Mereka makin berpikiran bahwa Taehyung adalah Murid baru yang tampan, tapi aneh.

"Hei~ kenapa dia merubah penampilanya kembali?"
"Entahlah, kupikir Sana benar, dia aneh dan juga Idiot."

Segala cibiran tentangnya bisa sampai ketelinganya, meski itu hanya sebatas bisikan.

Ia bisa saja membalas omongan mereka, tapi ia sadar, bahwa.

'Hanya orang yang memiliki pemikiran sempit, yang mampu berbicara tanpa berpikir panjang'

Trap trap trap~

Seorang guru masuk ke kelas, dan tentu saja semua siswa sudah duduk di bangku mereka masing masing.

"Annyeonghaseyo~"

"Annyeonghaseyo Kim Sonsaengnim"

"Sebelum pelajaran kita mulai,seperti biasa aku akan mengabsen terlebih dahulu," ucapnya dan tentu saja di perhatikan oleh semuanya.

Taehyung POV

"Sebelum pelajaran kita mulai, seperti biasa aku akan mengabsen terlebih dahulu,"

"Yak.. Haksaeng!! Kau membawanya kan?" Ucapnya lantang sambil menunjuk kearahku.

"Ne~ sonsaengnim"

"Bawa kemari"

Aku yang sedari tadi gugup karna diperhatikan banyak orang, jadi makin gugup sekarang. Aku mengambil absen Jin hyung dari tasku, dan membawanya ke depan kelas, dan meberikanya kepada Jin hyung.

"I.. Ige Kim sonsaengnim," ucapku sambil menyodorkan buku absen padanya.

"Gomawoyo Haksaeng," ucapnya.

"Ne~ Cheonmanaeyo!! S~saem"

"Yakk... Kenapa kau kaku begitu?"

Tanyanya sambil mengacak rambutku yang baru saja ku rapikan, lalu mencubit pipiku hingga memerah.

Dan karena perlakuanya itu aku tanpa sadar mengucapkan kata terlarang bagi murid kepada guru.

"YAK... hentikan hyung"

Dia berhenti mengacak rambutku, sambil menatapku tajam, begitu juga dengan yang lainya.

'Omo, apa yang baru saja kulakukan'

"Jeo~ Jeosong hapnida Kim sonsaengnim,"

"Yak.. Haksaeng kembali ketempatmu," bentaknya.

Tentu saja aku hanya menurutinya, dan kembali ke tempat dudukku.

"Sstt Kim Taehyung apa kau sudah gila?" Bisik Kim Hanbin, teman sebangkuku.

"Aku benar benar tidak sadar tadi, itu refleks."

"Kau baru saja membangunkan singa yang tertidur dalam dirinya, kau tau!!"

Aku hanya tersenyum kecil, padanya dan tidak menmperdulikan ucapanya lagi. Karena aku tau, Jin Hyung bukan orang sekejam itu, ia hanya mencoba untuk menjadi guru yang tegas, agar tidak di remehkan.

〰〰〰

Author POV

Malam ini Sana dan Jihyo keluar dan seperti biasa mereka minum beberapa botol soju. Sudah hapir seminggu Sana tidak keluar dan minum- minum, karena Jeongyeon selalu memarahinya. Karsna Sana dan Jeongyeon sudah saling menyangi dan saling anggap sebagai saudari kandung.

Sudah beberapa jam mereka mengobrol dengan beberapa jajanan dan beberapa bolol soju kosong di atas meja mereka.

Sana dan Jihyo sudah mabuk, tapi yang paling parah adalah Jihyo, karna ia menghabiskan 5 botol al hasil ia mabuk berat sekarang. Sedangkan Sana? Ia hanya mabuk ringan karna hanya meminum 2 botol.

Sudah hampir tengah malam, dan mereka masih di sana, pedagang pinggir jalan yang mereka singgahi juga sudah hampir tutup, hanya tinggal menunggu mereka berdua pergi dari tendanya.

"Aish... Yakk Jihyo yak!!" Bentak Sana, karna ia masih memiliki kesadaran untuk tidak meninggalkan temanya.

"Ireona..." Bentaknya sambil menggoyang-goyangkan tubuh Jihyo.

Plak plak plak

"Yak.. Palli ireona!!" Sambil menepuk nepuk pipi chubby Jihyo itu. Tapi sama sekali tidak ada respon darinya. Pertanya bahwa ia benar-benar sudah kehilangan kesadarannya.

"Aish, anak ini... "

Ia sudah tidak tahu harus bagai mana, menelfon seseorang?

'Jihyo tinggal sendiri di Seoul!!'

Memanggil ambulance?

'Yang benar saja ia hanya mabuk'

Ia hanya bisa duduk dan memikirkan apa yang harus ia lakukan sekarang?

Meninggalkannya disini sendiri?

'Aku bukan teman yang sebrengsek itu'

"Hei ada masalah?"

Sana tersadar dari lamunannya dan melihat siapa yang baru berbicara denganya.

〰〰〰〰〰〰💜〰〰〰〰〰

To Be Continue

-Revisi, 25 Maret 2019

【COMPLETE】 You Are My Fate-TaeSanaWhere stories live. Discover now