30. Ranca Upas-Day

283K 43K 5.7K
                                    

"Lo maju dong sini kasih makan rusa!" Teriak Doyoung pada Naya yang sedaritadi menyembunyikan tubuhnya di belakang tubuh tinggi Doyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Lo maju dong sini kasih makan rusa!" Teriak Doyoung pada Naya yang sedaritadi menyembunyikan tubuhnya di belakang tubuh tinggi Doyoung.

"Ngga mau Doy gue takut binatang, lo aja sana." Naya mendorong tubuh Doyoung, membuat Doyoung sedikit terhuyung namun ia berhasil kembali mendapatkan keseimbangannya sebelum terjatuh.


"Gue juga takut binatang Nay." Jawab Doyoung dengan suaranya yang terdengar cemas, sementara tangannya masih berusaha untuk memberikan satu wortel ke mulut rusa.

"Ya terus ngapain lo ngajak gue ke penangkaran rusa??" Tanya Naya kini sambil memukul punggung Doyoung dengan kesal.

Yang Naya lemparkan sama sekali bukan pukulan gemas, melainkan pukulan yang memang keras dan menunjukan bahwa dirinya merasa kesal sekaligus takut.

"Gue kira lo ngga takut binatang." respon Doyoung lagi setelah berhasil memberi makan rusa dan buru-buru menarik Naya ke pinggir lapangan—menjauh dari jangkauan rusa.


"Kalaupun gue ngga takut, kenapa lo tetep ngajak gue kesini? Kan lo juga takut binatang?" Hardik Naya lagi.

"Gue kira lo berani, makanya gue pede aja ngajak lo kesini. Abis lo daritadi ditanya mau kemana jawabnya terserah terserah melulu."


Naya diam, mencoba berpikir apalagi yang harus ia sampaikan untuk memenangkan argumen. Memang keputusan ini bukan sepenuhnya salah Doyoung, namun ngga bisa dikatakan sebagai salah Naya juga.

Tadi pagi setelah pamit untuk pergi, mereka berdua sempat mengelilingi komplek Naya selama tiga kali hanya untuk menentukan kemana mereka akan pergi.


"Gue kira tuh lo ngajak cabut udah tau tujuannya mau kemana?!" Respon Naya atas pertanyaan Doyoung tentang kemana mereka harus pergi.

"Yang orang Bandung kan elo, harusnya elo lah yang bisa ngasih rekomendasi mau kemana."

"Lo sebagai laki-laki harus bisa mengambil keputusan dong. Masa mau main kemana aja bingung? Gimana kalo lo disuruh ngambil keputusan yang lebih berat?"

"Elo juga jangan terserah-terserah mulu kaya cewe kebanyakan dong Nay. Lo maunya kemana ya harusnya lo ngomong."


Tiga putaran di dalam komplek itu mereka habiskan dengan pertengkaran tentang tujuan. Baru tujuan main aja udah ribut, gimana kalau mereka disuruh menentukan tujuan yang lain?

Akhirnya Doyoung menyerah dan membuka Safari di ponselnya. Wisata Kota Bandung, ketiknya. Dengan berbekal sebuah artikel dari Google, maka Doyoung langsung memutuskan untuk mengajak Naya ke Ranca Upas. Namun dengan satu syarat, Naya ngga boleh protes dengan keputusan Doyoung.


"Tadi lo bilang iya iya aja, terus sampe sini baru protes. Ingkar janji lo." Seru Doyoung lagi.

"Ingkar janji apaan sih?" Naya masih ngga mau kalah.

HIMPUNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang