Quick Transmigration's Strategical Attack: 100 Ways to Get the Male God

Arc 1.3

Dalam waktu singkat, tiga pandangan Yu Chu hancur dan dibentuk kembali. Dia mengulurkan tangan ke arah anak laki-laki yang cantik itu, "uhuk, selamatkan ... selamatkan aku."

Amber melihat dengan aneh pada tangan yang diulurkan.

Putra duyung lahir dengan kemampuan mendeteksi kebohongan dan bisa dengan mudah membedakan antara yang nyata dan palsu.

Di depannya, meskipun pakaian pria dan potongan rambut pendek yang tampan bentrok dengan kulit putih, mata cokelat lembut, dan tangan ramping yang membentang... adalah seorang gadis sungguhan, tidak diragukan lagi.

Mata biru esnya menatap gadis itu dengan tenang, emosi gelap menerangi matanya sebelum mundur kembali. Dia dengan lembut berbisik, "Siapa kamu?"

Suaranya lembut dan jernih. Nada yang berasal dari ujung lidah terdengar seperti ombak lembut yang memukul karang dengan nada romantis.

Sepasang mata biru berair dan suara seperti anak kucing yang lembut membangunkan naluri keibuan Yu Chu dan melembutkan hatinya, ekspresinya rileks dengan tiga poin. Dia melihat mata putra duyung kecil itu seolah-olah dia melihat anak-anaknya sendiri.

Tiba-tiba suara peringatan sistem berdering di otaknya: "Identifikasi sudah selesai, mode Dewa Agung sudah diaktifkan—"

Yu Chu yang bersiap untuk menjawab pertanyaan putra duyung kecil itu tiba-tiba terkejut dan tampak bodoh: "Hei?"

... Dewa keluarganya — Dewa Agung — adalah putri duyung kecil yang cantik tapi sederhana di depannya?

Yu Chu hanya punya satu kalimat: Sial, untuk mengatakan atau tidak mengatakan.

Dalam dongeng asli, putri duyung kecil itu meninggalkan segalanya untuk sang pangeran, dan akhirnya berubah menjadi busa...

Saat Yu Chu masih kecil, Dewa Agung membacakan dongeng sebagai cerita pengantar tidur. Saat dia mendengar bagian ini, dia berpikir kalau putri duyung kecil itu tidak membenci pangeran, dan dia sangat tersentuh dan menghormati putri duyung.

Dan sekarang— dengan identitas pangeran, dia harus mendapatkan pengakuan putri duyung kecil itu ...?

Bibirnya tidak bisa tidak cemberut.

Sistem itu melanjutkan: "Situasi target: ibunya meninggal lebih awal, dan dia jatuh cinta pada pangeran tanpa akhir yang baik. Saran sistem: saat kalian berkumpul, perlakukan yang lain dengan cinta, atau rawat dia seperti seorang ibu seperti keluarga. "

Yu Chu menggigil: bahkan kalau kau memberinya keberanian dari dua ratus orang, dia masih tidak akan bisa mengambil risiko menyinggung Dewa Agung dengan berkumpul bersama secara romantis!

Karena itu, Rencana Ibu Yu Chu resmi dimulai.

Dia terbatuk dan menjawab pertanyaan putri duyung kecil itu dengan suara selembut dan sesederhana mungkin: "Namaku Ryan, dan aku adalah pangeran dari negara terdekat ... uhuk uhuk ..."

Dia mengambil dua tegukan air sebelum melanjutkan: "Bisakah kamu menyelamatkanku? Aku akan membalasnya! "

Mata biru putri duyung kecil berkibar, bulu mata panjang yang lembut melorot ke bawah untuk menutupi emosi yang bersembunyi di matanya.

Dari sudut pandang Yu Chu, dia hanya melihat remaja yang cantik dan langsing itu menundukkan kepala untuk berpikir.

Sebuah gelombang jatuh lagi, dan gelombang mendorong Yu Chu ke depan menuju putria duyung kecil itu.

Amber mengangkat kepalanya dan melihat seluruh tubuh gadis itu membanting ke arahnya - suhu tubuh manusia bergegas. Wajah cantiknya menunjukkan sedikit jijik saat dia bersiap menghindar.

Tapi, Yu Chu tidak memperhatikan pandangannya, hanya tanpa sadar memegang papan saat dia memikirkan bagaimana mengubah arahnya.

Pihak lainnya adalah Dewa Agungnya yang dihormati, dan papannya bergegas menghampirinya. Dia secara naluri takut kalau dia akan terluka.

Saat dia terbang di udara, dia dengan kasar melemparkan dirinya ke papan dengan susah payah untuk menggeser ke arah papan, hampir kehilangan tubuh putri duyung kecil itu.

Dia menarik napas lega dan menoleh ke belakang.

Keduanya sangat dekat pada saat ini, dan embusan panas dari napas gadis itu bisa dirasakan di dada remaja itu.