FIVETEEN~

280 23 1
                                    

Zhi berlari sekencang mungkin dari rumah itu, sepatu yang dipakenya pun sudah ia lepas. Dan sepatu itu pun tertinggal di toilet sialann yang ia tempati tadi.

"Huh! Huh!"gadis berpakaian sekolah itu berhenti sejenak dari aksi lari-larinya, menoleh ke belakang dan tak menemukan siapapun. Ia menarik nafas lega.

"Untung aja gak ketauan sama Tante Lora dan Om Gilbert, kalo ketauan bisa kacau."ucap Zhi. Lalu ia terpikir Fathan, gimana kalo nanti Fathan mencarinya.

"Fathan.. aduh.. gue lupa pamit ama si Fathan lagi, gimana kalo nanti dia pen ke toilet, misalnya kalo malem-malem kebelet, kan pintu toilet ke konci dari dalem."gumam Zhi, memikirkan aksi memanjatnya lewat jendela kecil di toilet itu.

Zhi memalingkan wajahnya melihat sekitar jalan yang ia lewati, dan ia baru sadar kalo sekarang itu udah malam. Jadi, dari tadi ia lari-lari sendiri malam hari, mana gelap pula.

"Mom.. Dad.. Zhi takut.. nanti kalo Zhi diculik Mak kunti gimana? Siapa yang mau jadi anaknya Mom ama Dad lagi?"ucap Zhi. Tanpa pikir panjang, gadis itu langsung mengeluarkan handphonennya, berniat menelepon si Mom.

Tanpa melihat layar Hp, Zhi langsung berbicara setelah telepon itu tersambung.

"Halo Mom.. jemput Zhi dong, Zhi takut nih."ucap Zhi cepat, sambil melihat kiri kanan, mana tau kan ada kunti yang ngumpet.

"Halo Mom? Kok diam aja sih? Mom mau kalo Zhi diculik Maknya kunti?"ucap Zhi kesal, karena tidak ada suara di balik teleponnya.

"Mom?"

Akhirnya orang di balik telepon itu bersuara, oh tunggu! Ini kok bukan suara Momnya melainkan suara laki-laki.

Zhi kaget mendengar suara itu, lalu ia pun segera melihat ke layar Hpnya dan betapa kagetnya dia kalo yang dia telepon itu bukan Maknya melainkan 'Mak Yam'

"Haik!"ucap Zhi kaget.

"Halo?"ucap suara di balik telepon itu.

"Eh iya halo, maaf gue salah nomor."ucap Zhi cepat. Baru saja ia akan mematikan teleponnya ia merasakan ada angin-angim berbeda menyapu rambut dan sekitar lehernya dan itu membuatnya merinding seketika.

"Haaa..gue takutt!!"teriak Zhi, sambil terus melihat sekitarnya.

"Halo Zhizi? Lo dimana? Biar gue jemput."ucap Aldi bersuara, ia juga ikut cemas mendengar suara Zhi yang gemeteran.

"Al, gue di jalan itu.. aduh.. gue gak tau ini jalan apa, Al, tolong jemput gue. Gue takut.."ucap Zhi lagi.

"Oke, gue jalan sekarang."ucap Aldi.

"Jangan matiin teleponnya!"ucap Zhi lagi.

Cowok itu segera bangkit dari ranjangnya dan mengambil jaket dan kunci mobilnya.

"Lo mau kemana?"ucap seseorang.

Aldi menoleh, dan mendapati Fathan yang lagi nonton TV di ruang tengah.

"Keluar."ucap Aldi singkat, padat, jelas.

Fathan hanya diam, sambil terus melihat Aldi sampai menghilang di sebalik pintu.
Lalu ia kembali menonton TV.

Aldi dengan cepat memacu mobilnya dengan kecepatan melebihi sedang, sedangkan matanya melirik kiri-kanan, mana tau kan tuh cewek nyangkut atas pohon. Kejam kau mass-_

Aldi tersentak tatkala mendengar ponselnya mengeluarkan suara orang, Aldi mengambil ponselnya dan menaruh ke telinga.

"Halo Zhi? Lo masih disitu kan?"tanya Aldi khawatir.

"Halo Al, iya gue disini. Al gue ketinggalan di belakang lo Al.."ucap Zhi dengan nada kesal.

"Ketinggalan? Maksud lo gue udah kelewat dari tempat lo tinggal?"tanya Aldi.

JONESWhere stories live. Discover now