#10

5.5K 409 9
                                    

"Tidak. Beri tahu aku dimana kalian sekarang!"ucap Wonwoo dengan wajah serius.
.
.
.
.

Wonwoo mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju alamat yang sudah diberitahukan namja yang mengangkat panggilan teleponnya diponsel Sowon.

Sepanjang perjalanan Wonwoo hanya berpikir.

Kenapa yeoja itu harus minum jika ia tidak bisa minum? Dan lihatlah akibatnya sekarang. Ia harus menjemput yeoja itu.

"Aigoo, Jeon Wonwoo. Apa yang sedang kau lakukan sekarang?"tanyanya pada dirinya sendiri.

Tak lama, Wonwoo melihat sebuah tenda warung dipinggir jalan dan segera menepikan mobilnya tidak jauh dari tempat itu.

Ia melihat kearah warung kecil itu. Memeriksa keadaan. Tidak banyak orang yang ada disana, hanya beberapa remaja dan selebihnya orang-orang paruh baya.

Wonwoo meraih topi hitamnya dan memakainya, tak lupa, ia merogoh saku mantelnya dan mengeluarkan sebuah masker berwarna hitam dari sana. Setelah memakai masker, Wonwoo keluar dari mobil dan berjalan menuju warung itu.

Tanpa permisi atau menyapa, Wonwoo berdiri didekat meja dimana terdapat seorang namja yang sedang duduk sambil memandangi Sowon, dan tentunya Sowon yang sedang meletakkan kepalanya diatas meja ditambah seorang yeoja lainnya dengan posisi yang sama dengan Sowon berada.

Seorang namja yang bersama Sowon itu berdiri begitu menyadari ada seseorang berdiri didekat mereka. Dan sepertinya namja itu sedikit terkejut begitu melihat Wonwoo yang memakai masker dan topi yang hampir menutupi matanya.

Wonwoo menatapi Sowon yang tidak sadarkan diri itu hampir dengan menggelengkan kepalanya.

"Apa kau yang menelepon tadi?"tanya namja itu.

Wonwoo menoleh pada namja itu. Ia memperhatikan namja itu dan berpikir kalau namja itulah yang mengangkat panggilan teleponnya.

"Benar!"jawab Wonwoo dengan nada datar dan memasang wajah tanpa ekspresi, kalau saja namja itu bisa melihatnya.

"Aku berpikir untuk mengantarkan Sowon pulang, tapi karena tidak tau alamatnya aku jadi tidak tau harus mengantarnya kemana, syukurlah kau menelepon disaat yang tepat!."Namja itu menjelaskan situasinya.

"Kupikir, kau tidak perlu mengantarnya pulang!"ucap Wonwoo.

"Ne?"sahut namja itu.

Namun Wonwoo tidak menjawab. Ia menghampiri Sowon dan meraih tubuh yeoja itu tanpa ragu. Dalam sekejap, yeoja itu sudah berada digendongannya.

Wonwoo melihat namja yang sejak tadi memperhatikannya dengan tatapan aneh itu.

"Bisa ambilkan tasnya?"tanya Wonwoo dengan nada cuek.

Namja itu tersadar dan meraih tas tangan milik Sowon. Lalu, ia memberikan tas itu pada Wonwoo.

Dengan sigap, Wonwoo meraih tas itu.

Saat ia akan pergi, namja itu menghentikannya.

"Tunggu!"panggil namja itu.

Wonwoo kembali melihat namja itu.

"Ada apa?"

"Boleh aku tau siapa kau?"tanya namja itu masih dengan tatapan ketidak percayaannya pada Wonwoo.

Wonwoo ingat bagaimana penampilannya saat ini. Ya, tentu saja namja itu sedikit khawatir jika menyerahkan Sowon pada seseorang yang penampilannya mirip dengan seorang penculik. Tapi tetap saja, Wonwoo adalah Wonwoo. Dan ia bukan apa yang namja itu pikirkan.

THE SECRET MARRIAGE  ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt