PERINGATAN💥

79 10 3
                                    

Happy Reading 🎊🎉
Typo bertebaran

Naura berjalan dengan santai menuju toilet, saat ini sedang jam nya istirahat. Sebenarnya tadi ia sudah menuju kanti bersama dua sahabatnya namun karena panggilan mendesak ia jadi harus belok terlebih dalulu ke toilet dan menyuruh kedua teman nya deluan.

Setelah selesai dengan kegiatan nya, Naura beralih ke wastafel, ia membasuh wajah nya dengan air mengalir. Setelah selesai ia  beranjak ingin keluar, namun saat ia membuka pintu toilet itu.

"Kok gak bisa di buka sih?!" Gumam nya heran.

Ia masi berusaha membuka pintu itu, namun hasil nya nihil. Sepertinya pintu itu terkunci. Naura menghela nafas pelan, tidak mungkin pintu itu rusak sebab mang amir penjaga sekolah selalu memeriksa pintu seluruh ruangan saat pulang sekolah.

Naura merasa ada yang tidak beres, namun gadis itu tidak mau panik, ia berusaha untuk tetap tenang.mencoba menggedor pintu itu siapa tau ada yang dengar. Namun sepertinya tidak mungkin ada yang mendengar sebab semua pasti sedang sibuk di kantin dan lagi pun toilet itu berada di ujung lorong yang jarang di lewati.

Tak berselang lama dari balik salah satu bilik, keluar tiga orang cewek dengan wajah yang terlihat kesal. Ketiga nya menatap Naura dengan tatapan membunuh.

Naura menatap ketiga nya secara bergantian, Naura tau mereka adalah apa tujuan mereka.

"Kenapa gak bisa keluar?" Tanya salah satu dari mereka.

"Naura Patricia Vlamidir! lo ada hubungan apa sama Ganasta?!" Sentak salah satu dari mereka dengan keras.

Namun Naura tidak tersentak sama sekali, ia malah mengernyit bingung dengan ucapan cewek itu.

"Gue? Sama Ganasta?" Tanya Naura memperjelas.

"Gausah belagak begok lo, lo denger ya! Ganasta itu punya gue, jadi lo gausah kegatelan ngedeketin dia! " Pekik cewek itu lagi yang semakin geram.

Naura tidak menanggapi cewek itu, sebab Naura tau dengan siapa ia tengah berhadapan. Darisia Angela tantika bersama kedua teman nya Putri dan Lency, mereka adalah kakak kelas Naura yang saat ini sudah kelas dua belas, mereka memang menjabat sebagai kakak kelas namun sifat mereka sangat tidak bisa di contoh oleh adik-adik kelas.

"Gue gak ada apa-apa sama Ganasta jadi lo gausah khawatir!" Tutur Naura masi dengan santai.

Gadis itu memang selalu santai dalam menghadapi masalah, bahkan ia sama sekali tidak menunjukan raut wajah takut. Hal itu semakin membuat Angela kesal.

"Lo tuh jadi adek kelas belagu banget ya!" Kesal Angela dengan jari telunjuk yang mengarah menunjuk Naura.

"Lo denger ya! Ini peringatan pertama buat lo! Jangan pernah deket-deket sama Ganasta, kalo sampe gue liat lo deket-deket sama Ganasta habis lo sama gue!" Ancam Angela dengan memburu.

Naura tidak menggubris ancaman Angela sama sekali, ia bahkan tidak takut dengan ancaman itu sebab ia sama sekali tidak pernah dengan sengaja dekat dekat dengan Ganasta.

"Udah yuk guys, jangan lama lama dekat dia nanti kita kenak kuman!" Sarkas Angela lalu berlalu dari hadapan Naura bersama kedua dayang nya.

Naura menggela nafas pelan, bukan karna melepas lega tapi ia melepas penat. Sangat heran dengan tingkah kakak kelas nya yang satu itu.

"Kelainan jiwa kali ya!" Gumam nya sambil terkekeh.

💥💥💥

Habis sudah jam istirahat, namun Naura sama sekali belum memakan apapun. Kalau bukan karena kakak kelas nya yang gila itu mungkin saat ini Naura sudah puas memakan bakso asoy mang Jiat.

Naura masuk ke kelas nya dengan langkah malas, ia sangat lapar saat ini tapi apa lah daya diri nya yang tak berani membolos hanya demi makan di kantin.

"Neng Naura ngapa muka nya lesu amat?" Tanya Dewa teman sekelas Naura dengan nada menggoda.

Naura memutar bola mata jengah, ia memang sudah biasa mendapat godaan demi godaan dari teman teman sekelas nya, tapi saat ini ia sedang lapar dan jika ia sedang lapar emosi nya bisa memuncak kapan saja.

"Gue lagi badmood ya Wa, jadi lo gausah ganggu gue dulu! " Ujar Naura dengan sinis sekaligus dengan tatapan tajam.

Dewa yang mendengar itu pun menciut, bagaimana tidak baru kali ini ia melihat wajah Naura sesinis itu. Cowok itu menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal lalu mempersilahkan Naura masuk ke kelas.

"Naura!!!" Pekik Selin dan Cindy berbarengan.

"Lo berdua bisa gak sih gausah teriak teriak!" Ketus Naura kesal.

"Ya maap, lo dari mana sih kok tadi gak nyusulin kita?" Tanya Selin penasaran.

Naura menghela nafas pelan, mengingat kejadian beberapa menit yang lalu membuat nya jengah.

"Tau lo Ra, si Ganasta nyariin lo tau!" Ujar Cindy dengan semangat.

Naura menghela nafas kembali, ingin rasa nya ia menghajar Ganasta yang saat ini terus saja mendekati nya, bukan tidak suka tapi Naura tau bagaimana hidup nya jika dekat dengan cowok itu. Entah lah Naura sendiri bingung mengapa Ganasta mendekati nya, padahal mereka hanya mengenal sebatas kenal tidak lebih.

"Ra! Kok lo malah bengong sih?!" Ujar Selin membuat Naura tersentak.

Naura berfikir sekejap apa sebaiknya ia memberi tau kedua sahabat nya ini tentang kejadian tadi.

"Jadi tadi tuh gue... "

Naura menceritakan semua nya, bahkan sampai ancaman yang di lontar kan Angela si kakak kelas nya pun Naura beri tau. Mendengar ungkapan Naura membuat kedua sahabat nya itu syok, tidak percaya akan yang terjadi.

"Gilak ya si Angela, ngaku ngaku pacar Ganasta!" Kesal Selin.

"Iya bener lu Lin, cewe begitu mana mau si Ganasta!" Timpal Cindy dengan sinis.

"Yaudah lah gue juga gak perduli sama anceman dia, lagi pula gue kan gak pernah ngedeketin Ganasta" Ujar Naura dengan santai.

Percakapan mereka terhenti karena guru mata pelajaran sudah masuk kedalam kelas, dan mereka pun harus fokus pada pelajaran.


Huuuu gengs part ini kurang seru sih menurut aku di part selanjutnya bakalan aku bikin deg deg serr kalian 😂

Thankyou yg udah baca jangan lupa untuk

VOTE dan COMENT

See you:)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 13, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Stubborn BoyWhere stories live. Discover now