• Selesai •

3.8K 225 85
                                    

Tunggu ...

"INI BENERAN, HAF?!"

Sejujurnya, aku sendiri masih nggak nyangka, sih, kalau Ruang Diksi pada akhirnya harus kunyatakan 'selesai'. Tapi yah, keputusan ini memang udah bulat. Bahkan udah aku pikirkan dari jauh-jauh hari sebelumnya. Sejak akhir Desember 2018 lalu, malah.

Nggak tahu ya, waktu itu, aku kayak pengin menjadikan Ruang Diksi sebagai karyaku di tahun 2018, gitu. Kayak semacam salah satu hasil pencapaianku—khususnya di Wattpad—tahun itu. Tapi nyatanya, aku masih terlalu sayang untuk menutupnya wkwk.

Jadilah, aku baru benar-benar bisa merealisasikannya sekarang.

Sebenarnya, nggak ada alasan yang gimana-gimana juga, sih, dari selesainya Ruang Diksi ini. Aku cuma merasa ... jenuh, mungkin? Aku juga nggak begitu yakin.

Bahkan—entah cuma perasaanku atau bukan—aku merasa kalau diksi-diksiku belakangan ini semakin ... hambar(?) Entahlah, huhuhu.

Tapi yang jelas, aku pengin tulisanku lebih berkembang. Aku pengin tulisanku nggak stuck di satu genre aja—puisi, misalnya. Dan kalau boleh jujur, sih, aku pengin banget belajar nulis cerita fiksi.

Terlepas dari semua itu, tentunya aku mau mengucapkan terima kasih untuk seluruh pembaca tersayangku.

Terima kasih ya, atas apreasiasi yang luar biasa untuk work ini.

Terima kasih, karena berkat campur tangan kalian, Ruang Diksi pernah nongkrong cantik di top puisi.

Terima kasih, untuk seluruh dukungan suara dan komentar-komentar pembangkit semangat yang kalian berikan dengan senang hati.

Terima kasih juga, karena sudah membagikan Ruang Diksi ke orang-orang terkasih untuk ikut menikmati.

Pokoknya, terima kasih untuk seluruh energi positifnya sampai sejauh ini.

Terakhir, aku mau minta maaf kalau misalkan tulisan-tulisanku ada yang melukai perasaan kalian. Percayalah, aku sama sekali nggak pernah bermaksud untuk demikian.

Aku juga minta maaf, khususnya buat pembaca-pembacaku yang pernah request di kolom komentar maupun private message, tapi belum bisa aku penuhi sampai sekarang. Demi apa pun, aku udah berusaha cari inspirasi yang sesuai untuk memenuhi permintaan kalian. Tapi yah, apa mau dikata. Terlebih kalau mood-ku lagi terjun bebas semau dia, wkwk.

Ya gimana ya, menulis itu memang nggak bisa dipaksa, 'kan?

Btw, apa ada yang mau ditanyakan seputar Ruang Diksi? Kalau ada, silakan komen di sini, ya!

Nanti, Insya Allah bakal aku jawab di chapter selanjutnya. Hehehe.

Udah, ya. Salam sayang dari Tangerang 💜💜💜

—Hafni
Yang lagi pusing akhir-akhir ini.

Ruang Diksi [Completed]Where stories live. Discover now