2. Night Passes

464K 59.3K 29.4K
                                    

"Nay, nanti malem gue ke kostan lo."

Naya sontak berbalik badan mendengar suara di belakang telinganya.

Ada Doyoung berdiri disana masih dengan ekspresi setengah malas dan setengah ngantuknya. Karna jarak mereka yang berdekatan, Naya harus menengadahkan kepalanya untuk melihat Doyoung.

"Ngapain?" tanya Naya.

"Bikin grand desain, buat kampanye nanti." jawab Doyoung seraya mendorong punggung Naya menuju tempat yang lebih luas untuk berbicara.

"Oh my God... Beneran udah mulai nih kita?"

"Iya."

"So... is that means that I'll spend so many nights with you?" tanya Naya sambil memiringkan kepalanya.

"Iya," jawab Doyoung singkat sambil memegang kepala Naya, meluruskannya kembali.

"Hhhhh," Naya menghembuskan nafas dengan gusar.

"Kayanya gue harus mulai restock kesabaran gue setiap harinya," tambahnya lagi.

"Harusnya gue yang ngomong gitu," timpal Doyoung.

-



LINE

Doyoung
Gue depan kostan

Naya
Masuk aja

Doyoung
Keluar

Naya
Ok.



"Masuk doy," ujar Naya dari daun pintu, sementara Doyoung masih duduk di motornya-di luar pagar.

"Bukain pagernya." Jawab Doyoung singkat membuat Naya langsung berjalan dan membuka pagar.

"Padahal gue bisa aja nyuruh lo buka pager sendiri, kenapa gue malah nurut ya?" Tanya Naya sambil menutup kembali pagar.

"Emang harus gitu kalo jadi wakil. Harus nurut sama ketua." Jawabnya sambil meletakan helm di kaca spion motornya.

"Helmnya bawa masuk aja, takut diambil orang."



"Mau ngobrol di ruang tamu apa di kamar?" Tanya Naya sambil berjalan memasuki pintu kostan.

"Ruang tamu aja." Jawab Doyoung cepat.

"Kamar aja lah, ngga enak di ruang tamu banyak orang lewat." ujar Naya sambil terus berjalan menuju kamarnya.

Doyoung memegang hoodie yang dikenakan Naya dan menariknya sampai ia terduduk di sofa ruang tamu.
"Jadi perempuan tuh jangan gampang ngajak laki-laki masuk kamar." Kata Doyoung sambil mulai membuka tasnya, mulai mengeluarkan buku catatan dan laptop.

"Lah? Kan kita jelas mau kerja bukan mau aneh-aneh?? Otak lo nih ga beres." Seru Naya sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Ngga ada yang tau apa yang bakal terjadi kalo laki-laki sama perempuan cuma berdua di satu kamar." Jawab Doyoung lagi sambil menyalakan laptopnya.

"Otak lo bener-bener dah."

"Jangan sampe lo ngajak laki-laki ke kamar, mau apapun tujuan dia. Mau sekedar pinjem bukupun lo suruh tunggu di ruang tamu, jangan lo ajak ke kamar." Ujar Doyoung lagi panjang lebar, sementara Naya hanya bisa mengiyakan ucapannya.

HIMPUNANDonde viven las historias. Descúbrelo ahora