"Zaa..." panggil Bellvania seraya bangun

"Aku di bawah, Bell" teriak Arza dari lantai bawah

Bellvania memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum menemui Arza di bawah.

"Aku ikut jemput mami, ya" ucap Bellvania saat ia dan Arza sedang menikmati sarapan mereka

"Habis sarapan kita langsung ke bandara"

Bellvania mengangguk dengan semangat. Tidak sabar untuk bertemu dengan maminya.

"Bell, jadwal keberangkatanku sudah ada"

Senyum Bellvania seketika memudar.

"Kapan?"

"Aku harus pergi besok pagi"

"Nggak lamakan, Za"

Arza tersenyum lembut, "Aku janji kali ini nggak akan lebih dari satu minggu"

"Janji, ya"

"Janji. Malam ini aku mau ngajak kamu dan mami dinner"

"Benarkah? Kita bawa mami ke restoran kesukaanku ya, Za"

Arza hanya menangguk dan terus tersenyum melihat Bellvania yang sangat bahagia. Ya, ia dengan mudah ikut merasa bahagia hanya dengan melihat Bellvania yang bahagia.

•••

Sarah memasuki rumah Arza dan Bellvania. Ia menatap kesekeliling rumah yang mewah itu. Ada rasa khawatir dalam dirinya bahwa Bellvania sering kesepian di rumah yang besar ini, namun melihat Bellvania yang selalu tersenyum bahagia sejak menjemputnya di bandara membuatnya sedikit lega. Arza pasti bisa membuat Bellvania bahagia.

"Bagaimana pernikahan kalian, baik-baik saja?" Tanya Sarah begitu ia duduk di salah satu sofa dekat Bellvania dan Arza

"Baik kok, mih"

Sarah mengangguk pelan, "Vania nggak ngerepotinkan, Za?"

"Nggak kok, mih. Malah kadang aku yang suka nakal dan buat Bellvania sedih"

"Bohong, mih" timpal Bellvania, "Arza selalu jaga aku karena aku sering nakal"

Sarah hanya tersenyum melihat tingkah keduanya yang terlihat sangat bahagia.

"Mami, malam ini kita dinner bareng, ya" ajak Bellvania

Sarah terdiam sesaat, "Mami masih lelah, Vania. Kamu saja sama Arza, ya"

"Tapi, mih, besok Arza harus berangkat ke Seoul loh"

"Mami akan ikut dinner lagi pas Arza sudah balik dari Seoul aja, ya"

"Iya, deh. Sekarang mami istirahat dulu, ya. Kami mau siap-siap dulu"

Bellvania dan Arza bangkit dan pergi menuju kamar mereka. Sarah hanya bisa tersenyum geli melihat keduanya selalu bergenggaman tangan setiap saat. Seakan-akan takut terpisah sedikitpun.

"Apakah membiarkanmu bersama Arza adalah pilihan terbaik, Vania?" gumam Sarah pelan.

•••

Bellvania dan Arza menikmati makan malam mereka seraya menikmati suasana restauran yang begitu romantis.

Bellvania menatap keluar jendela. Melihat kota Paris yang semakin padat mengingat pergantian tahun yang semakin dekat.

"Bell, sebentar lagi tahun baru. Jadi apa yang paling berkesan bagimu selama tahun ini?" Tanya Arza memacahkan lamunan Bellvania

"Menikah denganmu dan berbaikan dengan mami. Kalau kamu, Za?"

"Menikah denganmu"

"Lalu harapanmu di tahun depan?"

"Terus bersamamu"

"Apaan sih, kok singkat banget" ucap Bellvania yang mulai salah tingkah

"Harapanku untuk terus bersamamu itu bukan hanya untuk tahun depan, bahkan untuk seratus tahun atau seribu tahun kedepan"

Bellvania mempererat genggaman tangannya, "I love you"

"I love you too, Bell"

Bellvania dan Arza berjalan menuju parkiran mobil mereka telah puas menikmati makan malam bersama. Senyum bahagia terus menghiasi wajah keduanya.

"Oppa..."

Panggilan seorang wanita menghentikan langkah Bellvania dan Arza.

"So Eun" gumam Arza pelan, "Kamu di Paris?"

"Ya, aku dengar kabar kalau kamu sudah menikah. Dan aku tidak percaya, jadi aku memutuskan untuk menemuimu secara langsung"

"Aku memang telah menikah"

Tatapan So Eun tertuju pada Bellvania dan genggaman Arza pada tangan Bellvania.

"Oh, benarkah? Perkenalkan saya So Eun, mantan kekasih oppa"

Bellvania berusaha tersenyum, "Saya Bellvania"

Bellvania menatap So Eun secara keseluruhan. Sangat modis. Walau So Eun memiliki tubuh yang mungil namun memiliki penampilan yang baik sehingga terlihat begitu berkelas.

So Eun menatap Bellvania dari ujung kaki hingga ujung kepala, lalu wanita itu tersenyum meremehkannya membuat Bellvania merasa tidak nyaman.

"Oppa bisa bicara sebentar?"

Arza menangguk pelan, "Bell, kamu tunggu aku di mobil, ya" ucap Arza lalu memberikan kunci mobil pada Bellvania

Jujur Bellvania berharap Arza akan menolak, atau tetap membiarkannya berada di samping Arza. Ikut mendengar apa yang ingin So Eun katakan pada Arza. Tapi Arza memilih untuk menyuruh Bellvania pergi, itu membuat Bellvania sedih.

"Kamu putuskan aku demi wanita itu?" Tanya So Eun to the point

"Kamu hanya mau membicarakan hal ini? Itu tidak perlu, kita sudah lama putus"

"Aku pikir kamu akan mengajakku kembali, tapi kamu malah menikah di belakangku"

"So Eun-na, dulu kamulah yang ingin putus dariku karena karirmu yang sedang naik. Aku mencoba meyakinkanmu, dan kamu tetap menolak untuk kembali. Maka sekarang kamu tidak berhak untuk memintaku untuk kembali padamu. Bellvania sudah menungguku, aku harus pergi" ucap Arza lalu pergi meninggalkan So Eun yang masih mematung

"Tinggalkan wanita itu, atau aku akan mengatakan siapa kamu sebenarnya, Oppa..."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MARRY YOU? [END]Where stories live. Discover now