The Incident.

51 4 1
                                    

Setelah membaca pesan dari adiknya, Zach pun bergegas ke rumah Irina untuk mencari tahu.

15 minutes later...

Ding! Dong
Bel rumah Irina berbunyi, terdengar dari basement.

" Iya! Bentar! " Irina pun bergegas untuk mengganti bajunya dan memacak dirinya secantik mungkin, karena dia tahu bahwa yang berada di depan pintu rumahnya adalah Zach.

Irina pun membukakan pintunya.

" Oh Kak Zach! Hai! "
Sapa Irina dengan wajah polos.

" Ehm hai Irina.. Kenapa lo suruh gue ke sini? "

" Gue lagi pingin mau ngomong sesuatu sama lo, kak. "

" Ngomong apaan? "

" Ada deh, masuk aja dulu. "

Mereka pun duduk di sebuah sofa di ruang tamu sambil meminum teh hangat.

" Hmm.. maaf ya kak, gue gak kasih tau ke kakak lewat chat, gue malu.. makanya gue chatnya ke Gwen. "

" Lah ngapain malu? Terus.. lo tau adek gue di mana? "

" Gapapa, malu-malu aja, nah soal soal adeknya kakak, gue gatau. "

" Lah bukannya lo yang lagi sama dia pas dia keluar dari rumah? "

" Ya bener kak, tapi dia udah gak sama gue lagi, dia pergi. " jawab Irina bohong.

" Beneran? "

" Iya "

" Haduh.. di mana ya dia? Gue jadi khawatir sama adek gue.. "

" Mungkin nanti dia bakal ketemu lo lagi kak... ya moga aja cepet ketemu.. "

" Iya... Yaudah.. jadi lo mau ngomong apa sama gue, Rin? "

" A-anu... g-gue.. s-suka sama lo kak.. "

" Hah?? Kenapa gue? " respons Zach terkejut.

" Karena lo ngisi kekosongan hati gue sejak pertama kita ketemu kak. Sebelum gue ketemu lo, hati gue kosong banget, hampa banget kak.. selama ini gue fake smile ke orang lain, tapi gak ke lo kak. Gue bahagia pas gue lagi sama lo, lo juga baik banget ke gue.. Gue suka banget sama lo kak..
Lo..mau gak.. jadi.. pacar gue kak? " tanya Irina penuh harap.

" Ah..gue rasa.. gue belom siap buat pacaran, Rin. Maaf ya Irina, gue gak bisa nerima perasaan lo, tapi makasih ya udah suka sama gue na. Gue ngehargai itu kok, mungkin beberapa tahun lagi baru gue niat pacaran. " jawab Zach dengan jujur dan berat hati.

" Hah... Gak bisa ya kak.. coba dulu aja..? "

" Gak bisa na...gue gak bisa kayak gitu seenaknya, mainin perasaan orang. Sorry ya.... "

" Please kak... " pinta Irina yang masih berharap.

" Sorry Irina, tapi jawaban gue masih sama kayak tadi. Gue belom siap, Rin. " Zach menolaknya dengan sopan.

Tiba-tiba emosi Irina meluap dan lepas kendali, ia menjadi sangat brutal.

" J-jadi, kita gak j-jadian nih kak? "

" Iya.. Maaf.. "

Huftt..!
Hufffftt...!
Hufffffftttttt....!!!
Napas berat Irina pun mulai semakin bersuara.

" KENAPA!!? AHH!! USAHA GUE SELAMA INI SIA-SIA AJA!!! " Irina merobek beberapa hiasan di pakaiannya dan membanting barang-barang di sekitarnya. Itu membuat Zach sangat terkejut dan ketakutan.

" IRINA! KENAPA LO?? LO BAIK-BAIK AJA!!? " tanya Zach dengan panik.

" BAIK-BAIK SAJA??!! OF COURSE NOT!! I CAN'T BE HAPPY WITHOUT YOU!! " Irina yang tak terkendalikan pun mengambil pisau di kantungnya.

" HEII!! LO NGAPAIN, RIN??! PUT THAT THING AWAY!!! " Zach menjadi sangat panik begitu Irina membawa pisau lancip di tangannya.

BUFF!
Irina menusukkan pisau lancipnya itu ke perut Zach.

" AHH!! IRINA!! WHY?!! APA SALAH GUE!!? "
jerit Zach kesakitan.

" I DON'T CARE NOW!! AHHHH!!! " Irina semakin menusuk pisaunya ke dalam Zach.
" AHHHHHH!! STOPP!!! "
Zach yang tertusuk pisau pun tidak dapat bergerak.
Irina pergi berlari ke gudangnya untuk mengambil gergaji.
Ia pun kembali dan ia langsung memutilasi semua bagian tubuh Zach secara brutal dan Zach pun sudah tak bernyawa lagi.

Darah berceceran di mana-mana dan begitu juga bagian-bagian tubuh Zach yang telah terpisah dari tubuhnya.
Sesekali, Irina dengan senangnya menjilat darah Zach yang berceceran itu.

" Ha-haha..! Sekarang gini.. gue bisa selamanya milikin lo!! " seru Irina dengan gilanya.

Irina kini tak mengerti apa yang ia rasakan.
Senang atau sedih. Tidak tahu.

Irina memegang sebuah kepala seseorang yang terpisah dari tubuhnya. Kepala Zach.

Ia menangis dan ia juga tertawa.
Ia sangat kebingungan.

Gue gak punya siapa-siapa lagi,
selain lo.

FINALLY YOU'RE MINE!! HAHAHAHA!!

Irina mengucapkannya berkali-kali.
Sesekali, ia juga mencium bibir Zach yang sudah tidak bernyawa itu dengan gilanya.

AAHHHHH!!

To be continued...

๑❃๑❃๑❃๑❃๑❃๑❃๑❃๑❃๑❃๑❃๑
Updated : Thursday [24/10/2019] 18.30 WITA

From author :
Jangan lupa buat
VOTE, COMMENT & SHARE ya! :)

Gimana nih dengan part yang ini? Udah serem belom? Udah sadis belom?? Hahaha...

Dibaca terus ya ceritanya!

Thanks for ur attention~!

Instagram :
@missherls
Like & Follow ya !

Sumber foto : Google

-Chica 🖤🥀
Have a great day ! :)
••\\—//GBU\\—//••

My Psychotic CrushWhere stories live. Discover now