#29

4.3K 289 7
                                    


Bel pintu itu terdengar begitu berisik memekakan telinga, meskipun jaraknya sangat jauh dari lantai dua rumah itu.
Ditambah karena sang pemilik rumah itu tak kunjung juga membukakan pintu, bel itu jadi terdengar seperti sebuah suara kaleng rombeng yang minta dihajar.

Desahan kecil tak sengaja keluar dari bibir manis seorang yeoja yang kini masih tidur dengan nyenyak diatas kasurnya.
Gendang telinganya yang begitu peka terhadap suara berisik itu langsung membuatnya membuka matanya yang masih terasa berat.

Dengan malas, yeoja itu bangun dan turun dari ranjang.
Kedua telapak tangannya mengusap kasar wajahnya.

Tak lama, yeoja itu sampai dilantai dasar dan melihat kelayar monitor yang terpajang ditembok.

"YA!! Buka pintunya!!"
Teriak seorang yeoja berponi yang memenuhi layar monitornya.

Yeoja itu membuang napas sebal dan memencet tombol buka.
Setelah itu, tanpa menunggu tamunya, yeoja itu pergi kedapur dan meminum seteguk air dari dalam kulkas.

Klik..

"Sowoooonnnn!" teriak tamunya yang sekarang sudah masuk kedalam rumahnya.

"Berisik!" bentak yeoja bernama Sowon itu.

"Kenapa lama sekali sih membuka pintunya??!!!" protes tamunya itu yang kini sudah duduk disofa ruang tamu sebelum pemiliknya menyuruhnya duduk.

"Ini masih pagi Choi Yuna! Lagian, kenapa kau sering sekali bertamu kerumah orang dipagi buta sih?" rutuk Sowon sedikit sebal.

"Pagi??" pekik Yuna dan melotot pada Sowon yang berjalan menghampirinya.

Jregg...

Sowon duduk disamping Yuna dengan malas dan menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa.

"Lihat jam Kim Sowon! Sekarang sudah hampir jam dua belas. Dan kau bilang masih pagi?" cerocos Yuna.

Sowon melirik jam dinding untuk memeriksa.
Benar. Jarum pendek jam didindingnya hampir menunjuk keangka duabelas, sedangkan jarum panjangnya berada diangka sepuluh.

Namun seolah tak peduli, Sowon malah menjatuhkan dirinya dibantal sofa.

"Heh?? Kenapa? Kau mau tidur lagi??" tanya Yuna pada Sowon yang setengah badannya sudah berada diatas sofa.

"Minggir. Aku mau tidur sebentar." usir Sowon sambil menaikkan kakinya yang panjang diatas pangkuan Yuna, membuat temannya itu mendelik.

"Ihhh..." cetus Yuna dan mengangkat kaki Sowon lalu berdiri.

Yuna duduk disofa yang lain dan memperhatikan Sowon yang terlihat sudah tidur.

"YA! Kau benar-benar tidur?" tanya Yuna penasaran.

"Kalau kau tidak ada urusan lebih kau pergi sekarang, aku mau istirahat." sahut Sowon.

"Ada apa? Kau sakit?" tanya Yuna.

Agak lama, Sowon menyahut.

"Aniya."

Yuna mengerutkan dahinya.

THE SECRET MARRIAGE  ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt