35. A Little Confession

294K 41.8K 20.2K
                                    

"Udah ngumpulin?" Naya berbalik dan melihat Doyoung yang berada di belakangnya.

"Udah, lo baru mau ngumpulin?" tanya Naya balik sambil menyerahkan pulpen yang ia pegang ke Doyoung.

"Buat apa?" tanya Doyoung.

"Lo kumpulin tugasnya disitu." tunjuk Naya ke satu sudut meja. "Abis itu tanda tangan absen. Itu pulpen fungsinya buat tanda tangan."

Doyoung mengangguk kemudian meletakan tugasnya diatas tumpukan kertas lain dan mengisi absen.


"Lo bisa ngerjainnya?" tanya Doyoung ke Naya sambil mereka berjalan keluar dari ruang dosen.

"Bisa dong tadi diajarin Kun."

"Diajarin apa nyontek?" Doyoung menyenggol lengan Naya, membuat Naya mendelik ke arahnya.

"Suudzon aja lu bawaannya kalo sama gue." Doyoung hanya menanggapi jawaban Naya dengan terkekeh pelan.


"Temenin gue makan Nay." ujar Doyoung terkesan lebih seperti perintah daripada penawaran.

"Ngga mau, makan apaan jam segini." jawab Naya sambil melirik jam tangannya, pukul tiga sore.

"Late lunch lah. Lo juga pasti belum makan kan?"

"Ngga usah sotoy."

"Daritadi kan lo ngerjain tugas. Ngga mungkin lo kelar cuma sejam dua jam terus sempet makan." ujarnya sambil mencibir.

"Do I look that stupid?" tanya Naya.

"Yes." jawaban Doyoung membuat Naya dengan reflek mendorong tubuh Doyoung, namun lagi-lagi Doyoung hanya tertawa.








"Wedeeeh sampe dibawa kesini nih sang pujaan hati."

"Beda sih ya namanya orang kasmaran."

"Ooohh jadi ini perempuan yang berhasil meluluh lantakkan hati pangeran kampus?"


Terdengar suara orang sahut menyahut yang dipenuhi tawa juga ledekan dari arah taman kampus, mendengar suara itu, Naya dan Doyoung otomatis menoleh ke arah sumber suara.

Naya sempat diam beberapa saat di tempatnya ketika melihat sesuatu yang sangat ingin ia hindari.



Jaehyun dan kekasih.


Namun belum sempat Naya menghindar, Jaehyun dan pacarnya sudah berjalan ke arah mereka berdua. Naya ngga mungkin berbalik badan karena ia tau jelas bahwa Doyoung bisa saja menarik kerah kemejanya jika ia melakukan hal tersebut.





"Wettts my love." gurau Doyoung ketika Jaehyun dan pacarnya berjarak dekat dengan mereka.

"Weey." sapa Jaehyun sambil tertawa. "Kenalin kenalin, cewe gue. Hehe." katanya, mengenalkan sang pacar dengan senyum yang tersungging lebar dan telinga yang berubah menjadi warna merah.

"Halo, Tania." jawab perempuan itu sambil menjabat tangan Doyoung dan Naya bergantian.

"Halo, Doyoung." sapa Doyoung dengan sangat ramah.

"Naya." ujar Naya singkat, memperkenalkan namanya.


"Ini kahim sama wakahim aku." Jaehyun memperjelas perkenalan.

"Oh iyaa." responnya. Naya memperhatikan perempuan itu. Matanya bulat dan berpancar dengan indah, rambut bergelombangnya terurai dengan rapih, senyumnya sangat cantik, dia terlihat anggun dan cocok untuk berdampingan dengan Jaehyun.

Naya mengurai senyum, mencoba terlihat sebaik mungkin.


"Tania ngga ada kelas?" tanya Doyoung, memecah kecanggungan.

HIMPUNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang