendoknya dan langsung mengarahkan pada mulut lelaki itu sendiri.

"Lama." Gumam Aksadrian disela-sela makannya.

"Kak Dewa...." Suara Abytha terdengar tidak percaya.

Aksadrian berdecak, kembali mengarahkan satu suapan kepada gadisnya. "Buru, tangan gue pegel."

Abytha meraih cepat suapan tersebut kedalam mulutnya. Tak ingin Aksadrian menarik kembali suapannya dan Abytha berakhir tidak makan.

Gadis dengan rambut tercepol satu itu mengunyah pelan.

"Minum," titah Aksadrian cuek sambil menunjuk gelas yang dipegang gadis dihadapannya menggunakan dagu.

Abytha melirik gelas didalam genggamannya, "ini?"

Aksadrian mengangguk. "Lo dari sudut itu," ia menunjuk satu sisi menggunakan sendok, "gue dari sini. Nggak bakalan kena 'kan?"

Abytha menelan kunyahan, tak lama bibirnya tersenyum kecil. "Nih," dia mengarahkan gelas tersebut pada bibir Aksadrian yang langsung diterima dengan baik.

"Aaaaa..." Aksadrian memasukkan suapan kedua pada bibir Abytha disusul untuk dirinya sendiri.

"Makasih kak." Abytha menatap Aksadrian dalam.

Aksadrian tersenyum kecil. Tangannya yang semula memegang sendok terjulur menarik pipi gadis itu kencang hingga memerah sakit.

Aksadrian merasa dirinya akan gila.

****

"Lama banget. Ngapain dulu kalian? Ke hotel?" Aksara bersandar pada sofa sambil melipat tangan ketika Aksadrian dan Abytha kembali kerumah waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Abytha menggigit bibir bawahnya gusar, "Kak Dewa..." ia bercicit pelan sambil berusaha bersembunyi dibalik tubuh kekar Aksadrian.

"Rikla udah tidur?" Tanya Aksadrian kalem.

Aksara mengangguk, "dia bosen nungguin martabak telor nya."

"Ini simpan aja dulu. Besok pagi dipanasin kalau mau dimakan sama Rikla," ia meletakkan martabak telor tersebut keatas tangan Aksara yang menganga melihat kelakuan kembarannya.

Aksadrian menghela nafas, "kamu seharusnya udah tidur Dek."

Aksara menyenye. "Kimi sihirisnyi idih tidir dik," kembaran Aksadrian tersebut berdiri dari duduknya. "Aku gak bisa tidur sebelum kalian pulang."

Aksadrian memilih acuh, meraih tangan Abytha dan membawanya menuju kamar gadis itu yang terletak dibelakang rumah. "Bunda sama Ayah udah pulang?"

"Udah jam sembilan tadi."

Aksadrian hanya mengangguk dan terus melanjutkan langkah mengantar Abytha menuju kamar gadisnya.

"Kak Dewa bentar, Hoodie nya aku lepas dulu." Abytha menyentak genggaman Aksadrian, berusaha melepaskan benda berwarna putih tersebut dari tubuhnya.

"Buat lo aja." Aksadrian mencegah Abytha melepas penghangat tubuh tersebut.

"Tapi---"

"Ck, ayo."

Mereka kembali berjalan menuju belakang rumah.

Setelah tiba disana, Aksadrian memaksa Abytha untuk menatapnya. "Capek?"

Abytha merengut sambil mengiyakan. "Kakiku sakit banget, pegal."

"Manja." Aksadrian merapikan beberapa anak rambut Abytha.

"Enggak jadi sakit."

Aksadrian terkekeh kecil. "Sini peluk dulu,"

Abytha menggeleng. "Dosa."

"Lama." Aksadrian meraih Abytha kedalam pelukan, menguburkan gadis itu pada dada bidangnya.

Jemari Aksadrian mengusap-usap rambut Abytha. "Good night, By."

****
#PESANAUTHORUCUL

Ga boleh lebih, dosa😭🦋

spam next biar lanjut!

u can find me on Instagram : @yohanacancer

(RABU, 7 JULI 2021)

Tertanda,
Yohana Mendes ✨

HADES [TERBIT]Where stories live. Discover now