Jaehyun dan perusahaannya adalah iblis pengeruk uang rakyat.

“Sampai di mana kita?” Jaehyun duduk kembali di kursinya.

Nick Young tersenyum, “Kita jeda dulu beberapa menit. Meeting denganmu membuat otakku lelah.”

Jaehyun mengangguk kemudian meneguk air mineralnya, “Nyonya Leong kemana?”

“Kau terlalu lama di toilet. Bibiku ditelpon oleh temannya.”

“Apa ada masalah? Tidak biasanya beliau pergi tanpa pamit.”

“Tidak. Suaminya menelpon, lalu dijemput dengan heli. Kau tahu sendiri Tuan Harry.”

Hana yang mendengarnya mengambil minum. Tadi dia sempat mendengar Tuan Harry yang merupakan suami dari Felicity bahkan rela membeli hotel Calthrope yang ada di Singapura hanya karena Nyonya Leong, dan keluarga besar Nick Young tidak mendapatkan kamar. Ini alasan kenapa Hana menyebut mereka lebih gila dari Jaehyun.

“Aku dengar Tuan Harry baru saya membeli pulau di Maldives. Aku berniat membelinya, tapi dia lebih dulu. Tanyakan padanya, apa dia berniat menjualnya padaku.”

“Dia tidak akan menjualnya. Pulau itu sangat indah untuk bulan madu. Aku berniat membelinya dengan harga 3 kali lipat, tapi Paman tidak berniat melepaskannya. Sakarang seminggu sekali dia ke Maldives untuk minum secangkir kopi sambil menikmati matahari sore.”

Hana kembali meneguk minumannya. Rakyat miskin can't relate.

“Aku pasti akan mendapatkannya.” Jaehyun mengambil dokumennya di atas meja, lalu menggulung kemejanya.

Nick Young yang ada di ujung meja mengerjit, “Apa  kau berniat menikah lagi? Maksudku kau terlalu muda untuk menjadi duda. C’mon uangmu sangat banyak. Menikahlah.”

“Mungkin suatu saat nanti.” Jaehyun menanggapi.

Hana tersedak, lalu buru-buru mengambil air minum. Nick Young yang melihatnya terkekeh, “Sekretarismu sepertinya sangat suka alkohol.”

“Alkohol?” Hana mengerjap, “Ini bukan alkohol, Sir. Tapi minuman rasa buah rasa melon.”

“Itu cocktail.” Jaehyun menatap Hana tajam, “Berapa gelas kau minum?”

“5 gelas. Rasanya sangat enak.” Hana membungkuk, “Mianhamnida.”

“Sekretarismu sangat lucu.” Nick terkekeh.

Jaehyun menggerutu, “Dia ceroboh. Maid, tolong jangan tuangkan minuman lagi.”

“Baik, Sir.”

“Kalau begitu kita mulai rapatnya. Dan kau Hana, aku mengajakmu bukan untuk bersenang-senang. Tetap fokus, mengerti?”

Hana membungkuk, “Jangan marah Sajangnim.”

“Dia sangat lucu.” Lagi-lagi Nick Young terkekeh.

“Rachel akan memarahimu, karena menggoda sekretarisku, Nick.” Jaehyun menyeringai, “Kita mulai rapatnya. Sampai di mana kita tadi?”

Hening. Nick Young menoleh ke arah Hana.

“Hana! Saya bertanya sampai di mana kita tadi?”

Hana yang dipanggil tersentak, buru-buru ia menyalakan laptopnya yang sempat mati, “Maafkan saya. Kita baru sampai pada bahan baku dan supply chain. Tuan Nick merekomendasikan perusahaan Elen.”

“Lain kali fokus.”

“Ne, Sajangnim. Mianhamnida.” Hana membungkuk sekali lagi.

Ne, SAJANGNIM!Where stories live. Discover now