14. My Roses

2.2K 318 151
                                    

haloooo... JR readers, para masokis yang rela nungguin cerita gaje ini lama-lama.😘😂
apalah aku tuh tanpa kalian cuma rema rengginang.😭

btw, untuk Tae yang nangis" banjir belom di chapter ini ya. karena satu dan lain hal. nanti baca aja di ujung part.😘

enjoy the story readers!

-----------------------------------------------------------


Hotel itu bergaya reinessence abad pertengahan dengan lukisan milik Michael de Angelo di langit-langit nya. Taehyung terus memperhatikan tiap sudut lukisan itu dengan kagum, walaupun pikirannya separuh melayang mengingat apa yang terjadi padanya dan Jin sesaat sebelum ia pergi.

Lukisan itu menjadi fokus mata Taehyung sampai suara Namjoon terdengar dari arah pintu lift. Taehyung bergerak menyusul masuk dan berdiri diam di samping pria tinggi itu, ia hanya sesekali mengangguk dan mengiyakan instruksi dari Namjoon untuk misi mereka kali ini.

Misi ini singkat, tapi dengan keuntungan dan juga konsekuensi yang besar. Heroin, salah satu narkotika yang sulit di bawa masuk ke Korea. Petugas pemerintah sulit disuap apabila mengurusi ini, karena benda itu terlalu mudah terlacak, terlalu banyak peminat.

Namjoon melirik cctv di sudut lift, ia mengeluarkan ponselnya untuk mematikan perekam audio pada kamera itu sebelum memulai pembicaraan dengan Taehyung.

"Don Torres yang akan menjadi pemimpin dari kubu transaksi Black Guerilla(1), ia membawa barang itu dari Bolivia. Yang terbaik di kelasnya." Ucap Namjoon melirik Taehyung.

"Ya Hyungnim.." gumam Taehyung.

"Aku yang memimpin, kau hanya harus berdiri dan berada di sampingku lalu ikuti instruksi. Aku butuh bantuanmu untuk memeriksa barang yang mereka siapkan sudah sesuai dengan keinginan kita atau tidak."

"Baik, Hyung." Taehyung hanya memasang wajah datar sambil mempererat genggamannya pada briefcase di tangan kirinya.

Keduanya sampai dengan selusin pengawal yang keluar dari satu lift lain. Para pria itu bergerak mengelilingi daerah dimana pintu masuk sebuah ruang pertemuan yang telah disiapkan.

Para pria berwajah latin telah berdiri dan mondar-mandir disana yang di pastikan sedang menunggu mereka.

"Olá, seja bem vindo Sr. Kim!" (halo, selamat datang tuan Kim). Seorang pria dengan setelan jas hitam menghampiri Namjoon dengan sumringah, ia mengulurkan tangannya yang dipenuhi gelang berbentuk rantai emas untuk menjabat Namjoon.

"Olá obrigada, Carlos. muito tempo sem ver." (Halo, terima kasih, Carlos. Lama tak jumpa.) Ucap Namjoon membalas jabat tangan pria itu.

Keduanya melangkah masuk diikuti oleh Taehyung dan beberapa orang lain kedalam ruang pertemuan. Namjoon dan pria bernama Carlos itu terus berbincang dalam bahasa Portugis yang sama sekali tidak Taehyung fahami. Penglihatannya berkeliling mengamati ruangan itu dan sesekali jatuh pada ekspresi tiap orang yang ada disana.

Ia menangkap tatto berinisial " M" dan "S" di pergelangan tangan salah seorang pria latin yang berdiri di dekat perapian. Tatto itu berulir dan terlihat berbeda dengan tatto milik anggota lain, membuat Taehyung memiringkan kepalanya. Entah merasa di amati atau merasa tidak nyaman pria itu menarik ujung lengan jasnya agar menutupi tatto itu.

'M.. S.. M...mara Salvatrucha(2) ?!' tiba-tiba nama kelompok itu terlintas dipikirannya

Mata Taehyung membulat kaget dan dengan cepat ia berusaha menjaga raut wajahnya. Untuk apa anggota pembunuh bayaran ikut dalam misi transaksi seperti ini, lagipula sejak kapan 2 genk beda kubu ini menyatu ? seingat Taehyung Mara Salvatrucha selalu jadi rival kuat bagi kelompoknya saat bertransaksi dengan Black Geurilla.

Just RoommateWhere stories live. Discover now