3. Cinta Monyet (2)

9.3K 524 22
                                    

Buat apa pacaran saat masih sekolah? Menikah masih jauh. Yang ada malah mengeksplorasi hal-hal yang belum waktunya. Lagipula dosa, dilarang. Mendekati zina, nanti masuk neraka. Mau?

Kelas 1 SMP diisi tanpa ada cinta monyet. Namun sayang, kelas 2 SMP saya masuk ke dalam lingkaran hopeless romantic. Apa itu? Orang yang menganggap seluruh hidupnya hanyalah cinta, cinta, dan cinta. Persis cerita-cerita novel romantis atau drama korea.

Teman sebangku saya, sebut saja si Wawan, ternyata seorang hopeless romantic yang setiap hari membuat puisi untuk pujaan hatinya. Wawan ini sebenarnya punya tampang yang bisa diperhitungkan, tapi sayangnya dia terlalu ambisius dan obsesif untuk mendapatkan cewek idamannya.

Karena itulah saya jadi ikut-ikutan, apalagi setelah teman seperjalanan pulang sekolah selalu mengompori saya untuk mendapatkan si cewek juara kelas. Namanya Arta. Alasannya? Karena kami berdua sama-sama dianggap murid yang cerdas, jadi cocok.

Termakan kompor bledug dan yang setiap hari dinyalakan teman saya, akhirnya saya jadi benar-benar suka dengan si Arta. Setiap hari saya jadi membuat puisi untuk dia. Mendengarkan lagu-lagu yang menye-menye. Mencoba mendekati dia. Dan akhirnya terungkaplah ke teman-teman sekelas bahwa saya menyukai Arta. Sejak saat itu, Arta menjauhi saya.

Hingga kelas 3 SMP, gosip saya menyukai Arta sudah tersebar luas ke satu sekolah. Dan saya tidak pernah sekalipun menyatakannya secara langsung. Mengapa? Baca paragraf awal bagian ini.

Sampailah di mana saya lulus SMP dan masuk SMA favorit di kota saya.

Flashback off
(mulai dari sini, alur cerita kembali ke part "Wanna be my Friend")

Dan kisah ini dimulai dari SMS saya ke pemilik lama handphone bekas yang jadi milik saya.

"Wanna be My Friend?"

***

valarvinix-devamoyas
Draft Awal: 26 Agustus 2017
Update Terakhir: 27 Januari 2019

Antara Langit dan Bumi [TAMAT]Where stories live. Discover now