29 |What Else Should Be Explained?

2.5K 412 51
                                    

Vote comment 💞🙏
Maaf aku publish ulang chap ini soalnya error yaa :(
Notif masuk?? 😊💜

Playlist:
Too good and goodbye

'semakin kau menggenggam kaca itu dengan tanganmu... Maka rasanya akan sangat menyakitkan dan tak terbayangkan rasanya '
-shivaarn-

Malam itu... Semuanya benar benar emosional. Taehyung menangis, begitu juga Jisoo. Semua berjalan begitu saja, seperti aliran air sungai yang mengalir dengan derasnya.

Jisoo, tertidur di kamar Taehyung. Dan Taehyung, ia juga tertidur dengan posisi duduk. Ia menggenggam tangan Jisoo, dengan menyenderkan kepalanya di ranjangnya.

Jisoo merasa, sinar matahari mengenai mata nya. Ia perlahan terbangun, dan melihat seseorang tertidur di bawah, sambil menggenggam tangan nya lembut. Taehyung, tertidur. Terlihat sangat, menyediakan.....

"Aku masih, mengingat nya Taehyung...." Ia perlahan, melepaskan genggaman Taehyung, membuat Taehyung terbangun.

"Soo?" Taehyung mengerjapkan matanya pelan, dan perlahan bangun.

"Terimakasih sudah menjaga ku, aku harus pulang" Jisoo bangun, dari ranjang Taehyung, tapi ia mencegah Jisoo untuk bangun.

"Kenapa?" Lirih Jisoo, pelan.

"Maafkan aku... Mungkin, sekarang kau akan membenciku" Jawab Taehyung dengan sendunya sedangkan Jisoo hanya diam.

"Tentu... Aku pasti, akan membenci mu" Jisoo terkekeh.

"Itu bagus. Sudah ku duga, kau benar-benar akan membenci ku" Taehyung menyuruh Jisoo, untuk duduk sebentar.

"Duduk lah, sebentar. Aku ingin bicara" Jisoo, kali ini mendengar kan Taehyung.

"Bicaralah, aku tak ada waktu lagi"

"Sepertinya, wanita yang kucintai sudah membenci semua yang ada pada diri ku"

"Ia tidak benar-benar mencintai ku. Ia membohongi, dan menipu ku" Jelasnya Jisoo bicara, membuat perasaan Taehyung rasanya tertancap jarum.

"Jadi, kau menganggap aku pembohong? Kau tak mempercayai ku?" Tanya Taehyung lagi. Ia benar-benar frustasi dengan semuanya. Ia benar-benar takut kehilangan Jisoo kali ini. Ia takut, akan merasakan kehilangan Jisoo seperti ia kehilangan Ibunya.

"Sudah cukup kau bicara. Aku ingin pulang" Jisoo menepis tangan Taehyung, yang ingin menggenggamnya.

"Jisoo.... Apa kemarin kurang jelas? Apa kau tak peduli dengan ku? Jadi, inilah Kim Jisoo yang aku kenal? Apa kau tak punya perasa--"

"Kau menghancurkan kepercayaan ku Taehyung! Apa lagi yang aku jelaskan!? Semuanya sudah cukup untuk ku dengar. Aku tahu, kau mengalami penderitaan yang cukup lama" Jisoo marah, ia marah dengan Taehyung.

"Apa dengan kau membohongiku dengan mendekati ku, dan membuatku menjadi cinta padamu. Membuat penderitaanmu menjadi hilang!? Iyaa!? Aku juga punya perasaan Tuan Kim! Aku manusia! Aku juga perempuan biasa, yang kau dekati dengan segala cara yang membuat aku menjadi menyukaimu!" Kini giliran Jisoo, yang marah. Ia meluapkan segala amarahnya yang ia pendam.

"Aku tahu aku salah. Iyaa, aku tak punya cara lain Jisoo! Aku frustasi. Aku tak bisa melawan Ayah! Hanya kau satu satunya, yang bisa membantu ku!"

"Maafkan aku. Jika, kau lebih awal bicara dengan ku baik baik. Maka, aku bisa membantu mu..."

"Tapi, sekarang. Kesempatan itu, sudah hilang dan tak bisa lagi kau minta" Kini, Taehyung marah dan kesal. Ia cukup, lama untuk melakukan semua rencana ini, agar Jisoo bisa membantu nya.

"Jisoo.... Kau tega denganku? Aku mengakui, aku salah. Tapi, bisakah kau pikirkan selama ini, tak ada yang bisa membantu ku membalas dendam!?" Taehyung geram, dan memojokkan Jisoo di temboknya.

"Ta-ttaehyung! Ini sakit!!" Jisoo merasa, pundaknya yang di cengkram sangat sakit, akibat tangan Taehyung.

Mata Taehyung, sangat tajam bagai elang, yang melihat musuhnya. Rahangnya mengeras, karna marah. Ia, juga punya perasaan. Taehyung pun sama seperti Jisoo. Ia juga, merasa sangat sedih, dan menyakitkan.

"Ini tak sebanding dengan rasa sakit saat aku kehilangan Ibuku Jisoo.." Lagi lagi Taehyung menangis. Jisoo melihat, bahwa air mata nya sangat alami. Jisoo bisa merasakan apa yang Taehyung alami.

"Kau benar benar, tak memiliki perasaan, Jisoo. Aku memohon padamu... Aku melakukan segala cara untuk kau membantuku Jisoo!!" Taehyung yang kesal, langsung menonjokan tangannya di tembok hingga, berdarah.

"Taehyung!! Apa yang kau lakukan!!" Jisoo kaget, dan melihat tangan kiri Taehyung mengeluarkan darah, dan ada beberapa luka, di jarinya.

"Apa kau gila!!? Kau menyakiti dirimu sendiri!!" Jisoo, marah lalu mendorong Taehyung hingga Taehyung terduduk, di ranjangnya.

"Ini bukan apa apa. Rasanya tidak sakit. Rasanya sangat menenangkan. Ini, adalah hal biasa" Ucap Taehyung, sambil tertunduk dengan air mata yang sudah jatuh.

"Aku bukanlah jagoan. Aku bukan pembunuh. Aku juga bukan, orang yang bodoh Jisoo. Aku tidak akan, berhenti jika Ibuku masih belum bisa tenang" Jisoo buru buru, mengambil obat obatan di laci kamar Taehyung.

"Kau tak perlu mengobati pembohong sepertiku. Pergilah... Bukankan kau membenciku? Maka, bersenang senang lah, aku tak akan menganggu hidup mu lagi, Jisoo"

"Berhenti bicara. Aku tak suka orang yang banyak bicara. Lukamu akan infeksi jika, aku tak mengobati" Tiba tiba saja, Taehyung tertawa.

"Aku bisa saja memukul kepalaku, dengan tembok. Dan nantinya, akan mengeluarkan darah yang banyak... Ayah sangat suka, jika aku kondisi seperti itu, Jisoo"

"Ku bilang berhenti, bicara Taehyung. Aku bisa saja membunuh mu, jika kau tidak bisa diam"

"Maka, bunuhlah aku sekarang. Mungkin, jika kau membunuhku. Beban Ayahku akan hilang. Dan aku, bisa berjumpa dengan Ibu nanti nya" Tiba tiba saja, Jisoo berhenti mengobati tangan Taehyung yang semakin lama, darahnya banyak keluar.

"Sebegitu kah, kau merindukan Ibumu?...." Tanya Jisoo, sendu. Dan Taehyung? Ia hanya diam, diam dan membayangkan bahwa sekarang ia bersama Ibunya.

"Tak ada yang bisa menggantikan, kasih sayang seorang Ibu, Jisoo. Aku mencintai Ibuku, lebih dari apapun. Aku merindukan sosoknya, disamping ku.." Taehyung menangis hebat, dan tak peduli lagi seberapa sakit tangannya tadi.

"Maka, jadikan lah aku sosok yang kau cintai, dan kau rindukan seperti kau merindukan kehadiran Ibumu..."

Tbc.

Devil With The Purple

Vote comment juga jangan lupa 🙏💞
Makasih semuanya 💜
Gimana chap nya?? Udah emosional belum?? Hehehe.
Apa ada yang sadar siapa bapaknya Tae?? Masa lupa sihh? Yg tahu, pasti bacanya pelan pelan dari chap ke chap selanjutnya dehh wkwkwk.
Jadi, masih mau nihh marah" ke Tae?? Atau keselnya ke Sana??
Suka gak, chap nyaa?? Maaf yaa kalo, kesannya bosenin :')
Maaf yaa, kalo wttpd aku agak error, soalnya gak masuk gitu notifnya -___-
See you....
Babayy 🌹

Shivrann.

Devil With The Purple | kth kjsWhere stories live. Discover now